Efek pemanasan global: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sellamaria (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Sellamaria (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Sebagian besar terjadinya pemanasan global diakibatkan oleh aktivitas manusia, yang diyakini sebagai sumber kontributor utama dalam peningkatan suhu global. Contohnya, pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil mengakibatkan suhu bumi meningkat<ref>{{Cite web|last=SMP|first=Admin|date=2021-02-01|title=Pemanasan Global dan Dampak Buruknya Bagi Kehidupan Bumi|url=https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pemanasan-global-dan-dampak-buruknya-bagi-kehidupan-bumi/|website=Direktorat SMP|language=id-ID|access-date=2023-09-16}}</ref>. Gas rumah kaca merupakan unsur dari karbon dioksida (CO2), metana (CH4), freon (SF6, HFC, dan PFC), dan nitrogen dioksida (N2O).
Pemanasan global terus meningkat sejak pencatatannya pada tahun 1880. Berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), selama periode 1880-1980 suhu bumi mengalami peningkatan 0,08 derajat celcius per 1 dekade. Sedangkan sejak tahun 1981, peningkatan suhu bumi menjadi 0,18 derajat celcius per tahun. Hal ini mengakibatkan, pada tahun 2021 menjadi tahun terpanas keenam dalam catatan NOAA, dengan rata-rata 0,84 derajat celcius.<ref name=":2">{{Cite web|last=Rismawati|first=Yasinta Arum|title=Dampak Pemanasan Global Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan Bumi|url=https://tirto.id/dampak-pemanasan-global-bagi-makhluk-hidup-dan-lingkungan-bumi-gxyb|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref> Beberapa efek yang dihasilkan akibat terjadinya pemanasan global.
== Efek Fisik ==
Baris 27:
==== Pemutihan terumbu karang ====
Terumbu karang termasuk komunitas laut dangkal yang hidup ditemperatur 25°C - 29°. Adanya kenaikan suhu 1<sup>o</sup>C saja, dapat mengakibatkan pemutihan karang. Pemutihan karang adalah salah satu fenomena modern yang terkait dengan peningkatan suhu lautan akibat pemanasan global akhir-akhir ini. Karang rentan terhadap perubahan suhu air laut diatas atau dibawah normal. Stres termal yang dialami karang dapat menyebabkan kerusakan [[simbiosis]] karang-alga yang merupakan penyebab utama terjadinya [[pemutihan karang]] atau ''coral bleaching''.<ref>
{{Citation|last1=Lough|first1=J. M.|author1-link=|last2=Anderson|first2=K. D.|author2-link=|last3=Hughes|first3=T. P.|author3-link=|title=Increasing thermal stress for tropical coral reefs|journal=Scientific reports|volume=8|issue=1:6079|pages=|date=|year=2018|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5904187/pdf/41598_2018_Article_24530.pdf|doi=10.1038/s41598-018-24530-9|id=|access-date=22 Oktober 2019}}</ref>
Fenomena ini terjadi saat warna batu karang memudar dan lama-kelamaan menjadi berwarna putih seluruhnya, kondisi ini menunjukkan kematian karang. Berdasarkan laman WWF Australia, pada tahun 2016 menjadi kasus pemutihan karang terparah, yang mengakibatkan hancurnya sepertiga [[Karang Penghalang Besar|Great Barrier Reef]] di Australia.<ref name=":2" />
==== Terhambatnya pertumbuhan Fitoplankton ====
|