Sudarsono Hardjosoekarto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 55:
Usai menjabat sebagai direktur jenderal, Sudarsono dipindahkan ke jabatan yang lebih akademis di Departemen Dalam Negeri, yakni sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri. Di tengah masa jabatannya, Sudarsono diangkat menjadi pelaksana tugas Rektor [[Institut Pemerintahan Dalam Negeri]] (IPDN) dalam proses transisi institusi tersebut dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).<ref name=":1" /> Selama menjabat sebagai rektor, Sudarsono mengeluarkan dua orang mahasiswa IPDN akibat kasus perpeloncoan.<ref>{{Cite book|last=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial|first=|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=5RJlAAAAMAAJ&dq=%22oleh+Kabadiklat+Depdagri+%22&focus=searchwithinvolume&q=%22yang+ditandatangani%22|title=Jurnalisme: liputan 6 SCTV : antara peristiwa dan ruang publik|publisher=LP3ES|isbn=978-979-3330-49-5|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Pada tanggal 5 Januari 2005, Sudarsono dilantik menjadi penjabat sementara Gubernur Jambi, menggantikan Zulkifli Nurdin yang mengundurkan diri untuk mencalonkan diri kembali sebagai gubernur.<ref>{{Cite web|title=Kepala Daerah yang Habis Masa Jabatannya Segera Diganti|url=https://news.detik.com/berita/d-267468/kepala-daerah-yang-habis-masa-jabatannya-segera-diganti-|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref> Ia menjabat sebagai gubernur hingga tanggal 3 Agustus 2005. Selama menjabat sebagai gubernur, Sudarsono menandatangani perjanjian kerjasama dengan Menteri Kesehatan terkait dengan peningkatan jumlah dokter spesialis di Jambi.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2005-04-28|title=Empat Gubernur Mengikat Kerja Sama dengan Menkes|url=https://www.liputan6.com/news/read/100364/empat-gubernur-mengikat-kerja-sama-dengan-menkes|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref> Beberapa tahun setelah masa jabatannya berakhir, Sudarsono diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Jambi sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan ''water boom'' senilai 6,5 miliar rupiah.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2006-06-18|title=Lintas Daerah|url=https://www.liputan6.com/news/read/124591/lintas-daerah|website=liputan6.com|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref>
Pada tanggal 5 Januari 2005,
 
Pada tanggal 12 Mei 2005, Sudarsono dilantik menjadi Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol).<ref>{{Cite news|last=asy|first=|date=12 Mei 2005|title=4 dari 11 Pejabat Eselon I Depdagri Orang Makassar|url=https://news.detik.com/berita/d-359658/4-dari-11-pejabat-eselon-i-depdagri-orang-makassar-|work=DetikNews|archive-url=https://web.archive.org/web/20210204103807/https://news.detik.com/berita/d-359658/4-dari-11-pejabat-eselon-i-depdagri-orang-makassar-|archive-date=4 Februari 2021|access-date=16 September 2023|url-status=live}}</ref> Selama menjabat sebagai Kesbangpol, Sudarsono menghadapi sejumlah masalah kedaerahan di Indonesia, seperti UU Otonomi Khusus Papua yang ditolak pengembaliannya<ref>{{Cite web|title=Depdagri Tolak Tangani Kasus Pengembalian UU Otsus Papua|url=https://news.detik.com/berita/d-422685/depdagri-tolak-tangani-kasus-pengembalian-uu-otsus-papua|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref> dan aksi teror di [[Kabupaten Poso]] yang mendorong Depdagri untuk melakukan pengkajian ulang data kependudukan.<ref>{{Cite web|title=Cegah Teror, Depdagri Kaji Ulang Data Kependudukan di Poso|url=https://news.detik.com/berita/d-476114/cegah-teror-depdagri-kaji-ulang-data-kependudukan-di-poso|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref>
 
== Referensi ==