Bahan bakar ganggang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 2:
'''Bahan bakar ganggang''' adalah [[bahan bakar fosil]] cair alternatif yang menggunakan [[ganggang]] sebagai sumber minyak kaya energi. Selain itu, bahan bakar ganggang adalah alternatif dari sumber bahan bakar nabati yang umum dikenal, seperti [[jagung]] dan [[tebu]].<ref name="doi10.1016/j.copbio.2010.03.005">{{Cite journal | last1 = Scott | first1 = S. A. | last2 = Davey | first2 = M. P. | last3 = Dennis | first3 = J. S. | last4 = Horst | first4 = I. | last5 = Howe | first5 = C. J. | last6 = Lea-Smith | first6 = D. J. | last7 = Smith | first7 = A. G. | doi = 10.1016/j.copbio.2010.03.005 | title = Biodiesel from algae: Challenges and prospects | journal = Current Opinion in Biotechnology | volume = 21 | issue = 3 | pages = 277–286 | year = 2010 | pmid = 20399634| pmc = }}</ref><ref>{{cite book|last1=Darzins|first1=Al|last2=Pienkos|first2=Philip|last3=Edye|first3=Les|title=Current status and potential for algal biofuels production|date=2010|publisher=IEA Bioenergy Task 39|url=http://task39.org/files/2013/05/IEA-Task-39-Current-Status-and-Potential-of-Algal-biofuels0.pdf}}</ref> Ketika dibuat dari rumput laut (makroalga) dapat dikenal sebagai '''bahan bakar rumput laut''' atau '''minyak rumput laut'''.
 
Beberapa perusahaan dan lembaga pemerintah mendanai upaya untuk mengurangi biaya modal dan operasional dan membuat produksi bahan bakar ganggang layak secara komersial.<ref>{{Cite journal | doi = 10.1016/j.rser.2013.05.059| title = Microalgae for a macroenergy world| journal = Renewable and Sustainable Energy Reviews| volume = 26| pages = 241–264| year = 2013| last1 = Oncel | first1 = S. S. }}</ref><ref>[https://www.scientificamerican.com/article/could-our-energy-come-from-giant-seaweed-farms-in-the-ocean/ Could Our Energy Come from Giant Seaweed Farms in the Ocean?]</ref> Seperti bahan bakar fosil, bahan bakar ganggang melepaskan CO<sub>2</sub> ketika dibakar, tetapi tidak seperti bahan bakar fosil, bahan bakar ganggang dan [[biofuel]] lainnya hanya melepaskan CO<sub>2</sub> baru-baru ini dikeluarkan dari atmosfer melalui [[fotosintesis]] ketika alga atau tanaman tumbuh. [[Krisis energi]] dan krisis pangan dunia telah memicu minat pada algaculture (pertanian alga) untuk membuat [[biodiesel]] dan biofuel lainnya menggunakan lahan yang tidak cocok untuk pertanian.
 
== Referensi ==