Pengguna:FelixJL111/Test8: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
=== Periode pendudukan ===
Pecahnya [[Perang Dunia II]] menimbulkan perubahan besar pada peta politik dan kekuasaan dunia. Dimulai dari [[Penyerbuan Polandia|penyerbuan ke Polandia]] pada tahun 1939, [[Jerman Nazi]] melancarkan penyerbuan demi penyerbuan ke seantero Eropa, termasuk penyerbuan ke [[Kerajaan Belanda]] pada bulan Mei 1940. Sementara di [[Asia]] sendiri, [[Kekaisaran Jepang]] yang [[Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya|berambisi untuk menguasai]] [[Asia-Pasifik|kawasan Asia-Pasifik]] memulai penyerbuannya ke [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2020-04-16|title=Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/16/190000969/latar-belakang-pendudukan-jepang-di-indonesia|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-09-15}}</ref> Pemerintah [[Hindia Belanda]] yang melihat ancaman-ancaman tersebut mulai menjalankan [[darurat militer]], serta melakukan [[embargo]] dan [[sanksi ekonomi]] terhadap Jepang bersama dengan pemerintah kolonial [[Britania Raya]] dan pemerintah [[Amerika Serikat]]. Jepang yang tertekan kemudian menganggap sanksi tersebut sebagai [[pernyataan perang]]. Setelah [[Pengeboman Pearl Harbor|penyerbuan Pearl Harbor]] dan serangkaian pendudukan di berbagai wilayah di [[Asia-Pasifik]], Jepang akhirnya memusatkan penyerangannya ke wilayah Hindia Belanda.<ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=Merle Calvin|year=2008|title=A History of Modern Indonesia Since c. 1200|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-14918-3|edition=4th|author-link=M. C. Ricklefs}}</ref>
 
Sejak akhir abad ke-19, Jepang telah mempropagandakan dirinya sebagai negara Asia satu-satunya yang berhasil mentransformasi dirinya menjadi sebuah negara berteknologi modern yang tidak terikat oleh kekuatan [[Dunia Barat|Barat]]. Gerakan-gerakan nasionalisme Indonesia yang sedang berkembang pada saat itu melihat Jepang sebagai jalan keluar untuk melepaskan diri dari jeratan [[Imperium kolonial Belanda|kolonialisme Belanda]], sehingga tokoh-tokoh nasionalis relatif menerima kehadiran Jepang. Kelompok [[Orang Tionghoa Indonesia|etnik Tionghoa di Hinda Belanda]] sendiri tidak begitu antusias dengan kedatangan Jepang, dan bahkan menjadi khawatir setelah mendengar berita mengenai [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua|penyerbuan Jepang ke Tiongkok dan Manchuria]].<ref>{{cite book|last=Vickers|first=Adrian|year=2013|title=A History Modern of Indonesia|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-62445-0|edition=2nd}}</ref>
 
Pada masa [[Perang Dunia II]], sewaktu Belanda sedang diduduki oleh [[Jerman Nazi]], [[Jepang|Kekaisaran Jepang]] berhasil menguasai Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan prajurit bila diperlukan. [[Soekarno]], [[Hatta|Mohammad Hatta]], [[Mas Mansur, Kiai Haji|KH. Mas Mansur]], dan [[Ki Hajar Dewantara]] diberikan penghargaan oleh [[Hirohito|Kaisar Jepang]] pada tahun 1943.{{fact}}