Kenegerian Koto Rajo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyesuaian teks.
Penyesuaian teks.
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Kenegerian Koto Rajo yang terdapat di Kecamatan [[Kuantan Hilir Seberang, Kuantan Singingi|Kuantan Hilir Seberang]] telah eksis sejak abad ke-12 dan disebutkan sebagai wilayah kekuasaan [[Sang Sapurba]] dari [[Sriwijaya]] ketika berhasil menaklukkan [[Rantau Kuantan|Kuantan]].<ref>Hasbullah,, Rendi Ahmad Asori, Oki Candra, ''Olahraga dan Magis: Kajian terhadap Tradisi Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi'', Cetakan Pertama, (Pekanbaru: ASA Riau, 2015), hal. 53-54. ISBN: 978-602-1096-63-5</ref> Demikian pula di masa [[Adityawarman]] yang berhasil menguasai [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] sekitar abad ke-14/15 M. Di masa [[Imperium kolonial Belanda|kolonialisme Belanda]], Koto Rajo menjadi salah satu daerah yang termasuk ke dalam bagian [[Distrik Kuantan]] di mana kepala pemerintahannya adalah seorang raja. Salah satu yang terkenal adalah Raja ''Tuanku Pandak'' yang berpostur kecil namun dikenal tegas dan pemberani. Di masa kini, Kenegerian Koto Rajo termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan [[Kuantan Hilir Seberang, Kuantan Singingi|Kuantan Hilir Seberang]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]], [[Riau]].<ref>UU. Hamidy, ''Masyarakat Adat Kuantan Singingi'', Cetakan Pertama, (Pekanbaru: UIR Press, 2000), hal. 21-20</ref>
 
== Penduduk ==
Di Kenegerian Koto Rajo sendiri, masyarakatnya beretnis Melayu sub [[Rantau Kuantan]] dengan terdiri dari empat suku besar, yakni Suku ''Melayu'', Suku ''Limo Kampuong'', Suku ''Tigo Kampuong'', dan Suku ''Cemin.'' Masing-masing suku memiliki ''umah godang'' sebagai rumah tempat berkumpulnya para ''Mamak'' dan ''Anak-Kemenakan'' untuk bersilaturahmi saat Lebaran Idul Fitri tiba atau untuk merundingkan berbagai permasalahan yang sedang terjadi.
 
== Referensi ==