Pagar Nusa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Aliran Beladiri: Perbaiki kesalahan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Beberapa faktor Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 32:
== Sejarah ==
Berdirinya
Lalu KH. Lamro Asyhari mengutus Gus Reza Fahlevi, Gus
Pertemuan kedua yakni pada tanggal 03 Januari 1986 di [[Pondok Pesantren Lirboyo]], dihadiri oleh Tokoh Silat dari Pondok Pesantren Tebuireng, Tokoh Silat dari Pondok Pesantren Lirboyo, Tokoh Silat dari Nganjuk, Tokoh Silat dari Ponorogo, Tokoh Silat dari Pasuruan dan beberapa tokoh silat lainnya. Untuk utusan yang dikirim dari PWNU adalah KH. Bukhori Susanto dan KH. Suharbillah, dari pertemuan itu KH. Lamro Asyhari sempat ditunjuk jadi ketua tetapi beliau
Lalu di pertemuan ke tiga bertempat di pondok pesantren Al Masruriyyah berada di depan pondok pesantren tebuireng, acara pokok adalah membahas AD/ART dan simbol IPSNU akhirnya menghasilkan keputusan: 1. Simbol IPSNU disetujui, 2. AD/ART belum bisa dibahas tuntas untuk itu menugaskan KH. Suharbillah untuk menyelesaikannya.
pada tanggal 20 Maret 1986 di aula kantor PWNU di jln. Raya darmo no 96 surabaya, PWNU diwakili KH. Anas Thohir menanggapi perihal masalah nama karena IPSI menyarankan jangan memakai nama langsung induk organisasi, maka KH. Anas Thohir mengusulkan nama "
lalu pada tanggal 26 Maret 1986 bertempat di TPQ Khodijah Surabaya, jawa timur. Nama Ikatan Pencak Silat NU
Kemudian pada tanggal 16 Juli 1986, [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul Ulama]] yang ketika itu
IPSNU Pagarnusa mengadakan Munas I di Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Kraksaan, Probolinggo. Surat kesediaan ditempati sebagai penyelenggara munas ditandatangani oleh KH Saifurrizal. la juga yang menentukan tanggal pelaksanaan acara tersebut, yaitu 20-23 September 1991. Namun, ternyata itu adalah tanggal yang tepat dengan 100 hari wafatnya KH Saifurrizal sehingga pada pembukaan acara pun terlebih dahulu diadakan tahlilan.
Sesuai hasil Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya (1994), Lembaga Pencak Silat NU Pagarnusa berubah status dari Lembaga menjadi badan otonom. Kemudian pada Muktamar NU di Lirboyo (1999), status Badan Otonom kembali berubah menjadi lembaga.
Munas II IPSNU Pagarnusa diadakan di Padepokan IPSI Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 22 Januari 2001. Acara ini diikuti perwakilan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Riau, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Bahkan, Jawa Timur yang merupakan pusat pengembangan IPSNU Pagarnusa mengikutsertakan perwakilan dari cabang-cabang yang ada di 35 kabupaten/kota se-Jawa Timur dan pondok pesantren. Acara yang dibuka oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid ini membahas agenda-agenda: (1) Organisasi: Membahas masalah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) IPS-NU Pagarnusa; (2) Ke-Pasti-an: Membahas masalah Pasti (Pasukan lnti) dan perangkat yang lain yang meliputi seragam dan atributnya, keanggotaan, dan kepelatihan; (3) Teknik dan Jurus: Membahas, menggali, dan menyempurnakan jurus-jurus yang sudah dimiliki oleh IPS-NU Pagarnusa
Akhirnya pada Muktamar NU ke 31 di Boyolali pada tanggal 28 November - 02 Desember 2004 IPSNU PAGARNUSA jadi Badan Otonom sampai sekarang.
|