Suku Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 2404:C0:2E10:0:0:0:1223:7956 (bicara) ke revisi terakhir oleh Mojopahit1293
Tag: Pengembalian
Baris 178:
== Pandangan Hidup Suku Cirebon ==
 
Pandangan hidup suku Cirebon didasari dari implementasi adat istiadat yang didasarkan pada penjabaran hadis dan al-qur'an, diantara pandangan-pandangan hidup yang dipegang erat oleh masyarakat adat suku Cirebon adalah "''petatah-petitih''" ([[bahasa Indonesia]]: Pesan) dari Syekh Syarief Hidayatullah ([[Sunan Gunung Jati]])<ref>[http://m.liputan6.com/regional/read/2848057/kemiripan-5-pesan-sunan-gunung-jati-dengan-pancasila Prayitno, Panji. 2017. Kemiripan Lima Pesan Sunan Gunung Jati dengan Pancasila. [[Jakarta]]: Liputan 6]</ref> selain ''petatah-petitih'' titip ''tajug'' (mushala) dan fakir miskin (harus memakmurkan mushala dan merawat fakir miskin) <ref>Febriyanto, A. (2023). FILOSOFI SUNAN GUNUNG JATI “INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN” SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA CIREBON DALAM TELAAH TEORI CULTURE POVERTY. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan, 9(1), 160-173. https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/yaqhzan/article/view/13808</ref> yang sudah dikenal luas, masih ada beberapa ''petatah-petitih'' lainnya, diantaranya adalah lima pandangan hidup suku Cirebon yang memiliki kemiripan nilai dengan [[Pancasila]], yaitu
 
# ''Wedia Ning Allah'' (Takutlah Kepada Allah)