Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 259:
Pada saat itu, partai Golkar belum resmi memutuskan sikap politiknya apakah akan mengusung capres atau bergabung dengan koalisi. Melalui proses negosiasi yang panjang dan berliku, pada akhirnya Ketua umum Golkar Aburizal Bakrie memutuskan untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta dengan meminta jatah "Menteri Senior" daripada mendukung rekan separtainya yang maju sebagai Cawapres. Jusuf Kalla dianggap sebagai sosok yang fenomenal karena karena ia tidak di dukung secara resmi oleh partai yang membesarkannya (partai Golkar), akan tetapi Jusuf Kalla mampu memecah kekuatan Golkar dengan mendapat dukungan dari kader dan simpatisan Golkar di akar rumput.
 
Penetapan Jusuf Kalla sebagai Calon Wakil Presiden mendapat beragam kritik dari pengamat politik, salah satu nya adalah pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit. Arbi Sanit menyatakan bahwa Jokowi dan Jusuf Kalla akan sulit bekerja sama dan bahkan berpotensi untuk menyandera Jokowi. Ia menambahkan, Jusuf Kalla suka bertindak sendiri tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pasangannya, sehingga berpotensi memunculkan "matahari kembar". Arbi Sanit memperkirakan JK akan mengulangi skenario pemerintahan 2004-2009 di saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.<ref>[{{cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/01/n3cnw7-arbi-sanit-jkjokowi-berpotensi-munculkan-matahari-kembar |title=Arbi Sanit: JK-Jokowi Berpotensi Munculkan Matahari Kembar], Diakses dari situs berita |first=Taufik|last=Rachman|website=Republika|date=1 padaApril 112014|access-date=15 AgustusSeptember 2014}}</ref> Dalam pernyataan resminya, Jusuf Kalla menampik hal tersebut, "Kalau kami ibarat kereta, kami kereta yang mesinnya lebih kuat. Dan bagaikan matahari, kami matahari yang sinarnya lebih kuat bukan dua matahari".<ref>[{{cite news|url=http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/05/28/103627/2593671/1562/denny-ja-jokowi-jk-tak-akan-jadi-matahari-kembar |title=Denny JA: Jokowi-JK Tak Akan Jadi Matahari Kembar]|first=Elvan|last=Dany {{WebarchiveSutrisno|website=Detiknews|date=28 Mei 2014|access-date=15 September 2023|archive-url=https://web.archive.org/web/20140812203911/http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/05/28/103627/2593671/1562/denny-ja-jokowi-jk-tak-akan-jadi-matahari-kembar |archive-date=2014-08-12 }}, Diakses dari situs berita Detik pada 11 Agustus 2014|url-status=dead}}</ref>
 
Pada saat masa kampanye, beredar video wawancara Jusuf Kalla dengan salah satu stasiun [[televisi]] swasta]] yang menyatakan "Kalau Jokowi Tiba-Tiba Jadi Presiden Bisa Hancur Negeri Ini", video inilah dijadikan alat propaganda oleh pihak lawan dengan menayangkannya berulang kali di beberapa stasiun swasta dan media cetak.{{fact}} Namun, dalam pernyataan resminya, Jusuf Kalla menyatakan bahwa pernyataan itu dia keluarkan saat Jokowi baru 3-4 bulan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sehingga Jokowi dianggapnya belum memiliki kapasitas mumpuni sebagai calon Presiden.<ref>[{{cite news|url=https://idwww.berita.yahoomerdeka.com/politik/sebut-jokowi-capres-indonesia-hancur-jk-berdalih-itu-084245723tahun-lalu.html |title=Sebut Jokowi capres Indonesia hancur, JK berdalih itu tahun lalu]{{Pranala mati|datewebsite=Januari 2022 Merdeka.com|bot=InternetArchiveBot |fixaccess-attempteddate=yes15 September 2023}}, Diakses dari situs berita Yahoo pada 11 Agustus 2014</ref>
 
Jusuf Kalla terbukti mempunyai kepiawaian dalam menangani masalah konflik di beberapa daerah di Indonesia, antara lain Poso, Ambon, dan Aceh, sehingga diduga penduduk setempat mempunyai ikatan emosional dengan sosok Jusuf Kalla.<ref>[{{cite news|url=http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/25/sekali-lagi-tentang-prestasi-jusuf-kalla |title=Sekali Lagi tentang Prestasi Jusuf Kalla], Diakses dari situs berita |website=Tribunnews|date=25 padaJuni 112014|access-date=15 AgustusSeptember 20142023}}</ref> Namun kenyataannya perolehan suaranya tidak menang di Aceh dan Maluku Utara.
 
== Survei ==