Grup Poso-Tojo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Penolakan Toraja: Menambahkan pranala [[Mobalusala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Penolakan Toraja: Menambahkan pranala Arajang dari Bone Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 21:
Dan mengenai Kerajaan mana pemilik [[To Lage|Tana Poso]] di [[To Lage|Tana Poso]] teridentifikasi terjadi [[Politik pecah belah|Politik adu domba]] (divide et impera) antara [[Kerajaan Tojo]] dengan [[Kerajaan Luwu]] dari pemerintah [[Hindia Belanda]] yang menyatakan Poso milik Kerajaan Luwu yaitu Dengan adanya pernyataan dari pihak [[Watu Mpogaa|Toraja]] [[Kristen]] di [[To Lage|Poso]] bahwa [[To Lage|Tana Poso]] adalah milik [[Kerajaan Luwu]] melalui gerakkan menarik upeti [[Watu Mpogaa|Monangu Buaja]]<ref>"POSSO" HALAMAN 151:
MONANGU BUAJA (krokodilzwemmen). [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB24:072383000:00001&query=Posso&coll=boeken&rowid=1].</ref>, dan
Poso milik Kerajaan Tojo dengan pernyataan dari pemimpin tana poso yang diangkat pemerintah [[Hindia Belanda]] yaitu To Kadambuku yang menyebutkan bahwa [[To Lage|Tana Poso]] adalah milik [[Kerajaan Tojo]] karena terikat Mobalusala (pemberian upeti tandan padi).<ref>AANRAKINGEN MET DEN DJENA VAN TODJO, De Bare'e-Sprekende jilid 1 halaman 139.[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918].</ref> Karena tidak mungkin satu wilayah memiliki dua suku dan tidak mungkin juga satu wilayah dimiliki dua kerajaan yang berbeda yaitu [[Suku Bare'e]] di pihak [[Kerajaan Tojo]] dan [[Watu Mpogaa|Toraja]] (pamona) [[Kristen|kristen]] di pihak [[Kerajaan Luwu]], dan [[Kerajaan Luwu]] tidak memiliki bukti kepemilikan [[Kerajaan Tojo|Tana Poso]] seperti Arajang<ref>DERIJKSSIERADEN VAN TODJO, De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 1 halaman 75-83.[https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918].</ref> [[Kerajaan Tojo]].<ref>Buku POSSO, HALAMAN 151,
Monangu buaja (krokodilzwemmen). [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB24:072383000:00001&query=Posso&coll=boeken&rowid=1].</ref>
Di zaman moderen para peneliti dan akademisi [[Sulawesi]] seperti [[Priyanti Pakan]], [[Mashudin Masyhuda]], [[Andi Mattulada]], dan [[Lorraine Aragon]] juga pada awalnya menolak penerapan istilah [[Toraja]] bagi penduduk Sulawesi Tengah.{{sfn|Aragon|2000|p=2}}
|