Papua Pegunungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Enzox3012 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Enzox3012 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 66:
[[Berkas:Ketting van Dajakdragers in de Wamena-rivier in de Baliem-vallei, zodat de leden van de Archbold expeditie kunnen oversteken, KITLV 113844.tiff|jmpl|kiri|[[Orang Dayak]] dari [[Kalimantan]] berbaris di suatu sungai di Lembah Baliem sehingga bisa dilintasi anggota ekspedisi Archbold.]]
 
Pelaut seperti [[Jan Carstenszoon]] pada abad ke-17 telah mencatat adanya pegunungan tinggi yang tertutup salju di tengah pulau Papua padahal letaknya di [[khatulistiwa]]. Bangsa [[Eropa]] menyebut kawasan ini dengan ''[[terra incognita]]'' yang berarti daerah misterius yang belum terpetakan. Kontak pertama suku pedalaman Provinsi Papua Pegunungan dengan dunia luar terjadi pertama kali oleh ekspedisi yang dipimpin [[Hendrikus Albertus Lorentz]] tahun 1909 untuk mencari jalur mencapai Puncak Wilhelmina (sekarang disebut [[Puncak Trikora]]) yang terjal dan tertutup salju. Anggota ekspedisi tersebut beristirahat dan melihat prosesi adat di perkampungan suku Pesechem atau Pesegem. Namanya kemudian diabadikan dalam nama [[Taman Nasional Lorentz]]. Setelah ekspedisi tersebut, dilakukan banyak ekspedisi lain oleh [[de Bruyn]], [[Franssen Herderschee]], [[Karel Doorman]], dan lain-lain.<ref name="A">{{Cite book|title=Komunitas Islam di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/24310/|last=Saberia|first=Saberia|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua|isbn=9786021228043|location=Jayapura|last2=Yamin|first2=Ade|last3=Rasyid|first3=Ramlah A.|last4=Sinaga|first4=Rosmaida|year=2013|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705191808/http://repositori.kemdikbud.go.id/24310/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/jejak-albertus-lorentz-dalam-perlombaan-merambah-rimba-papua-cNP3|title=Jejak Albertus Lorentz dalam Perlombaan Merambah Rimba Papua|date=2020-09-02|access-date=2022-07-05|work=[[Tirto|Tirto.id]]|last=Firdausi|first=Fadrik A.|language=id|archive-date=2022-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220710154000/https://tirto.id/jejak-albertus-lorentz-dalam-perlombaan-merambah-rimba-papua-cNP3|dead-url=no}}</ref>
 
Ekspedisi oleh van Overeem dan Kremer tahun 1920 berhasil menemukan Lembah Swart (sekarang [[Lembah Toli]] di wilayah Tolikara) beserta [[suku Dani]] yang tinggal disana. Ekspedisi ini kemudian menemukan [[Danau Habema]] dan berhasil mencapai Puncak Wilhelmina dari sisi utara. [[Lembah Baliem]] yang dihuni suku Dani ditemukan secara tidak sengaja dari pesawat terbang oleh ekspedisi yang dipimpin [[Richard Archbold]] dari [[Museum Sejarah Alam Amerika]] di tahun 1938. Ekspedisi ini diperkuat oleh puluhan tentara Belanda beserta orang-orang [[Suku Dayak|Dayak]] sebagai pemikul barang. Bangsa Belanda menyebut Lembah Baliem dengan ''Groote Vallei'' atau "Lembah Besar".<ref name="A" /><ref>{{Cite web|url=https://www.papua-insects.nl/history/Central%20New%20Guinea%20Expedition/Central%20New%20Guinea%20Expedition.htm|title=The Central New Guinea Expedition (1920-1921)|date=2010-01-27|website=papua-insects.nl|publisher=Papua Insects Foundation|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705192100/https://www.papua-insects.nl/history/Central%20New%20Guinea%20Expedition/Central%20New%20Guinea%20Expedition.htm|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Korporaal Margaret Hastings met pijl en boog in de Baliemvallei, KITLV 113765.tiff|jmpl|kiri|Kopral Margaret Hastings, salah satu korban selamat dari insiden Gremlin Special tahun 1945 bersama penduduk suku Dani di Lembah Baliem.]]
[[Mitchel Zuckoff]] dalam bukunya ''[[Lost in Shangri-La]]'' tahun 2011 mengungkapkan, pada masa [[Perang Dunia II]] wilayah ini belum banyak dipetakan. Geografinya berupa pegunungan tinggi yang berawan dan hutan lebat ditambah suku pedalaman yang tidak familier banyak memakan korban. Salah satu insiden yang terkenal terjadi pada 13 Mei 1945 oleh [[pesawat Gremlin Special]] yang menabrak tepi gunung. Operasi khusus kemudian dikirimkan dan tiga orang berhasil diselamatkan. Kisah mereka bertahan hidup masuk berita di tahun itu.<ref>{{Cite web|url=https://www.npr.org/2011/04/26/135710893/a-wwii-survival-epic-unfolds-deep-in-shangri-la|title=A WWII Survival Epic Unfolds Deep In 'Shangri-La'|date=2011-04-26|access-date=2022-07-05|website=npr.org|last=Neary|first=Lynn|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705191014/https://www.npr.org/2011/04/26/135710893/a-wwii-survival-epic-unfolds-deep-in-shangri-la|dead-url=no}}</ref>
 
=== Misi gereja dan berdirinya pemerintahan kolonial ===