Kerajaan Koying: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Keberadaan Kerajaan Koying: Merapihkan artikel Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26:
== Keberadaan Kerajaan Koying ==
Catatan yang dibuat oleh
Menurut catatan Cina yang lain lokasi Koying diperkirakan di Indonesia Barat ataupun di Semenanjung Malaka. Jika lokasinya memang di wilayah tersebut akhir itu pasti hal demikian tidak mungkin karena dilakporkan bahwa Koying merupakan sebuah negeri dengan banyak gunung api sedan di Semenanjung Malaka tidak ada gunung api. Jika kedudukannya di Indonesia Barat, yakni di Kalimantan, Jawa atau Sumatera, di pulau tersebut pertama juga tidak ada gunung api. Kalau negeri itu kedudukannya dianggap di Jawa juga sukar untuk diterima mengingat dengan demikian negeri itu harus berada di selatan gunung api bersangkutan yakni misalnya di Pegunungan Selatan Jawa. Kalau Koying dicoba ditempatkan si sebelah timur pulau Jawa, hal itu juga tidak mungkin karena wilayah itu tidak disebut-sebut dalam catatan Cina, dan besar kemungkinan memang belum dikenal oleh mereka.
Baris 32:
Namun jika kita lokasi kerajaan koying adalah negeri kerinci, maka posisi geografisnya sangat identik dan tidak berubah sampai sekarang, dimana kerajaan Chu-po, Thu-Po adalah negeri Tapan, yang sampai saat ini masih di sebut Tu-po atau Ta-pa oleh orang kerinci dan penduduk setempat, 5000 li timur Tu-po adalah alam kerinci dan disebelah utara ada gunung api menunjukkan keberadaan Gunung Kerinci, sebelah selatan terdapat teluk Wen adalah teluk inderapura, di tengah-tengah terdapat sebuah p'ulei atau pulau adalah pulau Pagai dengan gamabaran penghuni dan kebiasaan nya yang masih sama.
Menurut data Cina Koying memuliki pelabuhan dan telah aktif mengadakan perdagangan, terutama dengan berbagai daerah di bagian barat Sumatera. Catatan Cina tentang hal itu didapatkan dari sumber India dan Funan (Vietnam) karena pengiriman perutusan ke dan perdagangan langsung dengan Cina belum dilakukan. Dilaporkan selanjutnya bahwa Koying berpenduduk sangat banyak dan menghasilkan mutiara, emas, perak, batu giok, batu kristal dan pinang. Dari aktifnya perdagangan rasanya sangat sukar untuk menerima pantai selatan Jawa sebagai kedudukan Koying. Namun dapat ditambahkan selain Koying telah melakukan perdagangan dalam abad ke 3 M juga di Pasemah
Adanya kemungkinan penyebaran berbagai negeri di Sumatera Tengah hingga Palembang di Selatan dan Sungai Tungkal di utara digambarkan oleh Obdeyn (1942), namun dalam gambar itu kedudukan negeri Koying tidak ada. Jika benar Koying berada di sebelah timur Tupo atau
Adanya kontak atau hubungan antar negeri dapat dilihat dari bukti-bukti peninggalan sejarah kuno di Kerinci berupa barang-barang keramik yang berasal dari zaman Dinasti Han di Tiongkok (202 SM s.d 221 M), barang-barang tersebut berupa guci terbuka, guci tertutup, mangkuk bergagang dan wada berkaki tiga tempat penyimpanan abu jenazah. Benda-benda keramik yang telah ditemukan kelihatannya bukan barang kebutuhan sehari-hari, melainkan barang-barang yang sering digunakan untuk upacara sakral bagi keperluan wadah persembahan.
Penemuan benda-benda yang berasal dari negeri Cina sebagaimana diungkapkan di atas, menunjukkan adanya jalur perdagangan atau kontak dagang baik secara langsung maupun tidak langsung antara penduduk negeri Koying dengan penduduk dari daratan negeri Cina. Kontak dagang masa silam antara negeri Cina dengan kerajaan di Alam Malayu menurut catatan geografi kepustakaan Dinasti Han telah berlangsung sejak pemerintahan
“Dalam Geografi Kepustakaan Dinasti Han
Melihat pada komoditas perdagangan sebagaimana yang disebutkan dalam catatan geografi kepustakaan di atas, ternyata sebagian besar dari komoditas tersebut dihasilkan oleh negeri yang berada di Alam Kerinci atau salah satu negeri di pusat Alam Melayu. Di negeri ini sejak zaman prasejarah telah dikenal menghasilkan barang-barang dagang tersebut. Oleh sebab itu besar dugaan bahwa penduduk negeri ini telah menjual barang-barang tersebut ke negeri tetangganya yaitu Kerajaan Javadwipa. Selanjutnya Kerajaan Javadwipa yang merupakan salah satu kerajaan maritime di kawasan nusantara pada waktu itu, lalu mengekspor barang-barang tersebut ke negeri Cina.
Atas dasar
== Ensiklopedia negeri Cina ==
|