Serang, Petarukan, Pemalang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
Baris 16:
== Sejarah ==
 
Serang adalah nama seorang leluhur desa, dengan nama asli Raden Ayu Samar Sereb Silo Serang dari Dukuh Njimat Kesesirejo ([[Bodeh, Pemalang|Bodeh]]). Beliau adalah saudara perempuan dari Mbah Joko Ripo, Mbah Bahurekso dan Mbah Suro. Cucu dari Mbah Cempaluk dan keponakan dari [[Sunan Kalijaga]].
 
Ketika [[Belanda]] mulai masuk ke [[Jawa]] Mbah Bahurekso, Mbah Samar, dan Mbah Suro pergi ke [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Keraton Surakarta]] untuk menemui Mbah Joko. Akan tetapi sesampainya di sana ternyata keraton sudah dikuasai Belanda, "Samar..Suro kalian kembalilah ke Padukuhan Njimat Kesesirejo menemui Mbah Cempaluk dan Sunan Kalijaga untuk mengabarkan ini,saya dan Mbah Joko menetap di sini untuk sementara waktu." kata Mbah Bahurekso.
 
Sesampainya mereka di Padukuhan Njimat,Mbah Cempaluk dan Sunan Kalijaga memberi wasiat kepada Mbah Samar dan Mbah Suro. "Samar..Suro kalian harus mencari tanah merdeka,Samar kamu pergilah ke Padukuhan Sigrumung Petarukan dan mengganti namamu menjadi Raden Ayu Samar Sereb Silo SERANG, kamu Suro pergilah kamu ke Padukuhan Bonagung Tegal Arum dan ganti namamu menjadi Mbah Suro Bonagung".
 
Sejak saat itu Mbah Serang menetap dan mempertahankan daerah tersebut dari gangguan bangsa kulit putih,yang sekarang dikenal dengan nama Desa Serang.
 
Mbah Serang juga mempunyai pusaka yg terkenal yaitu Kenthongan,dimana setiap kenthongan tersebut berbunyi artinya akan datang sebuah musibah. Kenthongan itu sendiri merupakan pemberian dari Mbah Bahurekso yang terbuat dari pucuk Pohon Jatisari, kayu sisa dari pembuatan Perahu Kolodito,selain kenthongan ia juga punya pusaka peninggalan orang tuanya yaitu seekor Burung Perkutut, Bende,Poci, dan Patean.
 
Keberadaanan makam mbah serang sendiri tidak diketahui,namun sebuah makam di TPU Dusun Mranti dipercaya sebagai petilasan Mbah Serang.
Baris 49:
* 4 sekolah dasar (SDN 01;02;03;04 Serang)
* 2 taman kanak-kanak (TK Pertiwi 01 & 02),1 polindes
* 4 Tempat pemakaman umum (TPU Mbah Damen-dsn.Kedokan Jati,TPU Mbah Serang-dsn.Mranti,TPU Ngrupak-dsn.Gayang & TPU dsn.Situmpeng) dan sebuah lapangan olahraga.
 
Disini juga terdapat [[Stasiun Petarukan]] (PT.KAI Daops IV Semarang) yang sudah tidak melayani penumpang.
Baris 62:
 
{{Authority control}}
 
 
{{Desa-stub}}