Psikologi Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Agung Rahmadi itu masih 28 tahun di Sps UIN JKT, dia org BKI bukan Psikologi Islam. Nanti 20 tahun lagi kalau mau jadi pakar!! Krg punya otoritas Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Shakira Tan (bicara | kontrib) Andriani Lie!. Please lock this article so that anonymous people don't continue to be vandalists. I don't know what's wrong with this article debate. Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
'''Psikologi Islam''' merupakan suatu bidang [[ilmu]] pengembangan dari ilmu nafs ([[psikologi Islam klasik]]) yaitu suatu [[ilmu]] pada [[zaman keemasan Islam]], saat ini pusat pengembangannya ada di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|UIN Jakarta]] oleh [[Abdul Mujib|Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si.]] <ref>http://psikologi.uinjkt.ac.id/dosen/ diakses 26 September 2020</ref> dan di [[Universitas Indonesia]] oleh [[Achmad Mubarok|Prof. Dr. Achmad Mubarok]], [[Dr. Ali Ghozali]], [[Dr. Ida Sajida]], [[Dr. Thobib Al Asyhar]], [[Rizki Susanti, M.Si.]] dan para ilmuan civitas akademika UI lainnya yang mendalami Psikologi Islam. Ilmu nafs adalah suatu ilmu klasik yang berdasarkan pemikiran para filsuf klasik Islam semisal [[al-Kindi]] , [[al-Ghazali]], [[Ibnu Sina|Ibn Sina]], [[Ibnu Arabi|Ibn Arabi]], [[Abu Yazid Al-Busthami|Abu Yazid al-Bustami]], [[al-Farabi]] dan banyak filsuf muslim lainnya yang mencetuskan berbagai macam proposisi tentang gejala kejiwaan dalam bidang [[Psikologi kepribadian|psikologi keperibadian]], [[psikologi sosial]], dan berbagai macam bidang psikologi lainnya. Setelah terjadi revolusi logika di Dunia yang menyebabkan paradigma ilmiah bergeser kepada paradigma [[empiris]] oleh [[Francis Bacon]] menggantikan logika [[Al-Farabi|Alfarabi]] maupun [[Aristoteles]], berbagai macam ilmu pun ikut melakukan revolusi baik pada [[ilmu alam]], ilmu sosial, maupun [[Humaniora|ilmu budaya]]. Adalah [[Auguste Comte]] dan Spencer sebagai pencetus bawasannya proposisi pada [[ilmu sosial]] juga dapat menjadi proposisi yang empirik, dan didukung oleh data pendukung empirik. Pernyataan Comte ini digagas berdasarkan [[Pengamatan|observasi]]<nowiki/>nya pada [[sejarah]], bahwa sejarah manusia adalah suatu yang terulang dan terulang kembali, baik itu kebijakan, tindakan, maupun perilaku. Gagasan
Psikologi Islam adalah suatu paradigma psikologi empirik yang [[konstruksi teori|mengkonstruksi teori]] dengan terinspirasi oleh dalil-dalil [[kitab suci Islam]], maupun proposisi-proposisi teori dari [[Filsuf muslim|ilmuan muslim]] klasik. Suatu ilmu yang menjadi jembatan antara logika modern yang empirik dengan nash Alquran dan Sunnah. Metodenya yaitu dengan meriset [[kitab suci Islam]] untuk menemukan
== Sejarah ==
|