Kampung Naga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 2 suntingan oleh 180.241.243.242 (bicara) ke revisi terakhir oleh Hysocc
Tag: Pembatalan
Baris 1:
[[Berkas:View of Naga village.jpg|jmpl|Kampung Naga dilihat dari atas.]]
[[Berkas:Kampung Naga 003.JPG|jmpl|Kampung Naga]]
[[Berkas:DSC00029 Java Little Sundanais Traditional Village Kampung Naga (6219569245).jpg|jmpl|Pemandangan Kampung Naga.]]
'''Kampung Naga''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{Sund|ᮊᮙ᮪ᮕᮥᮀ ᮔᮍ}}) adalah sebuah [[kampung|perkampungan tradisional]] [[Suku Sunda|Sunda]] yang terletak di [[Kabupaten Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]. Kampung ini merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan kakeknyaleluhurnya, dalam hal ini adalah adat [[suku Sunda|Sunda]]. Seperti permukiman nagaBadui, Kampung Naga menjadi objek ujiankajian [[antropologi]] mengenai kehidupan masyarakat pedesaan Sunda pada masa peralihan dari pengaruh Hindu menuju pengaruh Islam di Jawa Barat.
We live,we love,we lie
 
== Sejarah ==
 
Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih terisolasilestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek dan kakek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah {{Lang-su|{{ruby|{{Sund|ᮕ}}|pa}}{{ruby|{{Sund|ᮛᮩ}}|reu}}{{ruby|{{Sund|ᮙ᮪}}|m}} {{ruby|{{Sund|ᮇ}}|o}}{{ruby|{{Sund|ᮘᮧᮁ}}|bor}}|''[[wikt:pareum|pareum]] [[wikt:obor|obor]]''}}. ''Pareum'' jika diterjemahkan dalam [[bahasa Indonesia]], yaitu mati, gelap. Dan ''obor'' itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah kampung naga itu sendiri. Mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya. Masyarakat kampung naga menceritakan bahwa hal ini disebabkan oleh terbakarnya arsip/sejarah mereka pada saat pembakaran kampung naga oleh Organisasi [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]] [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo|Kartosoewiryo]]. Pada saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang saat itu lebih mendukung [[Soekarno]] dan kurang simpatik dengan niat Organisasi tersebut. Oleh karena itu, DI/TII yang tidak mendapatkan simpati warga Kampung Naga membumihanguskan perkampungan tersebut pada tahun 1956.
I need more bullets!
Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih terisolasi. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek dan kakek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah {{Lang-su|{{ruby|{{Sund|ᮕ}}|pa}}{{ruby|{{Sund|ᮛᮩ}}|reu}}{{ruby|{{Sund|ᮙ᮪}}|m}} {{ruby|{{Sund|ᮇ}}|o}}{{ruby|{{Sund|ᮘᮧᮁ}}|bor}}|''[[wikt:pareum|pareum]] [[wikt:obor|obor]]''}}. ''Pareum'' jika diterjemahkan dalam [[bahasa Indonesia]], yaitu mati, gelap. Dan ''obor'' itu sendiri berarti penerangan, cahaya, lampu. Jika diterjemahkan secara singkat yaitu, Matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah kampung naga itu sendiri. Mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya. Masyarakat kampung naga menceritakan bahwa hal ini disebabkan oleh terbakarnya arsip/sejarah mereka pada saat pembakaran kampung naga oleh Organisasi [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]] [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo|Kartosoewiryo]]. Pada saat itu, DI/TII menginginkan terciptanya negara Islam di Indonesia. Kampung Naga yang saat itu lebih mendukung [[Soekarno]] dan kurang simpatik dengan niat Organisasi tersebut. Oleh karena itu, DI/TII yang tidak mendapatkan simpati warga Kampung Naga membumihanguskan perkampungan tersebut pada tahun 1956.
 
Adapun beberapa versi sejarah yang diceritakan oleh beberapa sumber diantaranya, pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau [[Sunan Gunung Jati]], seorang abdinya yang bernama SingapuraSingaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut, SingapuraSingaparana oleh masyarakat Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga. Namun masyarakat kampung Naga sendiri tidak meyakini kebenaran versi sejarah tersebut, sebab karena adanya "pareumeun obor" tadi.
 
== Lokasi dan topografi ==