Jalan Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Jalan Utama Berunsur Delapan: +quote |
|||
Baris 9:
{{main|Jalan Utama Berunsur Delapan}}
Dalam Tipitaka, kata "Jalan Tengah" (Pali:''majjhimā paṭipadā'') disebut pertama kali oleh Sang Buddha pada khotbah pertamanya, Dhammacakkappavattana Sutta (SN 56.11).
{{cquote|Dua hal yang berlebihan (extrim) ini, O, para Bhikkhu, tidak patut dijalankan oleh mereka yang telah meninggalkan rumah untuk menempuh kehidupan tak berkeluarga. <br> Menuruti kesenangan hawa nafsu yang rendah (kāmasukhallikānuyoga), yang tidak berharga dan tidak berfaedah, biadab, duniawi; atau melakukan penyiksaan diri (attakilamathānuyoga), yang menyakitkan, tidak berharga dan tidak berfaedah.
Setelah menghindari kedua hal yang berlebih-lebihan ini, O, para Bhikkhu, JALAN TENGAH (MAJJHIMA PATIPADA) yang telah sempurna diselami oleh Tathagata, yang membukakan Mata Batin (Cakkhu karani), yang menimbulkan Pengetahuan (Ñana karani), yang membawa Ketentraman (Upasamaya), Kemampuan Batin luar biasa (Abhiññaya), Kesadaran Agung (Sambodhaya), Pencapaian Nibbana (Nibbanaya).<br> Apakah, O para Bhikkhu, JALAN TENGAH yang telah sempurna diselami Tathagata, yang membukakan Mata Batin, yang menimbulkan Pengetahuan, yang membawa Ketentraman, Kemampuan Batin luar biasa, Kesadaran Agung, Pencapaian Nibbana itu?
Tiada lain Jalan Utama Berunsur Delapan.
|4=[[Dhammacakkappavattana Sutta]]
|5=<ref>Dhammacakkappavattana Sutta - Samyutta Nikaya 56.11 - yang merupakan khotbah pertama Sang Buddha, setelah mencapai pencerahan sempurna, dihadapan lima orang bhikkhu ((Assajji, Vappa, Bhadiya, Kondañña, Mahanama)</ref>}}
"Monks, these two extremes ought not to be practiced by one who has gone forth from the household life. (What are the two?) There is addiction to indulgence of sense-pleasures, which is low, coarse, the way of ordinary people, unworthy, and unprofitable; and there is addiction to self-mortification, which is painful, unworthy, and unprofitable.
|