Jabodetabekjur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 20:
| zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| zona_utc = +7
| kodearea = +6221 [[Jakarta]], +62251 [[Bogor]], +62263 [[Cianjur]]
}}
 
'''Jabodetabekpunjur,''' akronim dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]–[[Kota Depok|Depok]]–[[Kota Tangerang|Tangerang]]–[[Kota Bekasi|Bekasi]]. Sebelumnya dikenal '''Jabodetabek''', namun kemudian dikarenakan Bogor diluar dari wilayah hukum Jakarta dan Satelit Jakarta, penamaan Jabodetabek lebih cocok digunakan menjadi Jadetabek dengan arti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi[[Jakarta Raya]]''', yang merupakan wilayah metropolitan Jakarta Raya yang dimana wilayah ini adalah wilayah terpadat di [[Indonesia]]. Ini termasuk ibu kota negara ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], sebagai kota inti) serta empat [[kota satelit]], dan satu [[Kota penyangga]] yang diluar dari wilayah Hukum Jakarta yaitu [[Kota Bogor]] dan [[Kabupaten Bogor]] beserta -[[Cianjur]] selain itu terdapat 3 [[kabupaten]].<ref name="jabo">{{cite web |url=http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=4075&Itemid=1510 |title=Indonesia government:Jabotabek |publisher=Indonesia.go.id |access-date=2011-06-07 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110721121652/http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=4075&Itemid=1510 |archive-date=2011-07-21 }}</ref> Istilah asli "Jabotabek" berasal dari akhir tahun [[1970]]-an dan direvisi menjadi "Jabodetabek" atau Jadetbaek pada tahun [[1999]] dan [[2023]] ketika "De" (untuk "[[Kota Depok|Depok]]") dimasukkan ke dalam nama berikut serta Tanpa Bo dalam nama berikut pembentukannya. Istilah “Jabodetabekjur” “Jabodetabek” atau “Jadetabek” saat ini disahkan dalam [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Peraturan Presiden]] Nomor 54 tahun [[2008]],<ref>{{cite web |url=http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTR-KSN&n=Substansi-RTR-KSN&id=9 |title=Substansi-RTR-KSN |website=sitarunas.atrbpn.go.id |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20170828150000/http://sitarunas.atrbpn.go.id/index.asp?m=RTR-KSN&n=Substansi-RTR-KSN&id=9 |archive-date=2017-08-28}} </ref> meskipun nama Jabodetabek lebih sering digunakan.
 
Daerah tersebut meliputi [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] dan sebagian wilayah Satelit yaitu, khususnya tiga kabupaten – [[Kabupaten Bekasi]] dan [[Kabupaten Tangerang]] serta sebagian wilayah [[Kabupaten]] Kepulauaan [[Kepulauan Seribu]] di Jakarta Utara, dan Timur Jakarta. Kawasan itu juga mencakup kota-kota mandiri seperti
[[Kota Depok|Depok]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Kota Tangerang|Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan|Tangerang Selatan]], semuanya tidak termasuk secara administratif di [[kabupaten]]. Sedangkan untuk daerah Penyangga yang diluar dari wilayah HukunHukum Jakarta Raya ada [[Kota Bogor]] yang berada di Provinsi [[Jawa Barat]], [[Kabupaten Bogor]], [[Cianjur]]. Nama daerah diambil dari dua (atau tiga) huruf pertama dari masing-masing nama kota: Ja dari Jakarta, Bo dari Bogor, De dari Depok, Ta dari Tangerang, Bek dari Bekasi, Pun dari Puncak, dan Jur dari Cianjur.
 
Jumlah penduduk wilayah metropolitan Jakarta, dengan luas {{convert|6,437.68|km2|abbr=on}}, adalah 31,24 juta menurut [[Sensus Penduduk Indonesia 2020]],<ref name="Population1">{{cite web |url=http://www.citypopulation.de/php/indonesia-admin.php |title=Indonesia: Administrative Division |publisher=Citypopulation.de }}</ref> menjadikannya sebagai kawasan terpadat di [[Indonesia]], sekaligus kawasan perkotaan terpadat kedua di dunia setelahnya [[Tokyo]]. Proporsi penduduk nasional wilayah metropolitan Jakarta meningkat dari 6,1% pada tahun [[1961]] menjadi 11,26% pada tahun [[2010]].<ref name="Rustiadi">Rustiadi et al., Pembangunan Kawasan Transmigrasi Dalam Perspektif Pengembangan Wilayah & Perdesaan, 2012</ref> Populasi tumbuh lebih jauh menjadi 31,53 juta menurut perkiraan resmi pertengahan tahun [[2021]].<ref>Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2020.</ref>