Perubahan iklim di Kiribati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faldi00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Faldi00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 11:
 
== Dampak perubahan iklim di Kiribati ==
Perubahan iklim di Kiribati sangat terasa di sebuah desa bernama Tebunginako yang mana penduduk desanya terpaksa untuk direlokasi ke dataran yang lebih tinggi pada tahun 1994 karena air laut sering mengenangi desanya dan juga erosi pantai.<ref>{{cite web |last1=Reed |first1=Brian |title=Climate Change And Faith Collide In Kiribati |url=https://www.npr.org/2011/02/16/133650679/climate-change-and-faith-collide-in-kiribati |website=npr.org |publisher=NPR |access-date=16 September 2023}}</ref><ref>{{cite web |last1=SMH |first1=SMH |title=Land of the rising sea |url=https://www.smh.com.au/environment/land-of-the-rising-sea-20091120-iqub.html |website=smh.com.au |publisher=Sydney Morning Herald |access-date=16 September 2023}}</ref>
 
Perubahan iklim yang terjadi di wilayah Kiribati menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sebagian besar masyakarat Kiribati melakukan migrasi, baik di dalam wilayah Kiribati maupun ke luar negeri. Dikarenakan erosi merusak tanaman pangan, air laut membanjiri kolam air tawar dan warga terpaksa mengungsi.<ref>{{Cite news|url=https://tekno.tempo.co/read/1213249/3-pulau-hilang-dalam-setahun-akibat-perubahan-iklim|title=3 Pulau Hilang dalam Setahun, Akibat Perubahan Iklim?|last=Alfarizi|first=Moh Khory|date=2019-06-10|work=[[Tempo.co]]|access-date=2019-11-04|editor-last=Yanuar|editor-first=Yudono}}</ref> Di dalam negeri, mayoritas masyarakat Kiribati melakukan migrasi ke Tarawa Selatan dan [[Kiritimati]].<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> Tujuan [[emigrasi]] dari sebagian besar masyarakat Kiribati adalah [[Fiji]], [[Selandia Baru]] dan [[Australia]].<ref>https://collections.unu.edu/eserv/UNU:5903/Online_No_20_Kiribati_Report_161207.pdf</ref> Salah satu contohnya yaitu terjadi pada Ioane Teitiota yang mana mengajukan suaka di [[Selandia Baru]] pada tahun 2013 karena perubahan iklim yang terjadi negaranya, meskipun pengajuan suaka ditolak dan dia dideportasi pada tahun 2015.<ref>{{cite web |last1=McDonald |first1=Tim |title=The man who would be the first climate change refugee |url=https://www.bbc.com/news/world-asia-34674374 |website=bbc.com |publisher=BBC |access-date=16 September 2023}}</ref> Migrasi tersebut diproyeksikan akan semakin meningkat dikarenakan keberlanjutan dari fenomena perubahan iklim yang berpengaruh secara signifikan bagi kehidupan perekonomian dan kebudayaan dari masyarakat Kiribati serta melanjutkan kehidupan yang lebih baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan di wilayah urban seperti Tarawa Selatan dan Kiritimati atau di wilayah negara lain seperti Fiji, Selandia Baru dan Australia.<br>