Budi Pekerti (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arulanto (bicara | kontrib)
k menambahkan informasi tentang proses pendalaman karakter Tita oleh Prilly Latuconsina supaya aktingnya dalam film Budi Pekerti bisa optimal.
Arulanto (bicara | kontrib)
k menambahkan informasi tentang cara Angga Aldi Yunanda mendalami karakter Muklas dalam film Budi Pekerti.
Baris 8:
| producer = {{Plainlist|
* Adi Ekatama
* Nurita Anandia W.
* Ridla An-Nuur
* Willawati
* Nurita Anandia W.
}}
| writer = Wregas Bhanuteja
Baris 63:
Selain belajar bahasa Jawa, [[Sha Ine Febriyanti]] mendalami karakter Bu Prani dengan cara menyambangi Yogyakarta selama empat hari untuk observasi langsung dan memahami masyarakat di sana, mulai dari gestur, gaya bicara, dialek, hingga budayanya. Sha Ine menghabiskan total waktu persiapan hingga tiga bulan untuk mengulik semua adegan film ''Budi Pekerti'' secara detail agar aktingnya saat syuting menjadi optimal, salah satunya memahami ekspresi dan cara orang Jawa bersikap.<ref>{{Cite news|last=Sakina|first=Pamela|date=2023-09-04|title=Sha Ine Febriyanti riset tiga bulan untuk peran di “Budi Pekerti”|url=https://www.antaranews.com/berita/3711402/sha-ine-febriyanti-riset-tiga-bulan-untuk-peran-di-budi-pekerti|work=Antaranews.com|access-date=2023-09-26}}</ref>
 
[[Prilly Latuconsina]] mengaku terkejut saat pertama kali diberitahu Wregas bahwa karakter Tita yang akan diperankannya adalah musisi band independen sekaligus aktivis. Sebab, karakter Tita amat berbeda dari kepribadian asli Prilly, terutama soal profesi karakter sebagai musisi. Selain tidak bisa banyak memainkan alat musik, Prilly mengaku tidak tahu cara karakternya berinteraksi dengan rekan sesama personel band. Namun, selama proses ''reading'' (pembacaan skenario), ia bersama Wregas mulai mempelajari karakter Tita secara teliti, mulai dari cara berbicara, gestur, cara mengolah perasaan, memendam tangisan, lirikan mata, hingga menelan ludah.<ref>{{Cite news|last=Hutahaean|first=Budianto|date=2023-08-04|title=Bintangi Film Budi Pekerti, Prilly Latuconsina Perankan Sosok Anak Band Indie dan Aktivis|url=https://www.jpnn.com/news/bintangi-film-budi-pekerti-prilly-latuconsina-perankan-sosok-anak-band-indie-dan-aktivis|work=JPPN.com|access-date=2023-09-26}}</ref> <ref>{{Cite news|last=author|first=author|date=2023-08-05|title=Prilly Latuconsina Dapat Tantangan Baru Ikut Main Budi Pekerti|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20230805084313-220-982245/prilly-latuconsina-dapat-tantangan-baru-ikut-main-budi-pekerti|work=CNNIndonesia.com|access-date=2023-09-26}}</ref>
 
Untuk berakting dalam film ''Budi Pekerti'', [[Angga Aldi Yunanda]] melakukan transformasi brutal demi menemukan penampilan baru dan masuk ke dalam karakter Muklas yang berprofesi sebagai ''content creator''. Angga harus menaikkan berat badannya sekitar 10 kilogram dan mengecat rambutnya dengan warna pirang.<ref>{{Cite news|last=author|first=author|date=2023-08-16|title=Tampil Pirang dan Naik 10 kg, Transformasi Brutal Angga Yunanda Jadi Muklas di Film Budi Pekerti|url=https://www.kompas.tv/advertorial/435193/tampil-pirang-dan-naik-10-kg-transformasi-brutal-angga-yunanda-jadi-muklas-di-film-budi-pekerti|work=Kompas.tv|access-date=2023-09-26}}</ref> Pewarnaan rambutnya ini dilakukan dua hari sebelum syuting supaya bisa mengejutkan orang-orang. Selama proses pembacaan skenario atau ''reading'' selama tiga bulan, sutradara Wregas Bhanuteja juga memberikan Angga sebuah anting untuk dipakai di telinganya agar bisa semakin memahami karakter Muklas.<ref>{{Cite news|last=Alvirtyantoro|first=Rafi|date=2023-08-04|title=Angga Yunanda Tampil Berbeda di Film Budi Pekerti|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/ob325joN-angga-yunanda-tampil-berbeda-di-film-budi-pekerti|work=Medcom.id|access-date=2023-09-26}}</ref> Angga mengaku senang bisa memerankan karakter Muklas yang punya tampilan nyentrik, karena selama ini dalam film-film lain ia kerap memerankan karakter pria ganteng ataupun ''soft boy''. Di film ''Budi Pekerti'' ini, Angga juga merasa dapat banyak pembelajaran berarti soal pembentukan karakter, karena bisa berkesempatan lakukan proses ''reading'' dalam waktu yang panjang.<ref>{{Cite news|last=author|first=author|date=2023-08-04|title=Tak Ingin Hanya Jualan Tampang, Angga Yunanda Senang Jadi Content Creator Bergaya Jamet di Film 'BUDI PEKERTI'|url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/tak-ingin-hanya-jualan-tampang-angga-yunanda-senang-jadi-content-creator-bergaya-jamet-di-film-budi-pekerti-460387.html|work=Kapanlagi.com|access-date=2023-09-26}}</ref>
 
== Referensi ==