Martin Bucer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Bucer percaya bahwa orang-orang [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] dalam [[Kekaisaran Romawi Suci]] dapat diyakinkan untuk bergabung dengan Reformasi. Melalui serangkaian konferensi yang diselenggarakan oleh [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]], ia berusaha mempersatukan kubu Protestan dan Katolik untuk membentuk gereja nasional Jerman yang terpisah dari Roma. Ia tidak berhasil mencapai hal ini karena peristiwa-peristiwa politik membawa kepada [[Perang Schmalkaldic]] dan kemunduran Protestantisme di dalam Kekaisaran. Pada tahun 1548, Bucer dibujuk, dalam tekanan, untuk menandatangani [[Interim Augsburg]], yang memaksakan bentuk-bentuk tertentu dari ibadah Katolik. Namun, ia terus memajukan reformasi hingga kota Strasbourg menerima Interim tersebut, dan memaksanya untuk pergi.
 
Pada tahun 1549, Bucer diasingkan ke Inggris, di mana, di bawah bimbingan [[Thomas Cranmer]], ia dapat memengaruhi kedua buku [[Ordinal Edwardine]] dan revisi kedua dari ''[[Buku Doa Umum|Buku Doa Bersama]]''. Ia meninggal di [[Cambridge, Cambridgeshire|Cambridge, Inggris]], pada usia 59 tahun. Meskipun pelayanannya tidak menghasilkanmenyebabkan terbentuknya denominasi baru, banyak denominasi Protestan telah mengklaimnya sebagai bagian dari mereka. Ia diingat sebagai pelopor awal dari [[ekumenisme]].
 
== Konteks historis ==
[[File: Schmalkaldic war 1547.jpg|thumb|upright=1|Peta yang menunjukkan kedua partisi yang membentuk Sachsen dengan warna hijau dan merah muda. Sachsen telah lama dibagi menjadi dua kepangeranan, salah satunya adalah [[Elektorat Sachsen]] dengan ibukotanya di Wittenberg. Karl V memindahkan elektorat dan sebagian besar wilayahnya kepada Sachsen Albertine pada tahun 1517 setelah kekalahan [[Liga Schmalkaldic]] dan [[Johann Friedrich I dari Sachsen]]. Hessen berada di sebelah barat Sachsen.]]
 
Pada abad ke-16, status [[Kekaisaran Romawi Suci]] sebagai negara yang tersentralisasi hanya sebatas nama. Kekaisaran terbagi menjadi banyak negara kepangeranan dan negara kota yang mengawasi pemerintahan [[Kaisar Romawi Suci]]. Pemisahan kekuasaan antara kaisar dan berbagai negara membuat [[Reformasi Protestan|Reformasi]] dapat terjadi di Jerman, sebab masing-masing negara membela reformator yang berada di dalam wilayah mereka. Di [[Elektorat Sachsen]], Martin Luther didukung oleh elektor [[Friedrich III dari Sachsen|Friedrich III]] dan penerus-penerusnya, [[Johann dari Sachsen|Johann]] dan [[Johann Friedrich I dari Sachsen|Johann Friedrich]]. [[Philipp I, Landgraf Hessen]]—yang tanahnya berada di tengah-tengah antara Sachsen dan Rhein—juga mendukung Reformasi, dan ia berperan penting dalam hidup baik Luther maupun Bucer. Kaisar [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]] harus mengimbangi tuntutan dari rakyatnya. Pada saat yang sama, perhatiannya sering teralihkan oleh perang dengan Prancis dan [[Kesultanan Utsmaniyah]], serta perang di Italia. Rivalitas politik di antara para pemain sangat berpengaruh terhadap perkembangan gerejawi di dalam Eropa.{{Sfn|Greschat|2004|pp=87–9}}
 
Selain negara-negara kepangeranan, terdapat kota-[[kota kekaisaran merdeka]], yang secara nominal berada di dalam kendali Kaisar tetapi sebenarnya diperintah oleh dewan-dewan yang berperan seperti pemerintahan berdaulat,{{Sfn|Dickens|1974|p=134}} tersebar di seluruh Kekaisaran. Ketika Reformasi mulai mengakar, terjadi perselisihan-perselisihan terjadi antara reformator setempat dan magistrat kota yang konservatif. Martin Bucer memulai kerjanya di dalam sebuah kota kekaisaran merdeka, [[Strasbourg]]. Terletak di perbatasan barat Kekaisaran, Strasbourg bersekutu dengan kota-kota Swiss yang sudah lepas dari Kekaisaran. Beberapa kota telah menerima sebuah agama tereformasi yang berbeda dari Lutheranisme, di mana konsep sosial dan etika komunal [[Humanisme|humanis]] memiliki peran yang lebih penting.{{Sfn|Dickens|1974|pp=146, 190–3}} Bersama dengan sekelompok kota kekaisaran merdeka di selatan dan barat tanah Jerman, Strasbourg mengikuti pola reformasi yang seperti ini. Strasbourg dikuasai oleh pemerintahan lokal yang kompleks, sebagian besar dalam kendali beberapa keluarga yang berkuasa dan anggota gilda yang kaya. Pada masa Bucer, gejolak sosial mulai membesar karena [[perajin]] tingkat rendah membenci imobilitas sosial mereka dan kesenjangan sosial yang melebar. Para warganegara mungkin tidak merencanakan revolusi, namun mereka menerima ide-ide baru yang dapat mengubah kehidupan mereka.{{Sfn|Greschat|2004|pp=47–50, 89}}
 
== Kehidupan awal (1491-1522) ==