Lailatulqadar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanin Al Wafa (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Membatalkan 2 suntingan by Hanin Al Wafa (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 6:
Menurut [[Quraish Shihab]], kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al-Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni:<ref name="shihab">[http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/LailatulQadar.html Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al Qur'an]</ref>
# Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada [[surah Ad-Dukhan]] ayat 3-5: '' Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami ''
# Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur'an. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada [[surah Al-An'am]] (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: '' Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat. Allah Juga berfirman: ( إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ . سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ) سورة القدر: 1-5'' ''“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?  Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [Al-Qadar/97 : 1-5].''
# Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya [[malaikat]] yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam [[surat Al-Qadr]]. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada [[Surah Ar-Ra’d|surah Ar-Ra'd]] ayat 26:'' Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)''
 
Baris 14:
Dalam apa yang dilakukan seorang muslim saat mendapatkan dirinya bertemu dengan Malam Lailatulqadar?. Rasulullah mengajarkan untuk membaca doa berikut:
 
''Allahumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa'fu anni", yang artinya: "Ya Allah Engkau Yang Maha Pengampun Lagi Maha Pemurah, Engkau senang mengampuni hamba-hamba-Mu karena itu ampunilah dosa-dosaku". [[Al-Qur'an]], tepatnya [[Surah Al-Qadr|Surah Al-Qadar]] malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu, bulan .{{quran-usc|97|1}} Pada malam ini juga dikisahkan Al-Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad-Dukhan ayat 3-6. {{quran-usc|44|3}}''
 
Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam  bersabda:
 
''Allahumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa'fu anni", yang artinya: "Ya Allah Engkau Yang Maha Pengampun Lagi Maha Pemurah, Engkau senang mengampuni hamba-hamba-Mu karena itu ampunilah dosa-dosaku". [[Al-Qur'an]], tepatnya [[Surah Al-Qadr|Surah Al-Qadar]] malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu, bulan .{{quran-usc|97|1}} Pada malam ini juga dikisahkan Al-Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad-Dukhan ayat 3-6. {{quran-usc|44|3}}''
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم  760 )
 
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760].
 
Rasulullah ''Shallallahu’alaihi Wasallam'' bersabda:
 
إن الله وهب لأمتي ليلة القدر ولم يعطها من كان قبلهم
 
“''Sesungguhnya Allah memberikan Lailatul Qadr kepada umatku, dan tidak memberikannya kepada (umat-umat) sebelumnya (HR Ad Dailami)''
 
Rosulallah sholallah hu alaihi wasallam juga bersabda:
 
“''Sesungguhnya Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya (yang relatif panjang) sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka, maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan''“. (HR Malik)
 
== Waktu ==