Prancis Vichy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Vichy Prancis}}
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Negara Prancis yang diduduki Jerman
| native_name = ''ÉtatAleemagne français''
| common_name = Prancis
| continent = Eropa
Baris 65:
| footnote_a = Paris tetap menjadi ibukota resmi Negara Prancis, meskipun pemerintah Vichy tidak pernah beroperasi dari sana.
| footnote_b = Meskipun lembaga-lembaga Republik Prancis secara resmi dipertahankan, kata "Republik" tidak pernah muncul dalam dokumen resmi pemerintah Vichy.
| languages = Perancis,
Jerman
}}
{{Sejarah Prancis}}
Baris 199 ⟶ 201:
Prancis Vichy diakui oleh sebagian besar [[Blok Poros|Axis]] dan [[Kekuatan netral selama Perang Dunia II|kekuatan netral]], termasuk A.S. dan Uni Soviet. Selama perang, Vichy Prancis melakukan tindakan militer terhadap serbuan bersenjata dari Axis dan para pejuang Sekutu, sebuah contoh [[netralitas bersenjata]]. Tindakan paling penting seperti itu adalah [[penenggelaman armada Prancis di Toulon]] pada tanggal 27 November 1942, mencegah penangkapannya oleh Axis. Amerika Serikat memberikan [[pengakuan diplomatik|pengakuan diplomatik penuh]] Vichy, mengirim Laksamana [[William D. Leahy]] ke Prancis sebagai duta besar Amerika. Presiden [[Franklin Delano Roosevelt]] dan Sekretaris Negara [[Cordell Hull]] berharap untuk menggunakan pengaruh Amerika untuk mendorong elemen-elemen dalam pemerintahan Vichy menentang kolaborasi militer dengan Jerman. Amerika juga berharap untuk mendorong Vichy untuk menolak tuntutan perang Jerman, seperti pangkalan udara di Suriah yang dimandatkan Prancis atau untuk memindahkan pasokan perang melalui wilayah Prancis di Afrika Utara. Posisi penting Amerika adalah bahwa Prancis seharusnya tidak mengambil tindakan yang tidak secara eksplisit diminta oleh persyaratan Gencatan Senjata yang dapat mempengaruhi upaya Sekutu dalam perang.
 
Posisi Amerika Serikat terhadap Prancis Vichy dan de Gaulle sangat ragu-ragu dan tidak konsisten. Presiden Roosevelt tidak menyukai Charles de Gaulle, yang dia anggap sebagai "diktator magang".<ref name="Lacroix">[http://mondediplo.com/2003/05/05lacroix When the US wanted to take over France], Annie Lacroix-Riz, in ''[[Le Monde diplomatique]]'', May 2003 (English, French, etc.)</ref> [[Robert Daniel Murphy|Robert Murphy]], perwakilan Roosevelt di Afrika Utara, mulai mempersiapkan pendaratan di Afrika Utara pada bulan Desember 1940 (setahun sebelum AS memasuki perang). Amerika Serikat pertama kali mencoba mendukung Jenderal [[Maxime Weygand]], delegasi umum Vichy untuk Afrika hingga Desember 1941. Pilihan pertama ini gagal, mereka berpaling ke [[Henri Giraud]] sesaat sebelum pendaratan di Afrika Utara pada 8 November 1942. Akhirnya, setelah giliran [[Jean Louis Xavier Francois Darlan]] menuju Pasukan Kemerdekaan - Darlan telah menjadi presiden Konsili Vichy dari bulan Februari 1941 hingga April 1942 - mereka memainkannya melawan de Gaulle.<ref name=Lacroix/>
 
Jenderal Amerika Serikat, [[Mark W. Clark]] dari komando gabungan Sekutu membuat Laksamana Darlan menandatangani pada tanggal 22 November 1942 sebuah perjanjian yang menempatkan "Afrika Utara sebagai disposisi Amerika" dan menjadikan Prancis sebuah "negara vasal".<ref name=Lacroix/> Washington kemudian membayangkan, antara 1941 dan 1942, status protektorat untuk Prancis, yang akan diserahkan setelah Pembebasan kepada [[Pemerintah Militer Sekutu untuk Wilayah Pendudukan]] (AMGOT) seperti Jerman. Setelah pembunuhan Darlan pada tanggal 24 Desember 1942, Washington berbalik lagi ke arah Henri Giraud, yang telah mendukung [[Maurice Couve de Murville]], yang memiliki tanggung jawab keuangan di Vichy, dan [[Lemaigre-Dubreuil]], seorang mantan anggota ''[[La Cagoule]]'' dan pengusaha, serta [[Alfred Pose]], direktur jenderal ''[[Banque nationale pour le commerce et l'industrie]]'' (Bank Nasional Perdagangan dan Industri).<ref name=Lacroix/>
Baris 299 ⟶ 301:
Republik Ketiga pertama kali membuka kamp konsentrasi selama Perang Dunia I untuk penahanan [[musuh asing]], dan kemudian menggunakannya untuk tujuan lain. [[Kamp interniran Gurs]], misalnya, didirikan di Prancis barat daya setelah [[Ofensif Catalunya|jatuhnya Catalunya]], pada bulan-bulan pertama tahun 1939, selama [[Perang Saudara Spanyol]] (1936–1939), untuk menerima para pengungsi Republik, termasuk [[Brigade Internasional|Brigadis]] dari semua negara, melarikan diri dari [[Francois Spanyol#Francoisme|Francoisme]]. Setelah pemerintahan [[Edouard Daladier]] (April 1938 – Maret 1940) memutuskan untuk melarang [[Partai Komunis Prancis]] (PCF) setelah penandatanganan [[Pakta Molotov–Ribbentrop|pakta non-agresi Jerman-Soviet]] (pakta Molotov–Ribbentrop) pada bulan Agustus 1939, kamp-kamp ini juga digunakan untuk magang komunis Prancis. [[Kamp interniran Drancy]] didirikan pada tahun 1939 untuk penggunaan ini; kemudian menjadi kamp transit pusat di mana semua orang yang dideportasi melewati perjalanan mereka ke kamp konsentrasi dan [[Kamp pemusnahan|pemusnahan]] di Reich Ketiga dan Eropa Timur. Ketika [[Perang Palsu]] dimulai dengan deklarasi perang Prancis melawan Jerman pada 3 September 1939, kamp-kamp ini digunakan untuk menginternir musuh asing. Ini termasuk Yahudi Jerman dan [[Antifasisme]], tetapi setiap warga negara Jerman (atau [[Blok Poros|Axis]] nasional lain) juga dapat diinternir di Camp Gurs dan lainnya. Ketika Wehrmacht maju ke Prancis Utara, para tahanan biasa yang dievakuasi dari penjara juga ditahan di kamp-kamp ini. Kamp Gurs menerima kontingen tahanan politik pertama pada Juni 1940. Kamp itu termasuk aktivis sayap kiri (komunis, [[Anarkisme di Prancis|anarkis]], serikat buruh, [[Antimilitarisme|antimiliteris]]) dan [[Pasifisme]], namun juga [[Sejarah gerakan sayap kanan di Prancis|fasis Prancis]] yang mendukung [[Kerajaan Italia (1861–1946)|Italia]] dan Jerman. Akhirnya, setelah proklamasi Pétain tentang "Negara Prancis" dan dimulainya pelaksanaan "''[[Révolution nationale]]''" (Revolusi Nasional), pemerintah Prancis membuka banyak kamp konsentrasi, sampai pada titik itu, seperti yang ditulis oleh sejarahwan Maurice Rajsfus: pembukaan cepat kamp-kamp baru menciptakan lapangan kerja, dan [[Gendarmerie]] tidak pernah berhenti untuk dipekerjakan selama periode ini."<ref>[[Maurice Rajsfus]], ''Drancy, un camp de concentration très ordinaire'', Cherche Midi éditeur (2005).</ref>
 
Selain para tahanan politik yang sudah ditahan di sana, Gurs kemudian digunakan untuk menginternir orang-orang Yahudi asing, orang-orang [[Tak bernegara|tanpa kewarganegaraan]], Romani, homoseksual, dan pelacur. Vichy membuka kamp interniran pertamanya di zona utara pada tanggal 5 Oktober 1940, di [[Aincourt]], departemen [[Seine-et-Oise]], yang dengan cepat diisi dengan anggota PCF.<ref>[http://www.aloufok.net/article.php3?id_article=551 Aincourt, camp d'internement et centre de tri] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20060714215544/http://www.aloufok.net/article.php3?id_article=551 |date=14 July 2006 }}</ref> [[Saline royale d'Arc-et-Senans]], di [[Doubs]], digunakan untuk magang Romani.<ref>{{cite web|url=http://www.cheminsdememoire.gouv.fr/page/affichelieu.php?idLang=fr&idLieu=1207 |title=Saline royale d'Arc et Senans (25) – L'internement des Tsiganes |publisher=Cheminsdememoire.gouv.fr |accessdate=31 May 2011}}</ref> [[Kamp des Milles]], dekat [[Aix-en-Provence]], adalah kamp interniran terbesar di Prancis Tenggara; dua puluh lima ratus orang Yahudi dideportasi dari sana setelah Serangan Agustus 1942.<ref>{{cite web |url=http://www.jewishtraces.org/recherche.php |title=Listes des internés du camp des Milles 1941 |publisher=Jewishtraces.org |accessdate=31 May 2011 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110722112044/http://www.jewishtraces.org/recherche.php |archivedate=22 July 2011 |df=dmy-all }}</ref> Republik yang diasingkan, orang Spanyol anti-fasis yang mencari perlindungan di Prancis setelah kemenangan Nasionalis dalam [[Perang Saudara Spanyol]] kemudian dideportasi, dan 5,000 di antaranya meninggal di [[Kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen]].<ref name="Cite">[http://www.histoire-immigration.fr/index.php?lg=fr&nav=20&flash=0 Film documentary] on the website of the ''[[Cité nationale de l'histoire de l'immigration]]'' {{fr icon}}</ref> Sebaliknya, tentara kolonial Prancis diinternir oleh Jerman di wilayah Prancis bukannya dideportasi.<ref name=Cite/>
 
Selain kamp konsentrasi yang dibuka oleh Vichy, Jerman juga membuka beberapa [[Ilag]] (''Internierungslager'') untuk penahanan musuh asing di wilayah Prancis; Di Alsace, yang berada di bawah administrasi langsung Reich, mereka membuka [[Natzweiler-Struthof|kamp Natzweiler]], satu-satunya kamp konsentrasi yang dibuat oleh Nazi di wilayah Prancis. Natzweiler termasuk [[Kamar gas]], yang digunakan untuk memusnahkan setidaknya 86 tahanan (kebanyakan Yahudi) dengan tujuan mendapatkan koleksi kerangka yang tidak rusak untuk penggunaan profesor Nazi [[August Hirt]].
Baris 310 ⟶ 312:
 
==== Kebijakan Eugenika ====
Pada tahun 1941, pemenanga [[Nobel Fisiologi atau Kedokteran|hadiah nobel]] [[Alexis Carrel]], pendukung awal [[Eugenika]] dan [[Eutanasia]], dan anggota [[Parti Populaire Français]] (PPF) [[Jacques Doriot]], mangadvokasi pembuatan ''Fondation Française pour l'Étude des Problèmes Humains'' (Fondation Yayasan Prancis untuk Studi Masalah Manusia), menggunakan koneksi ke kabinet Pétain. Diakui dengan "studi, dalam semua aspeknya, langkah-langkah yang bertujuan untuk melindungi, meningkatkan dan mengembangkan populasi Prancis dalam semua kegiatannya", Yayasan diciptakan oleh keputusan rezim Vichy kolaborator pada tahun 1941, dan Carrel ditunjuk sebagai 'pemangku takhta'.<ref name="Reggiani">See Reggiani, [http://fhs.dukejournals.org/cgi/reprint/25/2/331 Alexis Carrel, the Unknown: Eugenics and Population Research under Vichy], ''[[French Historical Studies]]'', 2002; 25: 331–356</ref> Yayasan ini juga pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal [[François Perroux]].
 
Yayasan berada di belakang Undang-Undang 16 Desember 1942 yang mengamanatkan "sertifikat pranikah", yang mengharuskan semua pasangan yang ingin menikah untuk tunduk pada pemeriksaan biologis, untuk memastikan "kesehatan yang baik" dari pasangan, khususnya yang berkaitan dengan [[Penyakit menular seksual]] (STD) dan "kebersihan hidup". Institut Carrel juga menyusun "buku sarjana" ("livret scolaire"), yang dapat digunakan untuk mencatat nilai siswa di [[Pendidikan di Prancis|sekolah menengah Prancis]], dan dengan demikian mengklasifikasikan dan memilihnya sesuai dengan kinerja skolastik. Selain kegiatan eugenic yang bertujuan untuk mengklasifikasikan populasi dan meningkatkan kesehatannya, Foundation juga mendukung hukum 11 Oktober 1946 yang melembagakan [[pekerjaan ilmu kedokteran]], ditetapkan oleh [[Pemerintahan Sementara Republik Prancis]] (GPRF) setelah Pembebasan.
Baris 318 ⟶ 320:
Alexis Carrel sebelumnya menerbitkan buku terlaris ''L'Homme, cet inconnu'' ("Man, This Unknown") pada tahun 1935. Sejak awal tahun 1930-an, Carrel telah menganjurkan penggunaan [[kamar gas]] untuk menghilangkan kemanusiaan dari "persediaan yang lebih rendah", mendukung wacana [[rasisme ilmiah]]. Salah satu pendiri teori [[ilmu semu|pseudosains]] ini adalah [[Arthur de Gobineau]] dalam esainya tahun 1853–1855 berjudul ''[[Essai sur l'inégalité des races humaines]]''. Dalam pengantar bukunya edisi 1936 di Jerman, Alexis Carrel telah menambahkan pujian pada kebijakan eugenik Reich Ketiga, menulis bahwa :
 
<blockquote>Pemerintah Jerman telah mengambil langkah-langkah energik terhadap penyebaran yang cacat, yang sakit jiwa, dan penjahat. Solusi yang ideal adalah penindasan dari masing-masing individu ini begitu dia membuktikan dirinya berbahaya.<ref>Quoted in Andrés Horacio Reggiani. ''[http://fhs.dukejournals.org/cgi/reprint/25/2/331 Alexis Carrel, the Unknown: Eugenics and Population Research under Vichy]'' (''[[French historical studies]]'', 25:2 Spring 2002), p. 339. Also quoted in French by [[Didier Daeninckx]] in {{cite web|title=Quand le négationnisme s'invite à l'université|url=http://www.amnistia.net/news/enquetes/negauniv/carrel/carrel.htm|title=Quand le négationnisme s'invite à l'université|website=amnistia.net|accessdate=28 January 2007|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070316220837/http://www.amnistia.net/news/enquetes/negauniv/carrel/carrel.htm|archivedate=16 March 2007|deadurl=yes|accessdate=28 January 2007|df=dmy-all}}</ref></blockquote>
 
Carrel juga menulis di bukunya bahwa :
Baris 348 ⟶ 350:
 
=== Korban tewas Yahudi ===
Pada tahun 1940 sekitar 350.000 orang Yahudi tinggal di [[Prancis Metropolitan]], kurang dari setengahnya dengan kewarganegaraan Prancis (yang lain adalah orang asing, sebagian besar diasingkan dari Jerman selama tahun 1930-an).<ref>{{cite web|url=http://www.ushmm.org/wlc/article.php?lang=en&ModuleId=10005429 |title="France" in U.S. Holocaust Memorial Museum online Holocaust Encyclopedia |publisher=Ushmm.org |accessdate=31 May 2011}}</ref> Sekitar 200.000 dari mereka, dan sebagian besar Yahudi asing, tinggal di Paris dan sekitarnya. Di antara 150.000 orang Yahudi Prancis, sekitar 30.000, umumnya asli dari Eropa Tengah, telah [[naturalisasi|dinaturalisasi]] Prancis selama tahun 1930-an. Dari total itu, sekitar 25.000 orang Yahudi Prancis dan 50.000 orang Yahudi asing dideportasi.<ref>Azéma, Jean-Pierre and Bédarida, François (dir.), ''La France des années noires'', 2 vol., Paris, Seuil, 1993 [rééd. Seuil, 2000 (Points Histoire)]</ref> Menurut sejarahwan [[Robert Paxton]], 76.000 orang Yahudi dideportasi dan mati di kamp konsentrasi dan pemusnahan. Termasuk orang-orang Yahudi yang meninggal di [[Kamp interniran di Prancis#Kamp Perang Dunia II|kamp konsentrasi di Prancis]], ini akan membuat total 90.000 kematian Yahudi (seperempat dari total populasi Yahudi sebelum perang, menurut perkiraannya).<ref name="Paxtonnotes">[http://memoirenet.pagesperso-orange.fr/articlee507.html?id_article=132 Le rôle du gouvernement de Vichy dans la déportation des juifs], notes taken during a conference of [[Robert Paxton]] at Lyon on 4 November 2000 {{fr icon}}</ref> Angka Paxton menyiratkan bahwa 14.000 orang Yahudi tewas di kamp konsentrasi Prancis. Namun, sensus sistematis orang-orang Yahudi yang dideportasi dari Prancis (warga negara atau tidak) yang ditarik di bawah pimpinan [[Serge Klarsfeld]] menyimpulkan bahwa 3.000 orang tewas di kamp-kamp konsentrasi Prancis dan 1.000 lainnya telah ditembak. Dari sekitar 76.000 yang dideportasi, 2.566 selamat. Total yang dilaporkan sedikit di bawah 77.500 mati (agak kurang dari seperempat populasi Yahudi di Prancis pada tahun 1940).<ref>[[:fr:Shoah#Les victimes françaises|Summary from data compiled by the Association des Fils et Filles des déportés juifs de France, 1985.]]</ref>
 
Secara proporsional, jumlah keduanya membuat angka kematian yang lebih rendah daripada di beberapa negara lain (di Belanda, 75% populasi Yahudi terbunuh).<ref name=Paxtonnotes/> Fakta ini telah digunakan sebagai argumen oleh pendukung Vichy. Namun, menurut Paxton, angka itu akan jauh lebih rendah jika "negara Prancis" tidak sengaja bekerja sama dengan Jerman, yang kekurangan staf untuk kegiatan kepolisian. Selama [[Serangan Vel' d'Hiv]] pada bulan Juli 1942, Laval memerintahkan deportasi anak-anak, melawan perintah Jerman yang eksplisit. Paxton menunjukkan bahwa jika jumlah total korban tidak lebih tinggi, itu disebabkan oleh kekurangan kereta, resistensi penduduk sipil dan deportasi di negara-negara lain (terutama di Italia).<ref name=Paxtonnotes/>
Baris 416 ⟶ 418:
Hitler memerintahkan Operasi Anton untuk menduduki Korsika dan kemudian seluruh zona selatan yang tidak dihuni sebagai reaksi langsung terhadap pendaratan Sekutu di Afrika Utara ([[Operasi Torch]]) pada tanggal 8 November 1942. Setelah penyelesaian operasi pada tanggal 12 November, sisa militer pasukan Vichy dibubarkan. Vichy terus menjalankan yurisdiksinya yang tersisa atas hampir semua metropolitan Prancis, dengan kekuatan residual dialihkan ke tangan Laval, sampai jatuhnya rezim secara bertahap setelah serangan Sekutu pada bulan Juni 1944. Pada tanggal 7 September 1944, menyusul serangan Sekutu ke Prancis. Prancis, sisa-sisa kabinet pemerintahan Vichy melarikan diri ke Jerman dan mendirikan [[negara boneka|pemerintahan boneka]] di pengasingan di wilayah yang disebut [[Sigmaringen#Kantong Prancis Vichy (1944-1945)|Kantong Sigmaringen]]. Pemerintahan tersebut akhirnya jatuh ketika kota itu diambil oleh tentara Prancis Sekutu pada bulan April 1945.
 
Bagian dari sisa legitimasi rezim Vichy dihasilkan dari berlanjutnya ambivalensi AS dan para pemimpin lainnya. Presiden Roosevelt terus mengembangkan Vichy, dan mempromosikan Jenderal [[Henri Giraud]] sebagai alternatif yang lebih disukai daripada de Gaulle, meskipun kinerja pasukan Vichy yang buruk di Afrika Utara — Laksamana [[Jean Louis Xavier Francois Darlan]] telah mendarat di [[Aljir]] sehari sebelum Operasi Torch. Aljir adalah markas besar Korps Angkatan Darat XIX Prancis Vichy, yang mengendalikan unit militer Vichy di Afrika Utara. Darlan dinetralkan dalam 15 jam oleh pasukan perlawanan Prancis yang berkekuatan 400 orang. Roosevelt dan Churchill menerima Darlan, bukan de Gaulle, sebagai pemimpin Prancis di Afrika Utara. De Gaulle bahkan belum diberitahu tentang pendaratan di Afrika Utara.<ref name="LDHNorthAfrica">[http://www.ldh-toulon.net/spip.php?article285 Extraits de l'entretien d'Annie Rey-Goldzeiguer] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131001080355/http://www.ldh-toulon.net/spip.php?article285 |date=1 October 2013 }} [1, avec Christian Makarian et Dominique Simonnet, publié dans ''l'Express'' du 14 mars 2002], on the [[Ligue des droits de l'homme|LDH]] website {{fr icon}}</ref> Amerika Serikat juga membenci Prancis Bebas yang mengambil kendali atas [[Saint Pierre dan Miquelon]] pada tanggal 24 Desember 1941, karena Sekretaris Negara [[Cordell Hull|Hull]] percaya, itu mengganggu perjanjian A.S.-Vichy untuk mempertahankan status quo sehubungan dengan kepemilikan wilayah Prancis di barat. belahan bumi.
 
Setelah serangan Prancis melalui Normandia dan Provence ([[Operasi Overlord]] dan [[Operasi Dragoon]]) dan kepergian para pemimpin Vichy, A.S., Inggris dan Uni Soviet akhirnya mengakui [[Pemerintahan Sementara Republik Prancis]] (GPRF) yang dikepalai oleh de Gaulle sebagai pemimpin pemerintah Prancis yang sah pada tanggal 23 Oktober 1944. Sebelum itu, kembalinya demokrasi pertama ke [[Prancis Metropolitan]] sejak tahun 1940 terjadi dengan deklarasi [[Maquis du Vercors|Republik Vercors]] pada tanggal 3 Juli 1944, atas perintah [[Pasukan Kemerdekaan Prancis|pemerintahan Prancis Bebas]]—namun tindakan [[Pasukan Kemerdekaan Prancis|perlawanan]] itu dibatalkan oleh serangan besar Jerman pada akhir bulan Juli.