Realitas sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan 1 paragraf kata pengantar dan menambahkan materi baru yaitu dimensi realita sosial |
k Membatalkan 1 suntingan oleh Yugasprawira (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa Tag: Pembatalan |
||
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Realitas sosial''' adalah Hal yang nyata atau fakta yang terjadi dalam kehidupan [[masyarakat|Manusia.]]Hal ini terkait dengan kestabilan dalam keadaan [[normal]] atau keadaan tidak normal yang terjadi dalam pola-pola hubungan di kehidupan manusia.<ref>{{Cite web|url=https://www.siswapedia.com/konsep-konsep-realitas-sosial/|title=Konsep-Konsep Realitas Sosial Dalam Sosiologi – Siswapedia|website=www.siswapedia.com|language=id-ID|access-date=2017-11-13}}</ref> Realitas sosial secara umum adalah [[kenyataan]] atau [[fakta]] yang terjadi di tengah [[masyarakat]].<ref>{{Cite web|last=Si Manis|first=|date=2 Juli 2020|title=Pengertian Realitas Sosial : Macam Jenis, Bentuk, Konsep dan Contoh Realitas Sosial Dalam Masyarakat|url=https://www.pelajaran.co.id/2020/02/realitas-sosial.html|website=Pelajaran.Co.Id|access-date=14 Nopember 2020}}</ref>
Baris 23:
# Menemukan [[metodologi]] atau cara meneliti pengalaman intersubjektif dalam kerangka mengkonstruksi realitas, yakni menemukan “esensi masyarakat” yang implisit dalam gejala-gejala sosial itu. Dalam hal ini memang perlu ada kesadaran bahwa apa yang dinamakan masyarakat pasti terbangun dari “[[dimensi]] objektif” dan sekaligus “dimensi subjektif” sebab masyarakat itu sendiri sesungguhnya buatan kultural dari masyarakat (yang didalamnya terdapat hubungan intersubjektifitas) dan manusia adalah sekaligus pencipta dunianya sendiri .
# Memilih logika yang tepat dan cocok karena realitas sosial memiliki ciri khas seperti [[pluralis]], [[dinamis]], dan memiliki proses perubahan terus menerus. Sehingga diperlukan pendekatan akal sehat “''common sense'' “ untuk mengamati. Maka perlu memakai prinsip logis dan non logis. Dalam pengertian berpikir secara [[Dialektik|dialektis]]. Kemampuan berpikir secara dialektis tampak dalam pemikiran Berger, sebagaimana dimiliki [[Karl Marx]] dan beberapa [[filosof]] eksistensial yang menyadari manusia sebagai makhluk paradoksial. Oleh karena itu kenyataan hidup sehari-hari memiliki dimensi objektif dan subjektif.
== Referensi ==
|