Jalan Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 32:
=== Hukum Sebab Musabab ===
{{main|Paticcasamuppada}}
Dalam [[Tipitaka]] [[Pali]] sendiri, pandangan ini tidak disebut dengan jelas sebagai "Jalan Tengah" (''majjhimā paṭipadā'') tetapi secara harafiah mengacu sebagai "mengajar di tengah" (''majjhena dhamma'') sebagaimana disebutkan dalama kalimat ini:
{{cquote|''’Segala sesuatu ada’: Ini adalah satu pandangan ekstrim.''<br>
''‘Segala sesuatu tidak ada‘: ini adalah pandangan ekstrim kedua.''<br>
''Menghindari kedua pandangan ekstrim ini,''<br>
''Sang Tathagata mengajarkan Dhamma melalui jalan tengah:''<br>
<br>
:''‘Sabbaṃ atthī’ti kho, kaccāna, ayameko anto.''<br>
:''‘Sabbaṃ natthī’ti ayaṃ dutiyo anto.''<br>
:''Ete te, kaccāna, ubho ante anupagamma ''<br>
:''majjhena tathāgato dhammaṃ deseti''
|4=
|5=}}
Dalam khotbah ini, Sang Buddha kemudian menjelaskan asal-mula penyebab [[Dukkha|penderitaan]] (''dukkha'') - dari [[Avijja|kebodohoan]] (''avijja'') kepada penuaan dan kematian (''jaramarana'') - dan urutan sebalik-nya yang paralel akan hilangnya faktor-faktor tersebut (lihat pula - [[Hukum sebab akibat]] dan [[dua belas nidana]]). Dengan demikian,
Lihat pula: [[Anatta]]
|