Kerajaan Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Memoerbar tahun yg salah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
'''Kerajaan Palembang''' adalah kerajaan bercorak Islam yang berdiri antara tahun 1547 dan berpusat di [[Kota Palembang]]. Kerajaan ini merupakan sisa dari Kedatuan [[Sriwijaya]] yang runtuh setelah adanya [[Invasi Chola ke Sriwijaya|Invasi Chola]].<ref>{{Cite book|last=M.Hum|first=Kabib Sholeh, S. Pd|last2=M.Pd|first2=Sukardi|last3=M.Si|first3=Dina Sri Nindiati, S. Pd|last4=M.Pd|first4=Aan Suriadi|last5=S.Pd|first5=Wandiyo|last6=M.M|first6=Ahmad Zamhari, S. Pd|last7=S.Pd|first7=Yusup, S. Pd, Esi Apriani|last8=S.Pd|first8=Febi Oktaviani|last9=S.Pd|first9=Siti Aisyah|date=2022-09-01|url=https://books.google.com/books?id=aQGWEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA54&dq=%22Kerajaan+Palembang%22+Sriwijaya&hl=en|title=SEJARAH DAN PERADABAN SUNGAI MUSI PALEMBANG|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-420-377-6|language=id}}</ref> Kerajaan ini pernah menjadi vasal [[Majapahit]], dimana penguasanya di abad ke-15 yang bernama [[Arya Damar|Ario Damar]] memeluk [[Islam]] seiring dengan menyebarnya Islam di daerah Sumatra.<ref>{{Cite book|last=Arnold|first=Prof Dr Thomas W.|date=2019|url=https://books.google.com/books?id=ZxSwDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA527&dq=Arya+Damar+masuk+Islam&hl=en|title=Sejarah Lengkap Penyebaran Islam|publisher=IRCiSoD|isbn=978-602-7696-90-7|language=id}}</ref> Pada saat [[Raden Patah|Raden Fatah]] menjadi [[Kesultanan Demak|sultan Demak I]] (1478 - 1518), Raden Fatah berhasil memperbesar kekuasaannya dan menjadikan [[Kabupaten Demak|Demak]] kerajaan [[Islam]] pertama di [[Jawa]]. Akan tetapi, kesultanan Demak tidak dapat bertahan lama karena terjadinya kemelut perang saudara dimana setelah [[Trenggana|Pangeran Trenggono]] Sultan Demak III anak Raden Fatah wafat, terjadilah kekacauan dan perebutan kekuasaan antara saudaranya dan anaknya. Saudaranya, mengakibatkan sejumlah bangsawan Demak melarikan diri kembali ke [[Kota Palembang|Palembang]].
 
Rombongan dari Demak yang berjumlah 80 Kepala Keluarga ini diketuai oleh Pangeran Sedo Ing Lautan (1547 - 1552) menetap di Palembang Lama (1 ilir) yang saat itu Palembang dibawah pimpinan Dipati Karang Widara, keturunan Demang Lebar Daun. Mereka mendirikan Kerajaan Palembang yang bercorak Islam serta mendirikan Istana Kuto Gawang dan Masjid di Candi Laras (PUSRI sekarang). Kemudian pada tahun 16661659 [[Susuhunan Abdurrahman|Susuhanan Abdurrahman]] memproklamirkan diri sebagai [[Kesultanan Palembang|Sultan Palembang Darussalam]] setelah mendapat restu dari [[Kesultanan Utsmaniyah|Sultan Ottoman]]. <ref>{{Cite book|last=M.Pd|first=Dr Muhamad Idris|last2=M.Pd|first2=Eva Dina Chairunisa|last3=S.Pd|first3=Riki Andi Saputro|last4=S.Pd|first4=Ana Mardiana|last5=S.Pd|first5=Rulli Anisa|last6=S.Pd|first6=Reyvaldy Uyun|last7=S.Pd|first7=Fatma Dwi|date=2021-11-01|url=https://books.google.com/books?id=EURPEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA234&dq=%22Kesultanan+Palembang%22+Mataram&hl=en|title=KAJIAN NILAI-NILAI PLURALISME SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-5536-66-8|language=id}}</ref>
 
== Para Penguasa<ref>{{Cite book|last=Soetadji|first=Nanang S.|year=1996|title=“Kesultanan Palembang” Perang Palembang Melawan VOC|location=Palembang|publisher=Pemerintah Kotamadya Palembang|isbn=|pages=27-30|url-status=live}}</ref> ==