Kabupaten Toba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 5:
|nama = Kabupaten Toba
|nama_lain = Toba Samosir (Tobasa)
|provinsi = [[SumatraSumatera Utara]]
|ibukota = [[Balige, Toba|Balige]]
|translit_lang1_info = {{btk|ᯖᯬᯅ}}
Baris 41:
}}
 
'''Toba''' ([[Surat Batak]]: {{btk| ᯖᯬᯅ}}) adalah sebuah [[kabupaten]] di provinsi [[SumatraSumatera Utara]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya berada di [[Balige, Toba|Balige]]. Kabupaten Toba merupakan satu dari tujuh kabupaten yang mengelilingi [[Danau Toba]], yaitu danau terluas di [[Asia Tenggara]].
 
Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan [[Kabupaten Mandailing Natal]], di Provinsi Daerah Tingkat I [[SumatraSumatera Utara]]. Kabupaten yang sebelumnya bernama '''Toba Samosir''' ini merupakan pemekaran dari daerah tingkat II [[Kabupaten Tapanuli Utara]]. Pada tanggal [[3 Maret]] [[2020]], Kabupaten Toba Samosir berubah nama menjadi Kabupaten Toba melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2020 tentang perubahan nama Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba di [[SumatraSumatera Utara]].
 
== Sejarah ==
Baris 49:
 
=== Pembentukan Kabupaten Toba Samosir ===
Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari [[Kabupaten Tapanuli Utara|Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara]] setelah menjalani waktu yang cukup lama dan melewati berbagai proses, pada akhirnya terwujud menjadi kabupaten baru dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten DATI II Toba Samosir dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di Daerah Tingkat I [[SumatraSumatera Utara]].
 
Kabupaten Toba Samosir diresmikan pada tanggal 9 [[Maret]] [[1999]] bertempat di Kantor [[Gubernur]] [[SumatraSumatera Utara]] oleh [[Menteri Dalam Negeri]] [[Syarwan Hamid]] atas nama [[Presiden]] [[Republik Indonesia]] sekaligus melantik [[Sahala Tampubolon|Drs. Sahala Tampubolon]] selaku Penjabat [[Bupati]] Toba Samosir. Pada saat itu, sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten adalah [[Parlindungan Simbolon|Drs. Parlindungan Simbolon]]. Disusul pada tahun [[2000]] diadakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir, dengan hasil pemilihan, menetapkan [[Sahala Tampubolon|Drs. Sahala Tampubolon]] sebagai Bupati dan [[Maripul S. Manurung|Maripul S. Manurung, SH.,]] sebagai wakil Bupati Toba Samosir, masa bakti 2000 – 2005, pelantikan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2000 di [[Balige]].
 
Pada awal pembentukannya, [[kabupaten]] ini terdiri atas 13 (tiga belas) [[kecamatan]], 5 (lima) kecamatan pembantu, 281 [[desa]] dan 19 [[kelurahan]]. Seiring dengan perjalanan pemerintahan di kabupaten ini jumlah kecamatan mengalami perubahan secara bertahap. Pada awal tahun [[2002]] dibentuk 5 [[kecamatan]] baru yakni pendefinitifan 4 (empat) kecamatan pembantu menjadi 4 (empat) kecamatan defenitif dan pembentukan 1 (satu) kecamatan baru. Kelima kecamatan tersebut adalah [[Ajibata, Toba|Kecamatan Ajibata]], [[Pintu Pohan Meranti, Toba|Kecamatan Pintu Pohan Meranti]], [[Uluan, Toba|Kecamatan Uluan]], [[Ronggur Nihuta, Samosir|Kecamatan Ronggur Nihuta]] dan [[Borbor, Toba|Kecamatan Borbor]].
Baris 138:
{{utama|Daftar Bupati Toba}}
 
Bupati Toba adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Toba. Bupati Toba bertanggungjawab kepada [[Gubernur]] provinsi [[SumatraSumatera Utara]]. Saat ini, [[bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Toba ialah [[Poltak Sitorus]], dengan wakil bupati [[Tonny M. Simanjuntak]]. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Bupati Toba 2020]]. Poltak Sitorus merupakan bupati Toba ke-5 setelah kabupaten ini didirikan. Mereka dilantik oleh gubernur [[SumatraSumatera Utara]] [[Edy Rahmayadi]], pada 26 Februari 2021 di [[Kota Medan]].<ref name="BUPATI">{{cite web|url=https://www.radiodelfm.co.id/hari-ini-bupati-dan-wakil-bupati-toba-poltak-tony-resmi-dilantik/|title=Hari Ini Bupati dan Wakil Bupati Toba, Poltak-Tony Resmi Dilantik|date=26 Februari 2021|website=www.radiodelfm.co.id|accessdate=15 Januari 2022|archive-date=2022-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220116012315/https://www.radiodelfm.co.id/hari-ini-bupati-dan-wakil-bupati-toba-poltak-tony-resmi-dilantik/|dead-url=no}}</ref>
 
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
Baris 211:
* '''Perisai Segi Lima''' melambangkan [[Pancasila]] dasar negara [[Indonesia|Republik Indonesia]]
* '''Rumah Adat''' melambangkan bahwa Kabupaten Toba merupakan suatu rumah tangga atau suatu daerah otonom yang mempunyai otonom atau hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku. Rumah tersebut mempunyai bentuk dan ciri sebagai berikut:
** '''Tiang Kiri Kanan''' yang menandakan bahwa Pembentukan Kabupaten Toba ditetapkan dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun [[1998]], anak tangga berjumlah lima tingkatan, rusuk tiang tiga dipadu dengan satu helai [[ulos]], yang melengkung rumbai sembilan di kiri dan di kanan sisi bawah menandakan bahwa Kabupaten Toba diresmikan pada tanggal 9 [[Maret]] [[1999]] oleh [[Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] atas nama [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] bertempat di Kantor Gubernur [[SumatraSumatera Utara]] di [[kota Medan|Medan]].
** '''''Ransang''''' (rusuk tiang) terdiri dari tiga jalur melambangkan sistem kekerabatan [[Dalihan Na Tolu]] sebagai salah satu filosofi dalam budaya adat [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] dan secara keseluruhan struktur rumah adat Batak melambangkan norma-norma kehidupan masyarakat Batak yang perlu untuk senantiasa dijaga, dipelihara, dilestarikan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
* '''Rumah Adat dalam Perisai Segi Lima''' dilatarbelakangi oleh lukisan – lukisan [[Pegunungan Bukit Barisan|Bukit Barisan]], [[Danau Toba]] dan [[Pulau Samosir]] menggambarkan bahwa di wilayah Kabupaten Toba terdapat berbagai potensi alam yang dapat dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat.
Baris 223:
 
== Sosial budaya ==
Berdasarkan perbandingan [[Indeks Pembangunan Manusia]] (IPM) dari 33 kabupaten/kota di [[SumatraSumatera Utara]] tahun [[2013]], Kabupaten Toba berada di peringkat 5 dengan indeks sebesar 77,49 (level menengah atas). [[Kota Pematangsiantar]] berada di urutan 1 dengan indeks sebesar 78.62 persen (BPS Sumatra Utara, 2014)
 
=== Suku ===
Baris 310:
|}
 
Dari data BPS Toba, persentasi angka [[Melek aksara|melek huruf]] di Kabupaten Toba tahun 2013 adalah sebesar 98,57 persen. Dibandingkan kabupaten lainnya di [[SumatraSumatera Utara|Provinsi Sumatra Utara]], penduduk Toba bersekolah lebih lama, indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah 9,89 tahun, artinya secara rata-rata sudah menyelesaikan pendidikan sampai jenjang kelas [[Sekolah menengah atas|SLTA]]. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Toba sudah sadar akan pentingnya pendidikan.
 
Kabupaten Toba memiliki fasilitas pendidikan yang cukup baik, pada tahun 2017 Kabupaten Toba memiliki tujuh perguruan tinggi setingkat akademi yang tersebar di Kecamatan Balige, Laguboti dan Silaen. Jumlah mahasiswa tercatat 1.397 orang dengan jumlah dosen 152 orang. Tersedianya fasilitas pendidikan unggulan seperti [[SMA Negeri 1 Balige]], [[SMA Negeri 2 Balige]], [[SMA Unggul Del Toba Samosir|SMA Unggul Del]] dan [[Politeknik Informatika Del|Institut Teknologi Del]] di [[Laguboti, Toba Samosir|Laguboti]] juga menunjang akses pendidikan yang baik di Kabupaten Toba.
Baris 326:
 
== Ekonomi ==
Menurut Statistik Daerah Toba tahun [[2014]], selama 3 tahun terakhir [[pertumbuhan ekonomi]] di Toba selalu positif. [[Produk domestik regional bruto|PDRB]] Perkapita merupakan [[Produk domestik regional bruto|PDRB]] (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun [[2013]] besaran [[Produk domestik regional bruto|PDRB]] Perkapita Kabupaten Toba mencapai Rp. 28,24 juta dengan laju peningkatan sebesar 12,36 persen dibandingkan dengan PDRB Perkapita tahun 2012 yang berkisar Rp. 25,13 juta. Besaran [[Produk domestik regional bruto|PDRB]] perkapita Kabupaten Toba tahun 2013 menempati urutan ke-7 dari 33 Kabupaten/Kota di [[SumatraSumatera Utara]] setelah [[Kabupaten Batu Bara|Batubara]], [[kota Medan|Medan]], [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan|Labuhan Batu Selatan]], [[Kabupaten Labuhanbatu Utara|Labuhan Batu Utara]], dan [[Kota Binjai|Binjai]].
 
PDRB Kabupaten Toba menyumbang sebesar 1.24 persen terhadap pembentukan [[Produk domestik regional bruto|PDRB]] [[SumatraSumatera Utara]] tahun 2013.
 
=== Pertanian ===
Baris 334:
Sebagian besar penduduk Kabupaten Toba menggantungkan hidupnya pada sektor [[pertanian]]. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan pertanian, khususnya lahan [[Sawah|persawahan]]. [[Pertanian]] menjadi sektor andalan bagi Kabupaten Toba dalam menggerakan perekonomian daerah. Tahun 2016 sektor ini memberi kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan [[Produk domestik regional bruto|PDRB]] Kabupaten Toba, yaitu sekitar 34,93 persen terhadap total [[Produk domestik regional bruto|PDRB]].<ref name="ReferenceA"/>
 
Kabupaten Toba merupakan salah satu sentra penghasil [[padi]] dan [[jagung]] di [[SumatraSumatera Utara]]. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain, produksi padi di Toba mencapai 3,81 persen dari seluruh produksi padi di Sumatra Utara dan masuk pada peringkat ke delapan. Selain padi dan jagung, hasil pertanian Kabupaten Toba adalah [[cabai]], [[bawang merah]], [[bawang putih]], [[bawang daun]], [[ubi kayu]], [[andaliman]], [[kacang tanah]], sayur mayur dan sebagainya. Selain itu, untuk tanaman buah-buahan yang cukup potensial di Kabupaten Toba adalah buah [[mangga]], [[avokad]], [[durian]], [[pisang]], [[jeruk]], dan [[nanas]].
 
=== Perkebunan ===