Suku Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaidirAndiNovianto (bicara | kontrib)
Mengubah Sumatra menjadi Sumatera dari infobox
Baris 302:
Orang Jawa dikenal memproduksi kapal besar yang disebut [[K'un-lun po]] (kapal ''po'' orang K'un-lun). Kapal-kapal ini telah melintasi lautan antara India dan Tiongkok pada abad ke-2, membawa hingga 1000 orang bersama 250–1000 ton kargo. Ciri-ciri kapal ini adalah berukuran besar (panjang lebih dari 50–60 m), memiliki papan berlapis, tidak bercadik, dipasang dengan banyak tiang dan layar, layar berupa layar tanja, dan memiliki teknik pengikat papan berupa ikatan dengan serat tumbuh-tumbuhan.<ref name=":0" />{{rp|41}}<ref name=":02" />{{rp|27-28}}<ref name=":6">{{Cite journal|last=Manguin|first=Pierre-Yves|date=September 1980|year=|title=The Southeast Asian Ship: An Historical Approach|url=https://archive.org/details/the-southeast-asian-ship-an-historical-approach|journal=Journal of Southeast Asian Studies|volume=11|issue=|pages=266-276|doi=|via=}}</ref>{{Rp|275}}<ref name=":24">Manguin, Pierre-Yves (1993). [[iarchive:manguin-1993-trading-ships-of-south-china-sea|Trading Ships of the South China Sea]]. ''Journal of the Economic and Social History of the Orient''. '''36''' (3): 253-280.</ref>{{rp|262}}<ref name=":11">{{Cite journal|last=Christie|first=Anthony|date=1957|title=An Obscure Passage from the "Periplus: ΚΟΛΑΝΔΙΟϕΩΝΤΑ ΤΑ ΜΕΓΙΣΤΑ"|url=https://archive.org/details/Kolandiaphonta-ta-Megista|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London|volume=19|issue=|pages=345-353|doi=|via=}}</ref>{{rp|347}}
 
Kegiatan perdagangan dan perbudakan Jawa di Afrika menyebabkan pengaruh yang kuat pada pembuatan perahu di Madagaskar dan pantai Afrika Timur. Hal ini ditunjukkan dengan adanya cadik dan ''oculi'' (hiasan mata) pada perahu-perahu Afrika.<ref>{{Cite book|last=Hornell|first=James|date=|year=1946|url=https://archive.org/details/watertransportor0000horn/page/n5/mode/2up?q=|title=Water Transport: Origins & Early Evolution|location=Newton Abbot|publisher=David & Charles|oclc=250356881}}</ref>{{rp|253-288}}<ref name=":16">{{Cite book|last=Dick-Read|first=Robert|year=2005|title=The Phantom Voyagers: Evidence of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times|location=|publisher=Thurlton|isbn=|pages=}}</ref>{{rp|94}}<ref name=":31">{{Cite book|last=Dick-Read|first=Robert|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=Ud19pmI1DzoC|title=Penjelajah Bahari: Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika|publisher=PT Mizan Publika|isbn=9789794335062|url-status=live}}</ref>{{rp|156}}
 
Jenis kapal besar lain yang dibangun orang Jawa adalah jong, yang baru dicatat pada prasasti berbahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa kuno]] dari abad ke-9 M.<ref name=":133">{{Cite book|last=Reid|first=Anthony|date=|year=2000|url=https://archive.org/details/charting-the-shape-of-early-modern-southeast-asia|title=Charting the Shape of Early Modern Southeast Asia|location=|publisher=Silkworm Books|isbn=9747551063|pages=|url-status=live}}</ref>{{rp|60}} Meskipun karakteristiknya mungkin serupa, ia memiliki beberapa perbedaan dari po yaitu menggunakan pasak kayu untuk menyambung papan dan memiliki rasio penumpang terhadap bobot mati sebesar dua kalinya. Pada zaman Majapahit, sebuah jong biasanya membawa 600–700 orang dengan bobot mati 1200–1400 ton, dan memiliki LOD (panjang dek) sekitar 69,26–72,55 m dan LOA (panjang keseluruhan) sekitar 76,18–79,81 m. Yang terbesar, membawa 1000 orang dengan bobot mati 2000 ton, adalah sekitar 80,51 m LOD-nya dan 88,56 m LOA-nya.<ref>{{Cite journal|last=Averoes|first=Muhammad|date=2022|title=Re-Estimating the Size of Javanese Jong Ship|journal=HISTORIA: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah|volume=5|issue=1|pages=57-64|url=https://archive.org/details/size-of-javanese-jong}}</ref> Jong dibangun terutama di dua pusat pembuatan kapal utama di sekitar Jawa: Di pantai utara Jawa, di sekitar Cirebon dan Rembang-Demak (di [[selat Muria]] yang memisahkan [[gunung Muria]] dengan pulau Jawa), dan juga di pesisir Selatan Kalimantan, terutama di Banjarmasin dan pulau-pulau sekitarnya.<ref name=":10" />{{rp|377}} Tempat ini sama-sama memiliki hutan jati, tetapi galangan kapal di [[Kalimantan]] tetap mendatangkan kayu jati dari Jawa, sedangkan Kalimantan sendiri menjadi pemasok kayu ulin.<ref name=":202">{{Cite book|last=Rouffaer|first=G.P.|date=|year=1915|url=|title=De eerste schipvaart der Nederlanders naar Oost-Indië onder Cornelis de Houtman Vol. I|location=Den Haag|publisher='S-Gravenhage M. Nijhoff|isbn=|page=|pages=|url-status=live}}</ref>{{rp|132}} [[Pegu]] (sekarang Bago), yang merupakan pelabuhan besar pada abad ke-16, juga memproduksi jong, oleh orang Jawa yang menetap di sana.<ref name=":04">{{Cite book|last=Cortesão|first=Armando|year=1944|url=https://archive.org/details/McGillLibrary-136388-15666|title=The Suma oriental of Tomé Pires : an account of the East, from the Red Sea to Japan, written in Malacca and India in 1512-1515 ; and, the book of Francisco Rodrigues, rutter of a voyage in the Red Sea, nautical rules, almanack and maps, written and drawn in the East before 1515 volume II|location=London|publisher=The Hakluyt Society|isbn=|pages=|url-status=live}} {{PD-notice}}</ref>{{Rp|250}}