Efek Jokowi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 28:
 
Setelah hasil hitung cepat menunjukkan bahwa suara PDIP berkisar pada persentase 19%, pasar merasa kecewa, sehingga IHSG turun 3,2 persen menjadi 4.765,73, yang merupakan penurunan terbesar semenjak 27 Agustus 2013.<ref name="jokowisetelahpileg"/> Nilai tukar [[rupiah]] terhadap [[dollar Amerika Serikat]] juga melemah dari 11.309 menjadi 11.342.<ref name="jokowisetelahpileg"/> Menurut Direktur PT Indopremier Securities Moleonoto The, hal ini disebabkan karena pasar berharap PDIP mendapatkan suara 20%.<ref name="moleonoto">{{Cite news|title=Suara PDIP Meleset Bikin Ketidakpastian Pasar Saham|url=http://bisnis.liputan6.com/read/2035088/suara-pdip-meleset-bikin-ketidakpastian-pasar-saham#sthash.3pld45vf.dpuf|date=10 April 2014|work=[[Liputan6.com]]|accessdate=12 April 2014|editor-last=Melani|editor-first=Agustina|first=Achmad Dwi|last=Afriyadi}}</ref> Ia juga menambahkan bahwa IHSG seharusnya dapat bergerak positif karena bursa saham Asia dan global juga bergerak positif, seperti indeks [[Dow Jones]] yang menguat 1,11% menjadi 16.437,18.<ref name="moleonoto"/> Sementara itu, menurut analis PT Recapital Securities Agustini Hamid, hasil hitung cepat pemilu legislatif tersebut menunjukkan bahwa tidak ada partai yang dominan, sehingga menghasilkan ketidakpastian yang membuat para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.<ref name="moleonoto"/> Namun, [[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]] [[Hatta Rajasa]] malah berpendapat bahwa pasar modal panik karena PDIP memenangkan pemilihan umum.<ref>{{Cite news|title=Hatta Rajasa: PDIP Menang, Pasar Modal Panik|url=http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/04/11/hatta-rajasa-pdip-menang-pasar-modal-panik|date=11 April 2014|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|accessdate=12 April 2014|first=Adiatmaputra Fajar|last=Pratama|editor-last=Sugiyarto}}</ref>
 
== Efek Media sosial ==
Salah satu ungkapan yang cukup populer dari Jokowi adalah "''Yo ndak tau kok tanya saya''" (dalam [[bahasa Jawa]], biasa disingkat sebagai ''YNTKTS'') yang secara harfiah berarti ''saya tidak tahu, mengapa ditanyakan kepada saya''.<ref>{{Cite web|last=admin|date=2021-12-30|title=Asal Usul dan Arti Kata YNTKTS Lengkap di Media Sosial|url=https://dirgantara-lapan.or.id/arti-kata-yntkts-lengkap-di-media-sosial/|website=Dirgantara Lapan - Fakta-Fakta Antariksa dan Alam Semesta|language=en-US|access-date=2023-06-20}}</ref> Istilah ini muncul pada saat Jokowi masih menjabat sebagai [[Gubernur DKI Jakarta]]. Jokowi disebutkan sering menjawab pertanyaan para wartawan dengan kalimat tersebut. Istilah ini mulai populer di berbagai media sosial pada tahun 2020-an.<ref>{{Cite web|title=Asal-Usul Ucapan Legendaris "YNTKTS" Jokowi Sampai Populer Dijadikan Meme|url=https://voi.id/bernas/59878/asal-usul-ucapan-legendaris-yntkts-jokowi-sampai-populer-dijadikan-meme|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=id|access-date=2023-06-20}}</ref><ref>{{Cite web|title=Arti Kata YNTKTS, Contoh Kalimat dan Percakapan, serta Hubungannya dengan Presiden Jokowi|url=https://jogja.tribunnews.com/2022/12/30/arti-kata-yntkts-contoh-kalimat-dan-percakapan-serta-hubungannya-dengan-presiden-jokowi|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-06-20}}</ref>
 
== Catatan kaki ==