Bundo Kanduang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 12:
Sebagian pendapat menyatakan bahwa gelar ini pertama kali diberikan kepada [[Dara Jingga]], seorang putri dari raja [[Tribuanaraja Mauliawarmadewa]] yang dinikahi oleh seorang bangsawan [[Kerajaan Singasari]] pada waktu [[ekspedisi Pamalayu]], tetapi pendapat ini tidak mempunyai bukti yang kuat.
 
Di [[Lunang]], [[Pesisir Selatan]] [[SumatraSumatera Barat]] sekarang, ada [[Mande Rubiah]] yang dklaim sebagai keturunan '''Bundo Kanduang''' yang ketujuh.
 
Sementara itu di [[Kabupaten Lebong]], Renah Sekalawi, seluruh rakyat [[Marga Suku VIII]] dan [[Marga Suku IX]], keduanya pecahan dari ''[[Petulai Tubei]]'', menuliskan dalam tembo-tembonya secara turun temurun nama rajo mudo yang bermenantukan kemenakannya Dang Tuanku Sutan Remendung sebagai menantunya dengan menikahi putrinya Puti Bungsu setelah melewati pertempuran dengan Imbang Jayo dalam kisah Cindur Mato. Saat ini keturunan Sutan Remendung sudah mencapai urutan ke-22 dan 23 yang tercatat di kedua marga.<ref> {{cite book|title= Baso Jang Te|author= Indah Sari Kencanawati|publisher= Tiga Serangkai|year= 2009}} </ref> Salah satu trah Dang Tuanku atau Rajo Mudo yang berasal dari suku 8 dan suku 9 Renah sikalawi yang aktif di organisasi raja dan sultan nusantara adalah Indah Sari Kencanawati yang sering menggunakan nama Putri Rejang Danggan Remandung