Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
k tambah pranala dalam
Baris 77:
'''Kekaisaran Romawi Timur''', juga dikenal sebagai '''Kekaisaran Bizantium''',{{efn|ejaan lain: '''Bizantin''', '''Byzantin''', '''Byzantinum''', '''Byzantium'''}} adalah sebuah kekaisaran yang melanjutkan kedaulatan [[Kekaisaran Romawi]], terutama di wilayah-wilayah yang [[bahasa Yunani|berbahasa Yunani]]<ref>{{harvnb|Millar|2006|pages=2, 15}}; {{harvnb|James|2010|p=5}}: "But from the start, there were two major differences between the Roman and Byzantine empires: Byzantium was for much of its life a Greek speaking empire oriented towards Greek, not Latin culture; and it was a Christian empire."</ref> pada [[Abad Kuno]] dan [[Abad Pertengahan|Pertengahan]]. Penduduk dan tetangga-tetangga Kekaisaran Romawi Timur menjuluki negeri ini Kekaisaran Romawi atau Romania ([[Bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Ῥωμανία}}, ''Rōmanía''). Kekaisaran ini berpusat di [[Konstantinopel]], dan dikuasai oleh kaisar-kaisar yang merupakan pengganti kaisar Romawi kuno setelah runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]]. Tidak ada konsensus mengenai tanggal pasti dimulainya periode [[Romawi Timur]]. Beberapa orang menyebut masa kekuasaan [[Diokletianus]] (284-305) dikarenakan reformasi-reformasi pemerintahan yang ia perkenalkan, yang membagi kerajaan tersebut menjadi ''pars Orientis'' dan ''pars Occidentis''.<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|p=847}}.</ref> Pihak lainnya menyebut masa kekuasaan [[Theodosius I]] (379-395), atau setelah kematiannya pada tahun [[395]], saat kekaisaran terpecah menjadi bagian Timur dan Barat. Ada juga yang menyebut tahun [[476]], ketika [[Roma]] dijajah untuk ketiga kalinya dalam seabad yang menandakan jatuhnya Barat (Latin), dan mengakibatkan kaisar di Timur (Yunani) mendapatkan kekuasaan tunggal.<ref>{{harvnb|Benz|1963|p=176}}.</ref> Bagaimanapun juga, titik penting dalam sejarah Romawi Timur adalah ketika [[Konstantinus yang Agung]] memindahkan ibukota dari [[Nikomedia]] (di [[Anatolia]]) ke [[Byzantium]] (yang akan menjadi Konstantinopel) pada tahun 330.
 
Negeri ini berdiri selama lebih dari ribuan tahun. Selama keberadaannya, [[Romawi Timur]] merupakan kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang kuat di Eropa, meskipun terus mengalami kemunduran, terutama pada masa [[Peperangan Romawi Timur-Sassaniyah|Peperangan Romawi-Persia]] dan [[Peperangan Romawi Timur-Arab|Romawi Timur-Arab]]. Kekaisaran ini direstorasi pada masa [[Dinasti Makedonia]], bangkit sebagai kekuatan besar di [[Mediterania Timur]] pada akhir abad ke-10, dan mampu menyaingi [[Kekhalifahan Fatimiyah]]. Setelah tahun 1071, sebagian besar [[Asia Kecil]] direbut oleh [[Turki Seljuk]]. [[Restorasi Komnenos]] berhasil memperkuat dominasi pada abad ke-12, tetapi setelah kematian [[Andronikos I Komnenos]] dan berakhirnya [[Dinasti Komnenos]] pada akhir abad ke-12, kekaisaran kembali mengalami kemunduran. Romawi Timur semakin terguncang pada masa [[Perang Salib Keempat]] tahun 1204, ketika kekaisaran ini dibubarkan secara paksa dan dipisah menjadi kerajaan-kerajaan Yunani dan Latin yang saling berseteru. Kekaisaran berhasil didirikan kembali pada tahun 1261 di bawah pimpinan kaisar-kaisar [[Palaiologos]], tetapi perang saudara pada abad ke-14 terus melemahkan kekuatan kekaisaran. Sisa wilayahnya dicaplok oleh [[Kesultanan Utsmaniyah]] dalam [[Peperangan Romawi Timur-Utsmaniyah]]. Akhirnya, [[jatuhnya Konstantinopel|Konstantinopel berhasil direbut]] oleh Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453, menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Timur.
 
== Tata nama ==