Masjid Sultan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: gambar rusak
Baris 39:
 
Anggota trustee saat itu terdiri dari Syed Abrulrahman b Shaik Alkaff and Shaik Abu Baker b Taha Mattar ([[Arab]]); Inche Amboo' Haji Kamaruddin dan Saim b Abdul Malek ([[Bugis]]); Hj Wan Abdullah b Omar and A Jalil bin Hj Haroon ([[Melayu]]); Hj Mohamed Amin b Abdullah and Hj Mohamed Eusofe Hj Mohamed Noor ([[Jawa]]); Mahmood bin Hadjee Dawood and Mohamed b Mahmood Sahab (India Utara) dan Mohamed Kassim Marican dan Yavena Sultan Abdulcader ([[Tamil]]).
[[Berkas:Interior Masjid Sultan.jpg|jmpl|Interior Masjid Sulṭan|al=]]
Pada tahun 1900an Singapura sudah menjadi pusat perdagangan Islam, Masjid Sultan kemudian sudah tak mampu lagi menampung jemaah yang terus berkembang pesat. Pada tahun 1924, memperingati seratus tahun berdirinya masjid tersebut. Pengurus masjid atau trustees menyetujui sebuah rencana untuk mendirikan masjid baru yang lebih besar menggantikan bangunan masjid lama di lokasi yang sama.