Amir Hamzah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
|||
Baris 93:
Lepaskan aku dari nestapa<br/>
Padamu lagi tempatku berpaut<br/>
}}
Pada pagi hari [[20 Maret]] 1946, Amir tewas dengan 26 orang tahanan lainnya dan dimakamkan di sebuah kuburan massal yang telah digali para tahanan tersebut;{{efn|Dilaporkan bahwa Amir dibunuh oleh seorang mantan pengawas yang bernama [[Yang Wijaya]], yang kemudian diadili karena perannya dalam revolusi tersebut dan dihukum dua puluh tahun penjara. Kemudian diberikan [[amnesti]], Wijaya meninggalkan penjara dalam keadaan kesehatan mental yang buruk {{harv|Dini|1981|pp=160–61}}.}}<ref>{{harvnb|Husny|1978|p=97}}; {{harvnb|Dini|1981|pp=151–53}}</ref> beberapa saudara Amir juga tewas dalam revolusi tersebut.{{sfn|Husny|1978|pp=16–17}}<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/pembunuhan-amir-hamzah-dan-sejarah-revolusi-sosial-di-sumatra-timur-cltB|title=Pembunuhan Amir Hamzah dan Sejarah Revolusi Sosial di Sumatra Timur|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-02-22|archive-date=2020-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200530231336/https://tirto.id/pembunuhan-amir-hamzah-dan-sejarah-revolusi-sosial-di-sumatra-timur-cltB|dead-url=no}}</ref> Setelah dilumpuhkan oleh pasukan nasionalis, pemimpin revolusi tersebut diinterogasi oleh tim yang dipimpin oleh [[Adnan Kapau Gani]]; Adnan dilaporkan telah berulang kali menanyakan "
== Pengaruh ==
|