Kota Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 24119540 oleh 182.2.134.60 (bicara) tidak membangun
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 115:
Tahun 1811, Inggris menaklukkan Hindia Belanda. Di masa ini terjadi peristiwa ''[[Geger Sepoy]]'', di mana pasukan Inggris dibantu dengan pasukan [[Sepoy]] dari [[India]] dan beberapa pasukan dari [[Mangkunegaran]] menyerang Keraton. Hasilnya, Pada tahun 1813, wilayah Yogyakarta kembali terpecah. Kali ini, berdiri sebuah kadipaten bernama [[Kadipaten Pakualaman]] yang didirikan oleh [[Paku Alam I|Pangeran Notokusumo]] yang diangkat oleh Inggris. Notokusumo sendiri adalah adik dari [[Sultan Hamengkubuwana II]], dan kemudian bergelar Adipati Paku Alam I<ref name=dpad>{{cite web|url=http://dpad.jogjaprov.go.id/article/news/vieww/sejarah-singkat-daerah-istimewa-yogyakarta-1482|title=Sejarah Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta|website=dpad.jogjaprov.go.id|publisher=Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|accessdate=21 September 2022|archive-date=2022-09-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220921153156/http://dpad.jogjaprov.go.id/article/news/vieww/sejarah-singkat-daerah-istimewa-yogyakarta-1482|dead-url=no}}</ref>. Ia mendapatkan tanah dari Kesultanan meliputi sebuah kemantren di dalam kota Yogyakarta, berada di antara [[Kali Code]] dan Kali Manunggal. Di tanah tersebut kemudian didirikan istana [[Pura Pakualaman]] (sekarang menjadi wilayah kemantren [[Pakualaman, Yogyakarta|Pakualaman]]). Inggris juga mengangkat [[Tan Jin Sing]], kapitan Tionghoa yang berasal dari [[Kedu]], sebagai ''Bupati Nayaka'' dalam Kabupaten Kota Yogyakarta dengan gelar KRT. Secodiningrat.<ref name=eka>Sutirman Eka Ardhana. 21 November 2013. [http://tirmankalis.blogspot.co.id/2013/11/lurahing-pacino-kapitan-tan-jin-sing.html Lurahing Pacino Kapitan Tan Jin Sing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230307130335/http://tirmankalis.blogspot.com/2013/11/lurahing-pacino-kapitan-tan-jin-sing.html |date=2023-03-07 }}.</ref>
 
Yogyakarta juga menjadi pusat perkembangan kebangkitan nasional. Berlakunya [[politik etis]] di Hindia Belanda pada awal abad ke-20 memunculkan tokoh-tokoh terpelajar yang berpengaruh terhadap pergerakan nasional saat itu. Mereka menjadikan Yogyakarta sebagai basis kegiatan tersebut. Salah satunya dengan diselenggarakannya kongres nasional [[Boedi Oetomo]] yang pertama pada tanggal 3-5 Oktober 1908 di gedung sekolah ''Kweekschool'' yang terletak di sekitar [[Jetis, Yogyakarta|Jetis]] (kini menjadi gedung [[SMA Negeri 11 Yogyakarta]])<ref>{{Cite book|last=Akira Nagazumi|first=|date=1989|url=https://books.google.co.id/books?id=tX0eAAAAMAAJ&q=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&dq=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj5po_P-MLrAhUEbn0KHYZYDCMQ6AEwAHoECAAQAg|title=Bangkitnya nasionalisme Indonesia: Budi Utomo, 1908-1918|location=|publisher=Grafitipers|isbn=978-979-444-066-7|pages=v|language=id|url-status=live|access-date=2023-03-09|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919132538/https://books.google.co.id/books?id=tX0eAAAAMAAJ&q=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&dq=%22ternyata+masih+mengundang+diskusi+yang+bersifat+polemis.%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj5po_P-MLrAhUEbn0KHYZYDCMQ6AEwAHoECAAQAg|dead-url=no}}</ref>. Selain itu, berdiri pula organisasi [[Muhammadiyah]] yang dibentuk oleh KH [[Ahmad Dahlan]], penghulu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 1912, yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan Islam.<ref>{{Cite book|last=M. Nasruddin Anshoriy Ch|first=|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=q7qfoC748V0C&pg=PA56&dq=ahmad+dahlan+muhammadiyah+%221912%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiByYPg78LrAhXRV30KHcN7DeAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=ahmad%20dahlan%20muhammadiyah%20%221912%22&f=false|title=Matahari pembaruan: rekam jejak K.H. Ahmad Dahlan|location=|publisher=Galangpress Group|isbn=978-602-97032-1-4|pages=56-57|language=id|url-status=live|access-date=2023-03-09|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919132540/https://books.google.co.id/books?id=q7qfoC748V0C&pg=PA56&dq=ahmad+dahlan+muhammadiyah+%221912%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiByYPg78LrAhXRV30KHcN7DeAQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=ahmad%20dahlan%20muhammadiyah%20%221912%22&f=false|dead-url=no}}</ref>
 
=== Masa Pendudukan Jepang ===
Baris 141:
== Geografi ==
[[Berkas:Lokasi DIY Kota Yogyakarta.svg|thumb|280px|Lokasi Kota Yogyakarta di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].|ki]]
Letak Kota Yogyakarta dilalui oleh tiga [[sungai]], yaitu Sungai Winongo, [[Sungai Gajahwong]] dan Sungai Code. Sungai Winongo berada di bagian barat Kota Yogyakarta, sedangkan Sungai Gajahwong berada di bagian timur. Sementara Sungai Code berada di tengah Kota Yogyakarta.<ref>{{Cite book|last=Sulistyowati, N. A., dan Priyatmoko, H.|date=2019|url=http://repository.usd.ac.id/37889/1/Ebook_Toponim%20Jogja-.pdf|title=Toponim Kota Yogyakarta|location=Jakarta|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-623-7092-08-7|pages=12|url-status=live|access-date=2023-05-27|archive-date=2023-06-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230614095949/https://repository.usd.ac.id/37889/1/Ebook_Toponim%20Jogja-.pdf|dead-url=no}}</ref> Keberadaan Sungai Code membelah Kota Yogyakarta menjadi dua bagian. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung–Semarang–Surabaya–Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112&nbsp;m dpl.
 
Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.