Ibadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ada ة (ta` marbuṭah), sehingga transliterasinya menggunakan huruf 'h' di akhir kata Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 65:
Teolog Ibadi klasik telah menyatakan bahwa hanya {{transliterasi|ar|ahl al-istiqāmah}} yang akan pergi ke [[Jannah|surga]], dan semua Ibadi yang berdosa serta semua non-Ibadi akan dibakar di[[Jahannam| neraka]] selamanya. Ibadi secara tradisional menolak keyakinan Sunni bahwa semua Muslim yang ada di neraka, pada akhirnya akan masuk surga. Mereka berpendapat bahwa neraka itu abadi dan tak terhindarkan bagi semua manusia yang bukan Ibadi.{{sfn|Hoffman|2012|p=30}}
Gagasan tentang ''[[Walayah|wilayah]]'' atau "afiliasi" serta ''[[Tabarra|bara'ah]]'' atau "pemisahan" adalah inti dari teologi hubungan Ibadi dengan orang-orang non-Ibadi. Hanya orang Ibadi yang saleh yang dianggap layak untuk dijadikan
Beberapa sarjana mencirikan bahwa pada dasarnya karya-karya sebagian ulama Ibadi bersifat [[anti-Syiah]],<ref name="fahey" /> dan beberapa menyatakan bahwa para ulama Ibadi, seperti al-Warjalani, menganut pandangan Nasibi.<ref>Husain, N., 2021. Menentang Imam: Warisan Nawasib dalam Sastra Islam. Pers Universitas Cambridge. hlm.89-111</ref>
|