Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arifirfandi (bicara | kontrib) k Perbaikan fakta Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Arifirfandi (bicara | kontrib) k Perbaikan fakta Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 60:
La Madukelleng menawan daerah Paser dan Kutai. Aji Muhammad Idris merupakan raja Kutai Kertanegara pertama yang memakai gelar [[Sultan]] sebagai upaya melepaskan diri dari dominasi [[Tamjidullah I dari Banjar|Sultan Banjar]] yang berada dalam pengaruh VOC. Sultan [[Aji Muhammad Idris]] yang merupakan menantu dari Sultan Wajo [[La Madukelleng]] berangkat ke tanah [[Kesultanan Wajo|Wajo]], [[Sulawesi Selatan]] untuk turut bertempur melawan [[VOC]] bersama rakyat [[Bugis]]. Pemerintahan Kesultanan Kutai Kertanegara untuk sementara dipegang oleh [[Dewan Perwalian]].<ref name="Kesultanan Kutai 1" />
Pada tahun [[1739]], Sultan [[Aji Muhammad Idris]] gugur di medan laga. Sepeninggal Sultan Aji Muhammad Idris,
Setelah dewasa, [[Aji Muhammad Muslihuddin|Aji Imbut]] sebagai
Perlawanan berlangsung dengan siasat [[embargo]] yang ketat oleh Mangkujenang terhadap Pemarangan. [[Armada]] [[bajak laut]] [[Sulu]] terlibat dalam perlawanan ini dengan melakukan penyerangan dan pembajakan terhadap [[Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kertanegara|Pemarangan]]. Tahun [[1778]], Aji Kado meminta bantuan VOC namun tidak dapat dipenuhi.<ref name="Kesultanan Kutai 1" />
Pada tahun [[1780]], Aji Imbut berhasil merebut kembali ibu kota Pemarangan dan secara resmi
Aji Imbut dengan gelar Sultan [[Aji Muhammad Muslihuddin]] memindahkan ibu kota Kesultanan Kutai Kertanegara ke [[Tenggarong|Tepian Pandan]] pada tanggal [[28 September]] [[1782]]. Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan [[Aji Muhammad Aliyeddin|Aji Kado]] dan Pemarangan dianggap telah kehilangan tuahnya. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi [[Tangga Arung]] yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan [[Tenggarong]] dan tetap bertahan hingga kini.<ref name="Kesultanan Kutai 2">[http://www.kutaikartanegara.com/kesultanan/sejarah2.html Sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura halaman 2]</ref>
Pada tahun [[1838]], Kesultanan Kutai Kertanegara dipimpin oleh Sultan [[Aji Muhammad Salehuddin]] setelah Sultan Aji
=== Serangan Kapal Inggris ===
|