Kerupuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ignatius N. R. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
→‎Sejarah: Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
 
== Sejarah ==
Kata "kêrupuk" berasal dari [[bahasa Jawa]] (baru) ''kêrupuk'', [[bahasa Jawa]] (pertengahan) dan [[bahasa Jawa Kuno]] ''kurupuk''. (Zoetmulder, 1995 : 544). Istilah ini (kerupuk) juga terdapat pada [[Kakawin Ramayana]] (pupuh 26.25 (31)), [[Kakawin Bhomantaka]] atau Bhomakawya (pupuh 81.36), [[Kakawin Sumanasantaka]] (pupuh 113.10) yang ditulis oleh [[Empu Monaguna]] pada era [[kerajaan Kediri]] (abad ke-12 masehi).
kerupuk sudah ada di Jawa sejak abad ke-10. Dalam prasasti Taji Ponorogo<ref>{{Cite web|last=News|first=Portal Indonesia|title=Ini Kuliner Khas Indonesia Yang Eksis Sejak Abad ke-10 {{!}} Berita {{!}} Portal Indonesia News|url=http://www.portalindonesianews.com/posts/view/1566/ini_kuliner_khas_indonesia_yang_eksis_sejak_abad_ke_10|website=portalindonesianews|language=ID|access-date=2023-02-24}}</ref>, bahwa krupuk rambak yang mengacu pada kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau, yang masih ada hingga saat ini sebagai krupuk kulit, dan biasanya digunakan dalam masakan Jawa yang disebut krechek. Dalam perkembangannya, krupuk menyebar ke seluruh nusantara dan rasanya bervariasi sesuai dengan bahannya. Dari Jawa, kerupuk menyebar ke berbagai wilayah pesisir Kalimantan, Sumatera, hingga Semenanjung Malaya.
 
kerupukKerupuk sudah ada di [[Pulau Jawa|Jawa]] sejak abad ke-9 atau ke-10 masehi. Dalam prasasti[[Prasasti Taji]] Ponorogo peninggalan [[kerajaan Mataram Kuno]]<ref>{{Cite web|last=News|first=Portal Indonesia|title=Ini Kuliner Khas Indonesia Yang Eksis Sejak Abad ke-10 {{!}} Berita {{!}} Portal Indonesia News|url=http://www.portalindonesianews.com/posts/view/1566/ini_kuliner_khas_indonesia_yang_eksis_sejak_abad_ke_10|website=portalindonesianews|language=ID|access-date=2023-02-24}}</ref>, bahwa krupuk rambak yang mengacu pada kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau, yang masih ada hingga saat ini sebagai krupuk kulit, dan biasanya digunakan dalam masakan[[Masakan Jawa]] yang disebut ''krechek''. Dalam perkembangannya, krupukkerupuk menyebar ke seluruh nusantara dan rasanya bervariasi sesuai dengan bahannya. Dari [[Pulau Jawa|Jawa]], kerupuk menyebar ke berbagai wilayah pesisir [[Kalimantan]], [[Sumatera]], hingga [[Semenanjung Malaya]].<ref>Kriuk Sejarah Kerupuk[https://historia.id/kultur/articles/kriuk-sejarah-kerupuk-DEZwd]</ref>
Menurut hikayat lainnya, kerupuk juga berasal dari Palembang karena sejak dahulu kala Palembang dikenal sebagai penghasil ikan sungai yang melimpah. Hasil ikan tersebut dibuat adonan seperti pembuatan [[Pempek keriting]] kemudian dijemur lalu digoreng. Kerupuk kemudian menyebar sampai ke daerah Sumatera Bagian Selatan, seperti [[Lampung]], [[Bangka Belitung]], bahkan sampai [[Semenanjung Malaya]] dan [[Jawa]]. {{fact}}<ref>{{Cite web|title=Menelusuri Sejarah Kerupuk di Indonesia, Rambak Jadi Pelopornya|url=https://kumparan.com/kumparanfood/menelusuri-sejarah-kerupuk-di-indonesia-rambak-jadi-pelopornya-1vPA2NT96BC|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-05-19}}</ref>
 
== Varian kerupuk ==