Al-Hakim Biamrillah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BilfastMaccora (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
BilfastMaccora (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 137:
 
Pada tahun 1013 ia menyelesaikan pembangunan [[Jami' al-Anwar|al-Jāmiʻ al-Anwar]] yang dimulai oleh ayahnya. Umumnya dikenal sebagai "Masjid Hākim", lama kelamaan menjadi reruntuhan. Pada tahun 1970-an, [[Dawoodi Bohra]], sebuah sekte Syiah Ismaili, di bawah kepemimpinan [[Mohammed Burhanuddin]], merestorasi masjid yang saat itu bobrok, menggunakan metode dan bahan bangunan baru dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin fitur arsitektur dan artistik.<ref>{{cite book | author=Saifiyah | title=al-Jāmiʻ al-Anwar: The Luminous Masjid | publisher=Aljamea-tus-Saifiyah | location=Northolt, Middlesex, United Kingdom | year=2016 | isbn=978-1-5262-0503-2 | oclc=990015520 }}</ref> Upaya mereka mendapat kritik keras dari beberapa akademisi, konservator, dan sejarawan seni yang memandang upaya tersebut sebagai pembangunan "gedung baru" daripada restorasi.<ref>{{cite journal|page=225|journal=Building Peace by Intercultural Dialogue|title=Islamic Cairo imagined: from a historical city slum to a time machine for tourism?|author=Susanna Myllylä|url=http://tampub.uta.fi/bitstream/handle/10024/68235/building_peace_by_intercultural_dialogue_2008.pdf?sequence=1|access-date=3 May 2014|archive-date=15 September 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180915151405/http://tampub.uta.fi/bitstream/handle/10024/68235/building_peace_by_intercultural_dialogue_2008.pdf?sequence=1|url-status=dead}}</ref>
 
===Darul Ilm===
{{Main|Darul-Hikmah}}
Di bidang pendidikan dan pembelajaran, salah satu kontribusi Hakim yang paling penting adalah pendirian ''[[Darul-Hikmah|Dārul ʿIlm]]'' (Rumah Pengetahuan) di Kairo pada tahun 1005.<ref>Maqrizi, 1853–54, 1995; Halm, 1997, pp. 71–78</ref> Berbagai macam mata pelajaran mulai dari Al-Qur'an dan [[hadits]] hingga [[filsafat]] dan [[astronomi]] diajarkan di Dārul ʿIlm, yang dilengkapi dengan perpustakaan yang luas. Pada masa pemerintahannya, al-Hakim memberikan kertas, tinta, pena dan tempat tinta secara gratis kepada semua yang belajar di sana.<ref>{{Cite book|last=Virani|first=Shafique N.|url=https://www.academia.edu/43674448|title=The Ismailis in the Middle Ages|date=2007-04-01|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-531173-0|doi=10.1093/acprof:oso/9780195311730.001.0001}}</ref> Akses terhadap pendidikan tersedia bagi masyarakat dan banyak da'i Fatimiyah menerima setidaknya sebagian dari pelatihan mereka di lembaga pembelajaran besar yang melayani dakwah (misi) Ismailiyah hingga jatuhnya dinasti Fatimiyah.<ref name="Daftary"/>
Selama lebih dari 100 tahun, Dārul ʿIlm membedakan dirinya sebagai pusat pembelajaran tempat para astronom, matematikawan, ahli tata bahasa, ahli logika, dokter, filolog, ahli hukum, dan lainnya melakukan penelitian, memberikan ceramah, dan berkolaborasi. Semua pihak menyambut baik, dan mereka tetap tidak terkekang oleh tekanan politik atau pengaruh partisan.<ref>{{cite web |title=Cairo's House of Knowledge - AramcoWorld |url=https://www.aramcoworld.com/Articles/January-2019/Cairo-s-House-of-Knowledge |website=www.aramcoworld.com}}</ref>
 
===Sesi Kebijaksanaan===
Hakim menjadikan pendidikan kaum Ismaili dan da'is Fatimiyah sebagai prioritas; pada masanya berbagai sidang belajar (majalis) didirikan di Kairo. Hakim memberikan dukungan finansial dan dana abadi untuk kegiatan pendidikan ini. 'Sesi hikmah' pribadi (majalis al-hikma) yang dikhususkan untuk doktrin [[esoteris]] Ismaili dan diperuntukkan secara eksklusif bagi para inisiat, kini diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh berbagai kategori peserta. Al Hakim sendiri sering menghadiri sidang-sidang yang diadakan di [[Istana Agung Fatimiyah|Istana Fatimiyah]].<ref name="Daftary"/> Nama (majalis al-hikma) masih digunakan oleh kaum Druze, Nizari dan Taiyabi Ismaili sebagai nama gedung tempat majelis agama dan peribadahan mereka dilaksanakan, sering disingkat Majlis (sidang).
 
===Druze===
{{main|Druze}}
Al-Hakim adalah tokoh sentral dalam sejarah sekte keagamaan [[Druze]], yang pendiri eponimnya [[ad-Darazi]] memproklamasikannya sebagai inkarnasi Tuhan pada tahun 1018.<ref name="Aga"/><ref name="Poonawala"/><ref name="Daftary"/> [[Hamzah bin Ali bin Ahmad]] dianggap sebagai pendiri Druze dan penulis utama naskah Druze,<ref>{{cite book |editor1-last=Hendrix |editor1-first=Scott |editor2-last=Okeja |editor2-first=Uchenna |title=The World's Greatest Religious Leaders: How Religious Figures Helped Shape World History [2 volumes] |date=2018 |publisher=ABC-CLIO |isbn=978-1440841385 |page=11}}</ref> dia menyatakan bahwa Tuhan telah menjadi manusia dan mengambil wujud manusia, al-Hakim Biamrillah.<ref name="Aga"/><ref name="Poonawala"/><ref>Minorities in the Middle East: A History of Struggle and Self-expression - Page 95 by Mordechai Nisan</ref><ref>The Druze in the Middle East: Their Faith, Leadership, Identity and Status - Page 41 by Nissim Dana</ref>
 
==Permaisuri dan masalah==