Daftar penemuan dan penciptaan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 50:
* '''Ikat''', adalah teknik pewarnaan yang digunakan untuk membuat pola tekstil yang menggunakan pewarnaan pada benang sebelum pewarnaan dan menenun kain. Tradisi ikat sangat lazim di Indonesia Tengah dan Timur, terutama di Pulau Sumba, Flores, dan Timor.
* '''[[Kain tapis|Tapis]]''', gaya tenun tradisional dari Lampung, Indonesia. Kata tapis juga mengacu pada kain yang dihasilkan. Terdiri dari kain bergaris-garis, berwarna alami yang dibordir dengan benang emas yang melengkung dan dipan.
* '''[[Ulos]]''', kain katun yang dirajut secara tradisional, dan bermotif rumit, khusus untuk suku Batak di SumatraSumatera Utara biasanya digantung di bahu pada acara-acara tradisional.
* '''[[Kebaya]]''', blus-gaun tradisional, kostum nasional Indonesia, meskipun lebih akurat endemik bagi orang Jawa, Sunda dan Bali.<ref name="ReferenceA">Jill Forshee, ''Culture and customs of Indonesia'', Greenwood Publishing Group, 2006. {{ISBN|0-313-33339-4}}, 237 pages</ref>
* '''[[Sarung]]''', kain berbentuk tabung yang panjang, sering digunakan untuk melilit pinggang.
Baris 72:
* '''[[Sosrobahu]]''', teknik pembangunan jalan dan jembatan yang memutar bahu balok beton dari tiang penopang, yang memungkinkan jalan layang yang panjang dibangun di atas jalan utama yang ada dengan gangguan minimum terhadap lalu lintas, dirancang oleh [[Tjokorda Raka Sukawati]].<ref>{{cite web | work = Construction Asia Online | title = Sosrobahu, World-Class Construction Technology from Indonesia | author = Sebastianus Epifany | date = 18 May 2017 | url = http://www.constructionasiaonline.com/construction-project/sosrobahu-world-class-construction-technology-indonesia }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* '''Cakar ayam''', atau juga disebut konstruksi cakar ayam adalah teknik teknis untuk menciptakan fondasi yang lebih stabil dengan menggunakan pelat beton yang didukung oleh pipa yang ditanam jauh ke dalam tanah yang bertindak sebagai "cakar", yang diciptakan oleh Prof. Dr. Ir. [[Sedijatmo]] pada 1961. Teknik ini diterapkan pada struktur, jalan, dan landasan pacu. Prinsip teknis terdiri dari fondasi pelat beton didukung dan diamankan ke tanah dengan pipa sebagai "cakar", yang memungkinkan konstruksi yang lebih stabil, memungkinkan untuk membangun struktur di tanah basah yang lembut seperti di rawa. Teknik ini memungkinkan struktur menjadi lebih kaku, stabil dan lebih tahan lama terhadap distribusi berat yang tidak merata atau penurunan tanah yang tidak merata.<ref name="tekniksipil">{{cite web | work = ilmutekniksipil.com | title = Pondasi Cakar Ayam | date = 12 October 2012 | url = http://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/pondasi-cakar-ayam | language = Indonesian}}</ref>
* '''[[Konstruksi Sarang Laba-Laba]]''' (KSLL), konstruksi pondasi jaringan bawah yang ditemukan pada tahun [[1976]] oleh [[Ir. Ryantori Angkaraharja]] dan Ir. [[Soetjipto Soedjono]] dari teknik sipil [[ITS]] dan telah dikembangkan bersama pakar Instut Teknologi Bandung pada tahun [[1996]] . Kemudian [[paten]] perbaikannya tahun [[2004]] kini dipegang oleh PT Katama Suryabumi. [[Pondasi]] ini terbukti aman dari [[gempa]] dan telah terbukti pada gempa di NAD, SumatraSumatera Barat, Bengkulu, Manokwari, dan daerah rawan gempa lainnya. Sistem pondasi ini mulai diterapkan di proyek-proyek sejak tahun [[1978]].<ref>{{Cite web|last=|first=M Hadi H, ST.|date=|title=Teknologi Pondasi Kontruksi Sarang Laba laba|url=https://www.ilmubeton.com/2019/10/PondasiKontruksiSarangLabalaba.html|website=Ilmu Beton|access-date=}}</ref>
* '''[[Konstruksi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal]]''' (JRBPV), atau disebut juga JRB ditemukan oleh [[Ir. Ryantori Angkaraharja]]. Konstruksi ini merupakan modifikasi pengembangan dan penyempurnaan dari Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) yang ditemukannya sebelumnya. Pada tahun [[2014]] Ir. Ryantori mengajukan ke Direktorat Jenderal Hak Paten penyempurnaan terhadap KSLL seri 2 yang diberi judul "Jaringan Rusuk Beton Pasak Vertikal". Pada tahun [[2017]] telah terbit paten atas temuan tersebut. Pembangunan proyek JRBPV ini dilaksanakan oleh PT Cipta Anugerah Indotama (CAI) milik Ir. Ryantori Angka Rahardja selaku direktur namun digugat oleh mantan anak buahnya sendiri dari PT Katama Suryabumi selaku pemegang hak paten Konstruksi Sarang Laba-Laba atas kasus dugaan tindak [[Pelanggaran hak cipta|pelanggaran]] [[hak paten]] atau penggunaan [[hak kekayaan intelektual]].<ref>{{Cite web|last=|first=(wan/yan)|date=2017-10-24|title=Bareskrim Turun ke Proyek, Penemu Jaring Rusuk Vertikal Klarifikasi|url=https://memontum.com/1878-bareskrim-turun-ke-proyek-penemu-jaring-rusuk-vertikal-klarifikasi|website=Memontum.Com|language=id-ID|access-date=|archive-date=2020-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20201113043616/https://memontum.com/1878-bareskrim-turun-ke-proyek-penemu-jaring-rusuk-vertikal-klarifikasi|dead-url=yes}}</ref>
* '''[[Bagan (perikanan)]]''', alat penangkapan ikan untuk ''light fishing'' (pemancingan cahaya), yang berasal dari [[Indonesia]].
Baris 223:
[[Berkas:Cetbang Majapahit of 1470-1478, collection of The Metropolitan Museum of Art.jpg|jmpl|Meriam [[Cetbang]] [[Majapahit]], koleksi [[Metropolitan Museum of Art]], New York.|440x440px]]
* '''[[Keris]]''', pisau bergelombang asimetris asli Indonesia, terutama dari pulau Jawa. Ia memiliki pola bilah yang khas dibentuk melalui laminasi bergantian dari besi dan besi nikel (''pamor'').<ref name="JPostKris">{{cite news|title=Kris, more than just a simple dagger |author=Tantri Yuliandini |date=April 18, 2002 |work=The Jakarta Post |url=http://www.thejakartapost.com/news/2002/04/18/kris-more-just-a-simple-dagger.html |url-status=dead |archiveurl=https://web.archive.org/web/20140729203644/http://www.thejakartapost.com/news/2002/04/18/kris-more-just-a-simple-dagger.html |archivedate=29 July 2014 }}</ref>
* '''[[Karambit]]''', pisau melengkung kecil Indonesia menyerupai cakar. Di Indonesia kebanyakan dikaitkan dengan Silek [[Minangkabau]] (Silat SumatraSumatera Barat).<ref>{{cite web|url=http://sumedangonline.com/kerambit-senjata-genggam-khas-minangkabau/4529/#.VDZfX_mSzp0 |title=KERAMBIT: Senjata Genggam Khas Minangkabau |author=Agus Mulyana |year=2010 |publisher=Sumedang Online}}</ref>
* '''[[Golok]]''', memiliki banyak variasi di Nusantara.<ref name="TWOTIA">{{cite book|author=Albert G Van Zonneveld|title=Traditional Weapons of the Indonesian Archipelago|year=2002|publisher=Koninklyk Instituut Voor Taal Land|isbn=978-90-5450-004-9}}</ref>
* '''[[Kujang]]''', pisau tradisional asli orang Sunda.