Papua Pegunungan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 208:
[[Berkas:Pasar Wamena.jpg|jmpl|200px|ka|Penjual sayur, umbi, dan buah di Pasar Wamena.]]
Masyarakat di [[Pegunungan Tengah]] Papua sudah bertani sejak 6.000 tahun yang lalu sehingga menjadi salah satu kelompok yang mengembangkan pertanian pertama di [[Nusantara]] ketika suku lain masih [[Pemburu-pengumpul|berburu dan meramu]]. Beberapa tanaman yang ditanam masyarakat di wilayah ini antara lain [[keladi]], [[pisang]], [[buah merah]], dan [[ubi jalar]]. Masyarakat mengembangkan jenis-jenis ubi jalar seperti helaleke, yeleli, musaneken, suwemul, kepale, arulek, abukul, dan utorok.<ref>{{Cite web|url=https://www.kompas.id/baca/bebas-akses/2022/01/27/ekspedisi-tanah-papua-hipere-dan-sejarah-tua-pertanian-baliem|title= Sejarah Pertanian Tua Ada di Baliem |website=kompas.id|last=Ato|first=Stefanus|date=2022-01-29|publisher=KOMPAS|last2=Yunus|first2=Saiful Rijal}}</ref> Ubi jalar adalah bagian penting dari budaya [[bakar batu]] yaitu memasak makanan dari batu-batu panas untuk upacara tertentu.<ref name="bakarbatu">{{Cite web|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=69|title=Warisan Budaya Takbenda Indonesia - Barappen|date=2013-01-01|access-date=2022-04-24|website=warisanbudaya.kemdikbud.go.id}}</ref> Budaya pertanian ubi jalar makin tergerus dengan masuknya [[padi]] pasca [[kemerdekaan Indonesia]]. Salah satu kawasan sawah padi di Lembah Baliem adalah [[Kampung Honelama|Kampung Honelama, Wamena]].<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/993628/berkurangnya-cocok-tanam-ubi-jalar-di-wamena-jadi-keprihatin-arkeolog|title=Berkurangnya cocok tanam ubi jalar di Wamena jadi keprihatin arkeolog|date=2019-08-05|website=antaranews.com|last=Rumagit|first=Alfian|publisher=ANTARA}}</ref> Masyarakat Lembah Baliem berdagang di berbagai pasar tradisional di Wamena seperti [[Pasar Jibama]] dan [[Pasar Potikelek]]. Masyarakat asli Papua berdagang umbi-umbian, [[pinang]], sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan masyarakat pendatang berjualan beras, telur, peralatan motor, perlengkapan mandi, pulsa, dan barang-barang lain dari luar daerah.<ref>{{Cite web|url=https://www.republika.id/posts/2265/kontras-di-pasarpasar-wamena|title=Kontras di Pasar-Pasar Wamena|date=2019-10-31|last=Zamzami|first=Fitriyan|publisher=REPUBLIKA}}</ref>
== Pendidikan ==
|