Pendinginan global: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan paragraf Pendahuluan: Kesadaran umum dan kepedulian |
Menambahkan paragraf Aerosol |
||
Baris 12:
== Mekanisme fisik ==
Periode pendinginan direproduksi oleh [[model iklim global]] saat ini yang mencakup dampak fisik dari [[aerosol sulfat]], dan saat ini terdapat kesepakatan umum bahwa dampak [[aerosol]] adalah penyebab utama pendinginan global pada pertengahan abad ke-20. Namun, pada saat itu terdapat dua mekanisme fisik yang dianggap paling sering memicu pendinginan, yakni aerosol dan pemaksaan orbital.
=== Aerosol ===
Aerosol memainkan peranan penting dalam iklim global melalui dua mekanisme, yaitu dampak langsung dan dampak tak langsung. Dampak langsung aerosol terhadap iklim adalah dengan cara menyerap dan menghamburkan radiasi matahari sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendinginan global, dan juga meningkatkan albedo awan. Dampak aerosol secara tidak langsung adalah dengan cara memodifikasi sifat optis awan. Selain berdampak pada iklim global, aerosol juga diyakini dapat menyebabkan hujan asam, bahkan penipisan lapisan ozon melalui proses reaksi heterogeneous'','' khususnya di daerah kutub utara.<ref>{{Cite journal|last=Hamdi|first=Saipul|title=Dampak Aerosol Terhadap Lingkungan Atmosfer|url=https://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/download/2060/1871|journal=Jurnal Lapan — Berita Dirgantara|pages=9}}</ref> Sebagai hasil dari pengamatan dan peralihan ke penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, hal ini tampaknya tidak lagi mungkin dilakukan penelitian ilmiah saat ini menunjukkan bahwa pemanasan global jauh lebih mungkin terjadi. Meskipun penurunan suhu yang diperkirakan oleh mekanisme ini kini telah diabaikan karena adanya teori yang lebih baik dan pemanasan yang teramati, aerosol diperkirakan berkontribusi terhadap kecenderungan pendinginan (dibandingkan dengan peningkatan gas rumah kaca) dan juga berkontribusi terhadap peredupan global.
== Lihat juga ==
|