Kekristenan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Netralisasi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 24:
|number_of_followers={{circa|[[Kekristenan menurut negara|2.4 miliar]]}} (disebut sebagai [[Umat Kristen]])}}
{{christianity|expanded=all}}
'''Kekristenan'''<ref group="note">Dari kata [[bahasa Yunani Kuno]] Χριστός, ([[Romanisasi bahasa Yunani|dilatinkan]] menjadi ''[[Kristus]]''), terjemahan dari kata [[bahasa Ibrani|Ibrani]] מָשִׁיחַ, ''[[Mesias|Māšîăḥ]]'', yang berarti "orang yang [[perminyakan (agama)|diurapi]]", diimbuhi akhiran [[Bahasa Latin akhir|Latin]] ''-ian'' dan ''-itas''.</ref> adalah [[agama Abrahamik]] [[monoteisme|monoteistik]] berasaskan [[Kehidupan Yesus dalam Perjanjian Baru|riwayat hidup]] dan [[Pelayanan Yesus|ajaran]] [[Yesus Kristus]], yang merupakan [[Pandangan Kristen tentang Yesus|inti sari]] agama ini. Agama Kristen adalah [[agama menurut jumlah penganut|agama terbesar di dunia]],<ref>{{cite news
[[Teologi Kristen]] terangkum dalam pengakuan-pengakuan seperti [[Pengakuan Iman Rasuli|Pengakuan Para Rasul]] dan [[Doa Syahadat Nicea|Pengakuan Nikea]]. Pengakuan-pengakuan iman ini berisi pernyataan bahwa Yesus telah [[Kisah Sengsara (Kekristenan)|menderita]], [[Penyaliban dan kematian Yesus|
Agama Kristen adalah [[agama Abrahamik]] yang bermula sebagai sebuah sekte dari [[Yudaisme Bait Kedua|agama Yahudi era Kenisah kedua]] pada pertengahan abad pertama tarikh Masehi.<ref name="Robinson">{{harvnb|Robinson|2000|p=229}}</ref><ref name="Esler">Esler. ''The Early Christian World''. hlm. 157f.</ref> Sekte ini berasal dari [[Yudea (provinsi Romawi)|Yudea]], kemudian [[Pusat awal Kekristenan|menyebar dengan pesat]] ke [[Eropa]], [[Syam]], [[Mesopotamia]], [[Anatolia]], [[Kaukasus Selatan|Transkaukasia]], [[Mesir]], [[Etiopia]], serta [[India]], dan pada akhir abad ke-4 telah menjadi [[Gereja negara Kekaisaran Romawi|agama resmi Kekaisaran Romawi]].<ref>Religion in the Roman Empire, Wiley-Blackwell, oleh James B. Rives, halaman 196</ref><ref>[http://www.newadvent.org/cathen/07218b.htm Catholic encyclopedia] New Advent</ref><ref>McManners, ''Oxford Illustrated History of Christianity'', hlm. 301–303.</ref> Sesudah [[Zaman Penjelajahan|Abad Penjelajahan]], agama Kristen menyebar pula ke [[Benua Amerika]], [[Australasia]], [[Afrika sub-Sahara|Afrika Sub-Sahara]], dan ke segenap penjuru dunia melalui [[Misi (Kristen)|karya misi]] dan [[kolonialisme]].<ref name="Spread">{{cite book|url = https://books.google.com/books?id=g2AtOlJMPTUC&pg=PA52|title =Muslim-Christian Relations|publisher = [[:en:Amsterdam University Press|Amsterdam University Press]]|quote=Semangat untuk mewartakan Injil di kalangan umat Kristen juga disertai oleh kesadaran bahwa permasalahan pertama yang akan muncul adalah bagaimana melayani melayani sejumlah besar [[:en:Conversion to Christianity|pemeluk baru]]. Simatupang mengatakan bahwa, jika jumlah umat Kristen meningkat menjadi dua atau tiga kali lipat, maka jumlah pelayan umat semestinya juga meningkat menjadi dua atau tiga kali lipat, peran serta umat awam harus dimaksimalkan, dan pelayanan agama Kristen bagi masyarakat luas melalui sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, dan panti-panti asuhan, harus diperbanyak. Selain itu, bagi Simatupang, misi Kristen harus terlibat dalam perjuangan menegakkan keadilan di tengah-tengah geliat modernisasi.|accessdate = 18 Oktober 2007|isbn = 978-90-5356-938-2|year = 2006}}</ref><ref name="Charity">{{cite book|url = https://books.google.com/?id=WmuV6g0yR3sC&pg=PA77&dq=christianity+serve+others+hospitals+orphanages+schools#v=onepage&q&f=false|author=Fred Kammer|title =Doing Faith Justice|publisher = [[:en:Paulist Press|Paulist Press]]|quote=Para teolog, uskup, dan pengkhotbah mendesak komunitas Kristen untuk berbelas kasih sebagaimana Allah mereka berbelas kasih, dengan berulang kali menegaskan bahwa jagat raya diciptakan demi kepentingan seluruh umat manusia. Mereka juga menerima dan mengembangkan ajaran menemukan Kristus dalam diri fakir miskin, dan kewajiban umat Kristen untuk melayani fakir miskin. Kongregasi-kongregasi religius dan pemimpin-pemimpin karismatik perseorangan mendorong pengembangan lembaga-lembaga penyantunan, panti-panti husada, balai-balai penyantunan peziarah, panti-panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi ibu-ibu yang tidak menikah yang menjadi cikal bakal "jaringan besar rumah-rumah sakit, panti-panti asuhan, dan sekolah-sekolah pada zaman modern, untuk melayani fakir miskin dan masyarakat luas."|accessdate = 18 Oktober 2007|isbn = 978-0-8091-4227-9|date = 1 Mei 2004}}</ref><ref name="Service">{{cite book|url = https://books.google.com/books?id=dz_EM2ofIb4C&pg=PA132|title =Christian Church Women: Shapers of a Movement|publisher = Chalice Press|quote=Di provinsi-provinsi tengah di India, mereka mendirikan sekolah-sekolah, panti-panti asuhan, rumah-rumah sakit, dan gereja-gereja, serta mewartakan pesan Injil di zenanas.|accessdate = 18 Oktober 2007|isbn = 978-0-8272-0463-8|date = Maret 1994}}</ref> Agama Kristen telah [[Gereja Katolik Roma dan peradaban manusia|berperan besar]] dalam pembentukan [[Budaya Barat|Peradaban Dunia Barat]].<ref>Religions in Global Society – Halaman 146, Peter Beyer – 2006</ref><ref name="Cambridge University Historical Series">Cambridge University Historical Series, ''An Essay on Western Civilization in Its Economic Aspects'', hlm.40: Hebraisme, sebagaimana Helenisme, telah menjadi faktor mahapenting dalam perkembangan peradaban barat; Agama Yahudi, selaku pendahulu agama Kristen, secara tidak langsung memiliki andil besar dalam pembentukan cita-cita dan moralitas bangsa-bangsa barat semenjak zaman Kristen.</ref><ref name="Caltron J.H Hayas">Caltron J.H Hayas, ''Christianity and Western Civilization'' (1953),Stanford University Press, hlm.2: "Tampilan-tampilan khas tertentu dari peradaban barat kita itu — yakni peradaban Eropa Barat dan Amerika — telah dibentuk terutama oleh Yahudi – Yunani – Kristen, Katolik maupun Protestan."</ref><ref name="Horst Hutter">Horst Hutter, University of New York, ''Shaping the Future: Nietzsche's New Regime of the Soul And Its Ascetic Practices'' (2004), hlm.111:tiga pendiri besar budaya barat, yakni Sokrates, Yesus, dan Plato.</ref><ref name="Fred Reinhard Dallmayr">Fred Reinhard Dallmayr, ''Dialogue Among Civilizations: Some Exemplary Voices'' (2004), hlm.22: Peradaban barat kadang-kadang pula digambarkan sebagai peradaban "Kristen" atau peradaban "Yahudi Kristen".</ref>
|