Tolui: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
[[Berkas:Map of the Khwarazmian Empire.png|thumb|left|upright=1.5|Peta [[Kekaisaran Khwarazmian]] pada 1215, Kampanye Tolui merebut [[Khorasan Raya|Khorasan]], wilayah pusat kekaisaran tersebut.]]
pada [[invasi Kekaisaran Khwarazmian oleh Mongol|invasi Kekaisaran Khwarazmian]], yang dimulai pada 1219, Tolui awalnya menyertai pasukan ayahnya. Mereka melakukan [[Pengepungan Otrar|pengepungan]] di [[Otrar]] untuk menyerang pusat-ousat besar [[Transoxiana]]—ibukota [[Khwarazmshah]] [[Samarkand]] dan tetangganya [[Bukhara]]—pada awal 1220.{{sfnm|Jackson|2017|1pp=77–78|Buniyatov|2015|2pp=114–117}} Bukhara direbut pada bulan Februari setelah [[pengepungan Bukhara|pengepungan balik]], sementara Samarkand [[Pengepungan Samarkand (1220)|jatuh pada dua bulan kemudian]].{{sfnm|Biran|2012|1pp=56–58|Jackson|2017|2p=78}} Genghis bergerak ke selatan menuju [[Pegunungan Turkestan|pegunungan Turkestan]]. Disana, ia menempatkan tentaranya selama musim panas sementara para panglimanya [[Jebe]] dan [[Subutai]] bergerak ke barat dan para putranya melakukan berbagai operasi. Pada musim gugur, ia diperintahkan untuk menyerang dan merebut [[Termez]].{{sfn|Boyle|2007|pp=308–311}} Tolui dan ayahnya menjalani musim dingin pada 1220–21 bersepakat dengan para pemberontak di [[Vakhsh (sungai)|hulu sungai Vakhsh]] yang kini berada di [[Tajikistan]]. Pada waktu itu, Jebe dan Subutai bergerak ke [[Iran barat]], dan kota-kota yang sebelumnya direncanakan pada mereka di [[Khorasan Raya|wilayah Khorasan]] telah menjadi lebih nampak. Menantu Genghis Khan [[Toquchar]] dibunuh dalam sebuah pemberontakan di [[Nishapur]] pada November 1220.{{sfnm|Boyle|2007|1pp=311–314|Manz|2010|2pp=134–135}} Usai merebut [[Balkh]] pada awal 1221 dan meneruskan pengepungan [[Taloqan|Taliqan]], Genghis mengerahkan Tolui ke Khorasan untuk meredakannya dengan tanpa perlawanan yang tersisa di wilayah luas dan kaya tersebut. Tugasnya untuk meredam dan menduduki wilayah tersebut beserta kota-kotanya menjadi memungkinkan, dan ia memegang tugas tersebut "dengan sepenuh hati dari wilayah yang tak pernah dipulihkan", menurut penuturan sejarawan [[John Andrew Boyle|J.A. Boyle]].{{sfnm|Jackson|2017|1p=79|Manz|2010|2pp=134–135|Boyle|2007|3p=312}}
{{multiple image
| align = right
| perrow = 1
| total_width = 350
| image1 = Mausoleum of Sultan Sanjar with Camel (42400295421).jpg
| caption1 = Tembok kota [[Merv]], yang tak pernah dipulihkan dari penaklukan Mongol. [[Makam Ahmad Sanjar]] dapat dilihat melalui celah dalam reruntuhan benteng tersebut.
| image2 = آرامگاه شیخ فرید الدین عطار نیشابوری.jpg
| caption2 = [[Mausoleum Attar dari Nishapur|Mausoleum]] [[Attar dari Nishapur]], seorang penyair Persia yang gugur pada penjarahan Nishapur, dibangun pada zaman [[Renaisans Timuriyah]] pada abad ke-15.{{sfn|Reinert|2011}}
}}
Tentara Tolui terdiri dari sepersepuluh pasukan invasi Mongol yang didapatkan lewat [[wajib militer]] Khwarazmian. Sejarawan Carl Sverdrup memperkirakan jumlahnya sekitar 7.000 pasukan.{{sfnm|Manz|2010|1pp=134–135|Jackson|2017|2p=79|Sverdrup|2017|3pp=160–161}} Ia berkirab ke wilayah barat dari Balkh sampai [[Murichaq]], kini [[perbatasan Afganistan–Turkmenistan]], dan kemudian melintasi [[sungai Marghab]] dan anak sungainya [[Sungai Kushk|Kushk]] untuk menghampiri kota [[Merv]] dari selatan. Ia mengerahkan pasukan serbu [[orang Turkmen|Turkmen]] pada malam 24 Februari. Serangan kejut tersebut menempatkan para penyerbu di luar penjagaan, dan orang-orang yang tak dibunuh oleh Mongol atau tak tenggelam di sungai terpencar. Pasukan Mongol datang ke Merv pada keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|p=313}} Usai menduduki kota tersebut selama enam hari, Tolui datang untuk memutuskan pembangunan benteng kota tersebut agar dapat bertahan dari penyerbuan jangka panjang. Menjadi khawatir akan serangan umum pada hari ketujuh, penduduk kota, yang dua kali mengupayakan pengerahan tak berdampak, kehilangan kehendak untuk memberontak dan menyerah kepada Mongol, yang berjanji untuk memperlakukan mereka secara adil.{{sfnm|Man|2004|1pp=175–176|Boyle|2007|2p=313}} Namun, Tolui merombak pengawalannya dan memerintahkan agar seluruh penduduk ditempatkan ke tanah datar dan dihadapkan pada pedang, kecuali sejumlah kecil [[artisan]] dan anak-anak. Setiap prajurit Mongol dilaporkan diperkenankan membujuk antara tiga dan empat ratus orang. Pembuat kronik kontemporer [[Ibnu al-Athir]] memperkirakan 700.000 orang tewas, sementara pembuat kronik [[Ata-Malik Juvayni]], yang menulis beberapa dasawarsa kemudian, mencatat bahwa seorang rohainiwan menjalani tiga belas hari mencatat korban tewas dan menyatakan jumlah 1.300.000.{{sfnm|Boyle|2007|1pp=313–314|Man|2004|2pp=176–177}}
Sementara itu, Tolui berkirab ke barat daya menuju Nishapur, yang menyaksikan sejumlah peristiwa sepanjang perang tersebut. [[Muhammad II dari Khwarazm|Muhammad II]], penguasa [[Kekaisaran Khwarazmian]], datang nyaris setahun sebelumnya pada 18 April 1220, kabur dari pergerakan Mongol di Transoxiana. Ia berangkat pada pertengahan Mei tahun tersebut, tepat pada waktu melarikan pasukan Jebe dan Subutai, yang datang keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|pp=306–307}} Kota tersebut diserahkan kepada para panglima, yang meminta mereka untuk mengurangi tembok mereka dan membantu Mongol yang melewatinya. Namun, kota tersebut tak tak menerima perintah tersebut dan malah mulai menyebabkan ketegangan terhadap Mongol, menewaskan Toquchar kala ia berniat untuk mengerahkan kendali.{{sfnm|Biran|2012|1p=60|Boyle|2007|2pp=310, 314|Jackson|2017|3p=80}} [[Jalal al-Din Mangburni|Jalal al-Din]], putra sulung dan pewaris Muhammad II yang kala itu telah wafat, datang ke kota tersebut pada 10 Februari 1221, berniat untuk lari dari [[Pengepungan Gurganj|pengepungan Mongol]] di [[Gurganj]], ibukota kekaisaran. Ia bertahan di kota tersebut hanya selama dua hari sebelum pergi dengan pengarahan dari [[Zozan]].{{sfn|Boyle|2007|p=317}}
== Referensi ==
|