Widorokandang, Pati, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k top: clean up, removed stub tag
k membetulkan ejaan
Baris 24:
Kondisi alam, Walaupun dekat dengan sungai silugonggo, namun hal tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal karena ketika musim kemarau, air sungai sering menjadi asin akibat naiknya air laut. Sedangkan ketika musim penghujan tidak jarang sawah mereka terkena banjir,tapi banjir besar biasanya terjadi 5 atau 6 tahun sekali, dan banjir terbesar dan terparah pernah terjadi pada akhir tahun tahun 2013 setelah 5 tahun tidak pernah di landa banjir, itu juga tercatat sebagai bencana banjir terparah di kota Kudus, Pati dan Rembang akibat di tumpahkannya air dari 2 waduk yang ada di Kabupaten Pati dan jebolnya waduk di daerah kabupaten Kudus juga di perparah dengan Curah hujan yang tinggi selama 2 minggu yang mengakibatkat trunnya air kiriman dari gunung Muria, orang daerah pati dan sekitarnya biasa nenyebutnya dengan Banjir Gunung, kondisi ini juga mengakibatkan kemacetan pada jalan Pantura hampir kurang lebih 12 kilo meter, kindisi ini mendapat perhatian dari Bapak Jusuf Kalla yang saat itu menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia atau PMI.
 
Tidak sedikit pula penduduk Widorokandang KecamtanKecamatan Pati, Kabupaten Pati yang memilih untuk kerja bBuruh pabrik atau merantau ke daerah lain seperti Jakarta, Sumatra, Irian kalimantan, bahkan menjadi Nelayan di laut, TKI dan TKW di luar negeri dan tidak jarang membantu atau meneruskan mengelola sawah / kebun peninggalan orang tua mereka.
 
Menurut mitos legenda desa widorokandang Menurut legenda, di kademangan / pertapaan / Ds. Widorokandang inilah ketiga bersaudara putra dari Prabu Basudewo raja Manduro dititipkan / dibesarkan oleh Demang Antiyogopa yaitu: