Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 343:
 
==== Pra-Penjajahan Belanda ====
Menurut sebuah naskah Kristen Mesir dari abad ke-12, ada sebuah gereja yang dibangun di [[Barus]], bandar niaga di kawasan pesisir barat [[SumatraSumatera Utara]]. Bandar ini diketahui sering dikunjungi oleh saudagar-saudagar India, sehingga gereja di Barus mungkin saja memiliki hubungan dengan [[Kristen Santo Tomas|umat Kristen Santo Tomas]] di India.<ref>Adolf Heuken. ''Ensiklopedi Gereja'' (2005). Lihat pula Adolf Heuken, "Bab I: Christianity in Pre-Colonial Indonesia", dalam ''A History of Christianity in Indonesia'', penyunting Jan Aritonang dan Karel Steenbrink, hlmn. 3–7, Leiden/Boston: Brill, 2008, {{ISBN|978-90-04-17026-1}}</ref>
 
Setelah berhasil [[Penaklukan Goa oleh Portugis|menguasai bandar Goa]] di India pada 1510 dan [[Perebutan Malaka (1511)|merebut bandar]] [[Malaka]] di [[Semenanjung Malaya]] pada 1511, para pelaut Portugis melanjutkan pelayaran niaganya ke berbagai pelosok kepulauan Nusantara. Pemimpin-pemimpin orang [[Makassar]] di kawasan selatan Pulau [[Sulawesi]] beberapa kali mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap agama Kristen pada abad ke-16. Permintaan tenaga misionaris Katolik ke Malaka tidak kunjung dikabulkan, mungkin karena ketiadaan rempah-rempah di daerah ini, dan masyarakat di kawasan selatan Pulau Sulawesi akhirnya memeluk agama Islam semenjak 1605.<ref>History of Christianity in Indonesia. hlmn. 59–62</ref> Setelah para saudagar Portugis dianugerahi hak monopoli niaga cengkih dari Sultan Ternate, komunitas Kristen Katolik pertama di kepulauan Nusantara akhirnya terbentuk di [[Halmahera]] pada 1534. Melalui jalur niaga [[cendana|kayu cendana]] antara Malaka dan Pulau [[Timor]], saudagar-saudagar Portugis berhasil menyebarkan agama Kristen Katolik di Pulau [[Solor]], Pulau Timor, dan Pulau [[Flores]]. Pada 1562, para misionaris [[Dominikan]] datang dari Malaka dan mendirikan sebuah gereja di Flores.<ref>History of Christianity in Indonesia. Bab IV</ref> [[Manado]] dijadikan pangkalan pertahanan Portugis dalam rangka menghadapi sepak terjang [[Kesultanan Ternate]]. Para misionaris Portugis mendakwahkan agama Kristen di kawasan utara Pulau Sulawesi antara 1563 dan 1570, namun daerah misi ini akhirnya ditinggalkan ketika orang-orang Portugis diserang bertubi-tubi selepas peristiwa pembunuhan Sultan Hairun di Ternate.<ref>History of Christianity in Indonesia. hlmn. 62–68</ref>