Bahasa Semende: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xiangliangzai (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Sumatera
Baris 5:
----
| region = * {{flag|Lampung}}
* {{flag|SumatraSumatera Selatan}}
| speakers = 40.000
| date = 1979
Baris 20:
}}
 
'''Bahasa Melayu Semende''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: بهاس ملايو سمند) atau '''bahasa Semende''' adalah isolek bahasa Melayu Tengah atau [[bahasa Melayu Barisan Selatan]] yang dituturkan oleh [[suku Semende]] (Melayu Semende) yang mendiami daerah [[Sumatera Selatan|SumatraSumatera Selatan]]<ref name=":1">{{Cite book|last=Saleh|first=Yuslizal|last2=Lamsari|first2=Muhammad|last3=Madjid|first3=Abdul|last4=Silahiddin|first4=Sofyan|last5=Wahab|first5=Zainin|date=1979|url=https://labbineka.kemdikbud.go.id/files/upload/bbs_VUDRPYAE_1568917342.pdf|title=Bahasa Semende|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|pages=2|url-status=live}}</ref> ([[Kabupaten Muara Enim]], [[Kota Prabumulih]], [[Kabupaten Ogan Komering Ilir]], [[Kabupaten Ogan Komering Ulu]], [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]]) serta [[Lampung|Provinsi Lampung]] ([[Kabupaten Lampung Barat]] dan [[Kabupaten Tanggamus]]). Di luar wilayah tuturnya, bahasa ini dikenal dengan nama '''bahasa Semendo'''.<ref>{{Cite book|last=Saleh|first=Yuslizal|last2=Lamsari|first2=Muhammad|last3=Madjid|first3=Abdul|last4=Silahiddin|first4=Sofyan|last5=Wahab|first5=Zainin|date=1979|url=https://labbineka.kemdikbud.go.id/files/upload/bbs_VUDRPYAE_1568917342.pdf|title=Bahasa Semende|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|pages=5|url-status=live}}</ref>
 
Bahasa Semende pada umumnya dipakai sebagai bahasa pergaulan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pada acara-acara resmi seperti saat berpidato atau berkhotbah, para penutur bahasa ini akan tetap menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa pengantar.<ref name=":0">{{Cite book|last=Saleh|first=Yuslizal|last2=Lamsari|first2=Muhammad|last3=Madjid|first3=Abdul|last4=Silahiddin|first4=Sofyan|last5=Wahab|first5=Zainin|date=1979|url=https://labbineka.kemdikbud.go.id/files/upload/bbs_VUDRPYAE_1568917342.pdf|title=Bahasa Semende|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|pages=XV|url-status=live}}</ref> Karena cakupan wilayahnya yang relatif kecil, variasi dialektis dalam bahasa Semende bersifat minim dan terletak pada pemilihan kosakata yang cenderung disebabkan karena perbedaan regional atau status dan tingkatan jabatan serta pendidikan.<ref name=":0" /> Bahasa Semende pernah memiliki sistem penulisannya sendiri yang disebut dengan '''''Surat Ulu''''' dan masih berkerabat dengan [[Aksara Rejang]] serta [[Surat Lampung|Aksara Lampung]].<ref name=":0" />
Baris 599:
 
== Wilayah tutur ==
=== SumatraSumatera Selatan ===
Bahasa Semende adalah bahasa ibu dari [[suku Semende]]. Suku Semende merupakan salah satu suku Melayu pribumi di SumatraSumatera Selatan yang utamanya terkonsentrasi di [[Semende Darat Laut, Muara Enim|Kecamatan Semende Darat Laut]], [[Semende Darat Tengah, Muara Enim|Kecamatan Semende Darat Tengah]], dan [[Semende Darat Ulu, Muara Enim|Kecamatan Semende Darat Ulu]] di [[Kabupaten Muara Enim]]. Suku Semende di SumatraSumatera Selatan dapat diklasifikasikan menjadi dua subsuku yaitu '''Semende Darat''' dan '''Semende Lembak'''. Selain di Kabupaten Muara Enim, suku Semende juga terkonsentrasi di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]] tepatnya di [[Mekakau Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan|Kecamatan Mekakau Ilir]], [[Pulau Beringin, Ogan Komering Ulu Selatan|Kecamatan Pulau Beringin]], [[Sindang Danau, Ogan Komering Ulu Selatan|Kecamatan Sindang Danau]] dan [[Sungai Are, Ogan Komering Ulu Selatan|Kecamatan Sungai Are]]. Suku Semende juga menetap di [[Kota Prabumulih]], [[Kabupaten Ogan Komering Ilir]] dan [[Kabupaten Ogan Komering Ulu]].
 
=== Lampung ===
Selain di SumatraSumatera Selatan, para penutur bahasa Semende juga tersebar di beberapa wilayah di [[Lampung|Provinsi Lampung]]. Pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], suku Semende, penutur bahasa Semende, dicatat dalam data sebagai subsuku Melayu asal Sumatera Selatan bersama [[Suku Basemah|suku Besemah]], [[suku Lintang]], [[suku Kikim]], [[suku Lematang]], [[suku Enim]], [[suku Ogan]], [[Kabupaten Mesuji|suku Mesuji]] dan [[Suku Palembang|suku Melayu Palembang]]. Suku Melayu di Lampung mencapai 427.326 jiwa dan mencakup 5,64% dari total penduduk Provinsi Lampung sehingga menjadi kelompok suku terbesar keempat setelah suku Jawa, Lampung, dan Sunda.
 
Secara signifikan suku Semende dapat ditemukan di [[Kabupaten Lampung Barat]] dan [[Kabupaten Tanggamus]]. Suku Semende di Kabupaten Tanggamus dapat ditemukan di [[Gunung Megang, Pulau Panggung, Tanggamus|Pekon Gunung Megang]], [[Pulau Panggung, Tanggamus|Pekon Muara Dua]], [[Penantian, Pulau Panggung, Tanggamus|Pekon Penantian]], [[Pulau Panggung, Pulau Panggung, Tanggamus|Pekon Pulau Panggung]], dan [[Tekad, Pulau Panggung, Tanggamus|Pekon Tekad]] di [[Pulau Panggung, Tanggamus|Kecamatan Pulau Panggung]]; [[Banding Agung, Talang Padang, Tanggamus|Pekon Banding Agung]], [[Sinar Banten, Talang Padang, Tanggamus|Pekon Sinar Banten]], [[Sinar Semendo, Talang Padang, Tanggamus|Pekon Sinar Semendo]], [[Suka Merindu, Talang Padang, Tanggamus|Pekon Suka Merindu]] dan [[Talang Padang, Talang Padang, Tanggamus|Pekon Talang Padang]] di [[Talang Padang, Tanggamus|Kecamatan Talang Padang]]; serta seluruh [[pekon]] di [[Ulu Belu, Tanggamus|Kecamatan Ulubelu]] (16 pekon). Sebagian nama-nama pekon tersebut memiliki kesamaan nama dengan nama-nama daerah yang dihuni suku Semende di daerah asalnya di SumatraSumatera Selatan, seperti [[Gunung Megang, Muara Enim|Gunung Megang]], [[Muaradua, Ogan Komering Ulu Selatan|Muara Dua]], dan [[Penantian, Pagar Gunung, Lahat|Penantian]].
 
==== Akulturasi dengan bahasa Jawa ====