Baserah: Perbedaan antara revisi

'''Baserah''' merupakan ibu kota Kecamatan [[Kuantan Hilir, Kuantan Singingi|Kuantan Hilir]], Kabupaten [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]], [[Riau]]. Keberadaan kota Baserah telah ada sejak beberapa abad yang lampau sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa literatur, bahkan telah ada sejak masa penaklukan [[Sang Sapurba]] dari [[Sriwijaya]] sekitar abad ke-12 M. Selain itu, Baserah juga sempat menjadi daerah yang termasuk dalam Pemerintahan Konfederasi yang bernama ''Rantau Nan Kurang Oso Duo Pulua''.<ref>Hasbullah,, Rendi Ahmad Asori, Oki Candra, ''Olahraga dan Magis: Kajian terhadap Tradisi Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi'', Cetakan Pertama, (Pekanbaru: ASA Riau, 2015), hal. 53-54. ISBN: 978-602-1096-63-5</ref> Berikutnya, Baserah juga masih eksis dengan disebutkan sebagai daerah yang terangkum dalam wilayah '''Tigo Koto di Hilir''' yang disusun oleh Pemerintah Kolonial Belanda sewaktu membangun [[Distrik Kuantan]] sekitar awal abad 20.<ref>UU. Hamidy, ''Masyarakat Adat Kuantan Singingi'', Cetakan Pertama, (Pekanbaru: UIR Press, 2000), hal. 21-20</ref>

Asal usul nama Baserah diyakini oleh para sejarawah diberikan oleh pedagang Muslim asal [[Timur Tengah]], sejak Islamisasi di [[Riau]] terjadi. Nama ini merujuk kepada kota [[Basra|Bashra]] di [[Irak]]. Nama-nama seperti [[Madinah]] dan [[Kufah, Irak|Kufah]] juga dipakai untuk menamai beberapa tempat di Rantau Kuantan seperti Desa [[Pulau Madinah, Kuantan Hilir, Kuantan Singingi|Pulau Madinah]] dan Kenegerian [[Kopah, Kuantan Tengah, Kuantan Singingi|Kopah]], di Kecamatan [[Kuantan Tengah, Kuantan Singingi|Kuantan Tengah]].<ref>Mahdini, ''Islam dan Kebudayaan Melayu'', Cetakan Ketiga, (Pekanbaru: Daulat Riau, 2003), hal. 84. ISBN: 979-97276-26.</ref>