INS Kayutanam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 1:
{{Infobox school|nama=SMA INS Kayutanam|nama_asli=Ruang Pendidik SMA INS Kayutanam|didirikan=31 Oktober 1926|tipe=Sekolah Menengah Atas Swasta|akreditasi=A|NPSN=10308098|kepsek=Drs. H. Hendrizal|kelas=X, XI, XII|jurusan=IPA dan IPS|kurikulum=Kurikulum 2013 dengan penekanan pada pengembangan talenta/bakat khas pendidikan Engku Mohammad Syafei|murid=178 siswa|status=Sekolah swasta di bawah Yayasan Badan Wakaf Ruang Pendidik INS Kayutanam|alamat=Jl. Raya Padang-Bukittinggi KM. 53, Kel. Palabihan, Kec. 2 x 11 Kayutanam, Padang Pariaman, Prov. Sumatera Barat, 25585|telp=0751-684184|koordinat=-0.5522546564713314, 100.31719863784687|situs web=smainskayutanam.sch.id|email=ins_kt@yahoo.co.id|slogan=Sekolah Berbasis Talenta|provinsi=
'''INS Kayutanam''' yang merupakan kependekan dari '''''Indonesisch Nederlansche School''''' '''Kayutanam''' atau disebut juga '''Ruang Pendidik INS Kayutanam''' adalah suatu lembaga pendidikan menengah swasta yang bercorak khusus, yang didirikan di [[2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[Sumatera Barat]] pada tanggal 31 Oktober 1926 oleh Engku [[Muhammad Sjafei]], seorang tokoh pendidikan nasional yang pernah dipercaya menjabat [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia]] yang ketiga setelah [[Ki Hadjar Dewantara]] dan [[Todung Sutan Gunung Mulia]] dalam [[Kabinet Sjahrir II]]<ref>{{Cite book|last=Adnan|first=Gusti|date=2003|title=Kamus Sejarah Minangkabau|location=Padang|publisher=PPIM|isbn=9789799740700|pages=101-102|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|first=Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi|title=Nama Kementerian/Departemen Pendidikan, Nama Menteri dan Lama Menjabat|url=https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/daftar-menteri-pendidikan|website=Kemendikbudristek|access-date=23 November 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2006-08-17|title=INS Kayutanam, Sekolah Unggulan di Zaman Kolonial|url=https://www.liputan6.com/news/read/127603/ins-kayutanam-sekolah-unggulan-di-zaman-kolonial|website=liputan6.com|language=id|access-date=2022-11-24}}</ref><ref>{{Cite book|last=HADLER|first=JEFFREY|date=2008|url=https://www.jstor.org/stable/10.7591/j.ctt7zc7n|title=Muslims and Matriarchs: Cultural Resilience in Indonesia through Jihad and Colonialism|publisher=Cornell University Press|isbn=978-0-8014-4697-9|edition=1|doi=10.7591/j.ctt7zc7n}}</ref><ref>{{Cite web|title=Artikel "INS Kayutanam" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/INS_Kayutanam|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite book|last=Abidin|first=Mas'oed|date=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=VJFuAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam&dq=ins+kayutanam&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwj5pOz4zvj7AhUu93MBHVVUBtIQ6AF6BAgBEAI|title=Ensiklopedi Minangkabau|publisher=Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau|isbn=978-979-3797-23-6|language=id}}</ref>.
Baris 17:
Kepulangan ulama-ulama Minangkabau dari [[Timur Tengah]] mendorong terjadinya gelombang pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau. Para ulama Minangkabau itu adalah [[Abdullah Ahmad|Syeikh Haji Abdullah Ahmad]], [[Abdul Karim Amrullah|Syeikh H. Abdul Karim Amarullah]], [[Muhammad Djamil Djambek|Syeikh Muhammad Jamil Jambek]], dan [[Ibrahim Musa|Syeikh Ibrahim Musa Parabek]]. Dari pada tangan mereka muncul lah sekolah-sekolah pesantren Islam modern seperti [[Madrasah Adabiah|Adabiah School]], Diniyyah School, [[Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang|Diniyyah Puteri School]], dan [[Sumatera Thawalib]]. Pendidikan di [[pesantren]] Minangkabau pada masa ini telah menggunakan tempat duduk, meja, alat-alat tulis, ruangan kelas, kitab-kitab Timur Tengah, dan menggabungkan pengenalan mata pelajaran agama dan sekuler<ref name=":3" />.[[Berkas:Moh. Sjafei, eks. Menteri Pengajaran (1946-1946).jpg|jmpl|Portrait Engku Mohammad Syafei, pendiri sekolah INS Kayutanam]]
Namun pesatnya perkembangan sekolah-sekolah di [[Pesisir Barat Sumatra|Minangkabau]] dan [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]] ini tidak diiringi dengan usaha bersama menentukan konsep pendidikan yang cocok bagi rakyat terjajah di [[Hindia Belanda]]<ref>{{Cite journal|last=Zed|first=Mestika|date=2012-10-01|title=Engku Mohammad Sjafe’i dan INS Kayutanam: Jejak Pemikiran Pendidikannya|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/tingkap/article/view/1879|journal=TINGKAP|language=en|volume=8|issue=2|pages=173–188|issn=1410-7481}}</ref><ref>{{Cite book|last=Cribb|first=R. B.|last2=Kahin|first2=Audrey|date=2004|url=https://books.google.co.id/books/about/Historical_Dictionary_of_Indonesia.html?id=SawyrExg75cC&redir_esc=y|title=Historical Dictionary of Indonesia|publisher=Scarecrow Press|isbn=978-0-8108-4935-8|language=en}}</ref>. Padahal di masa ini, sistem pendidikan tanah jajahan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tujuan sistem pendidikan sekuler yang diselenggarakan oleh pemerintah kolonial pada masa itu adalah untuk menghasilkan tenaga administrasi rendahan dengan gaji kecil bukan untuk golongan Eropa<ref>{{Cite book|last=Zed|first=Mestika|date=1989|url=http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=6758&keywords=Pendidikan+Sebagai+Faktor+Dinamisasi+dan+Integrasi+Sosial|title=PENDIDIKAN SEBAGAI FAKTOR DINAMISASI DAN INTEGRASI SOSIAL|location=Jakarta|publisher=DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN|isbn=0|pages=1-27|chapter=KOLONIALISME. PENDIDIKAN. DAN MUNCULNYA ELIT MINANGKABAU MODERN: SUMATERA BARAT ABAD 19|url-status=live}}</ref>. Terlebih lagi, sistem pendidikan sekuler yang berlaku di [[Pesisir Barat Sumatra|Minangkabau]] pun pada masa itu bertujuan untuk melegitimasi dan memperkuat cengkaraman penjajahan Belanda atas Minangkabau<ref>{{Cite book|last=Graves|first=Elizabeth E.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Asal_usul_elite_Minangkabau_modern.html?id=OuthL0q-9P0C&redir_esc=y|title=Asal-usul Elite Minangkabau Modern : Respons terhadap kolonial Belanda Abad XIX/XX|location=Jakarta|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-661-1|url-status=live}}</ref>. Selain itu, periode ini diiringi oleh penyebaran paham-paham politik yang mengaburkan usaha-usaha pemajuan pendidikan masyarakat tanah jajahan. Infiltrasi paham komunisme di Sumatra Thawalib Padang Panjang adalah salah satunya<ref name=":3" /><ref>{{Cite book|last=Kahin|first=Audrey|date=2008|url=http://obor.or.id/Dari-Pemberontakan-Ke-Integrasi-Sumatra-Barat-dan-Politik-Indonesia-1926-1998|title=Dari pemberontakan ke integrasi :
Dalam keadaan ketidakpastian dan kegalauan arah pendidikan kaum terjajah ini, [[Muhammad Sjafei|Engku Mohammad Syafei]] mendirikan Ruang Pendidik INS Kayutanam pada 31 Oktober 1926 di Nagari [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]], sepulang Engku Mohammad Syafei dari belajar di negeri [[Belanda]]<ref>{{Cite book|last=Abdullah|first=Taufik|date=2009|url=https://books.google.co.id/books?id=Hkl-py_iRvMC&pg=PA21&dq=muhammad+sjafei&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwikkbjnzvj7AhUUiuYKHcS2Bs0Q6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=muhammad%20sjafei&f=false|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-50-6|language=en}}</ref>. Pendirian INS Kayutanam mendapat sokongan penuh dari kedua orang tua angkatnya, [[Ibrahim Marah Soetan|Engku Ibrahim Marah Sutan]] dan Anduang Khalijah. Engku Ibrahim Marah Sutan adalah intelektual besar Minangkabau di jamannya. Ia adalah pendidik, penulis, dan aktivis kemerdekaan yang percaya bahwa pendidikan adalah jalan bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa terjajah Hindia Belanda<ref>{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=23 Desember 2019|title=PPM #237: Mara Soetan (Ayah Angkat Muhammad Sjafei) Wafat (30 Maret 1954)|url=https://niadilova.wordpress.com/2019/12/23/ppm-237-mara-soetan-ayah-angkat-muhammad-sjafei-wafat-30-maret-1954/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=20 Oktober 2014|title=Minang Saisuak #194 – Intelektual Minang: Ibrahim Gelar Mara Soetan|url=https://niadilova.wordpress.com/2014/10/20/minang-saisuak-194-intelektual-minang-ibrahim-gelar-mara-soetan/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sunuri|first=Suryadi|date=17 September 2014|title=Minang Saisuak #197 – Sekolah Tenun di Pariaman|url=https://niadilova.wordpress.com/2014/11/17/minang-saisuak-197-sekolah-tenun-di-pariaman/|website=Niadilova|access-date=23 November 2022}}</ref>. Engku Ibrahim Marah Sutan mengajarkan bahwa ikhtiar mengolah bumi Indonesia yang subur ini adalah cara bangsa Indonesia untuk menjadi mandiri, kelak konsep ini menginspirasi Engku Mohammad Syafei dalam konsep pendidikan nya yang terkenal itu: pendidikan otak, hati, dan tangan<ref name=":1" />. Engku Ibrahim pula lah yang menyekolahkan Engku Mohamamd Syafei untuk belajar konsep pendidikan kerja tangan hingga ke negeri [[Belanda]]<ref name=":1" />.
Baris 89:
Berkas:INS Kayutanam dalam kunjungan wapres 1953.png|Suasana INS Kayutanam ketika menerima kunjungan kerja resmi Bung Hatta, Wakil Presiden pada tanggal 23 April 1953.
Berkas:Kegiatan siswa INS Kayutanam dalam bermusik.png|Foto kegiatan siswa-siswi sekolah Ruang Pendidik INS Kayutanam yang memainkan kesenian musik tahun 1953.
Berkas:Gambar siswa sekolah guru bantu ins kayutanam.jpg|Foto bersama dari para siswa kursus singkat penyiapan guru di INS Kayutanam,
</gallery>
Baris 112:
Peyusunan kurikulum khas SMA INS Kayutanam berbasis talenta ini disesuaikan dengan Standar Isi pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 di mana substansi pembelajaran ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun di Kelas X, XI, dan II. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 yang mana mengintegrasikan adagium ''[[Adat bersendikan syarak|Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah]]'' dalam pembelajarannya sesuai dengan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh [[Badan Standar Nasional Pendidikan|Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)]] dan mengadopsi filosofi pendidikan Engku [[Muhammad Sjafei|Mohammad Syafei]] yang terkenal dengan filosofi '''''“Janganlah minta buah mangga kepada pohon rambutan, tetapi jadikanlah setiap pohon berbuah manis! '''''(setiap insan memiliki talenta berbeda) dan '''''“Jadilah engkau menjadi engkau!”'''''
Sesuai dengan arahan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh [[Daftar Gubernur
1. Mengintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, dan
Baris 694:
* [[Saiful Bahri]], komposer Indonesia (terkenal melalui karyanya di film [[Tiga Dara]]), penulis lagu, dan penggubah lagu. Pernah menggubah lagu negara bagian [[Selangor]], [[Duli Yang Maha Mulia]]; lagu negara bagian [[Melaka]], [[Melaka Maju Jaya]], dan lagu kebangsaan [[Malaysia]], [[Negaraku]]<ref>{{Cite journal|last=Christianda|first=Michael|date=2015-03-04|title=ANALISIS KEMIRIPAN LAGU TERANG BULAN KARYA SAIFUL BAHRI (INDONESIA) DENGAN LAGU NEGARAKU KARYA SAIFUL BAHRI (MALAYSIA|url=http://digilib.unimed.ac.id/22332/|language=id|publisher=UNIMED}}</ref><ref>{{Cite web|date=2010-01-11|title=Yang di-Pertuan Agong|url=http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bi/rk1/rk1a.php?id=rk1_6&titleBI=National+Anthem|website=web.archive.org|access-date=2023-01-31|archive-date=2008-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20080930230709/http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bi/rk1/rk1a.php?id=rk1_6&titleBI=National%20Anthem|dead-url=unfit}}</ref>;
* [[Syahrizal Koto|Syarizal Zain Koto]], seniman dan pematung Indonesia<ref>{{Cite book|last=Koto|first=Syahrizal Zain|date=1996|url=https://books.google.co.id/books?id=gRvWAAAAMAAJ&q=ins+kayutanam+seniman&dq=ins+kayutanam+seniman&hl=pt-PT&sa=X&ved=2ahUKEwib0-S68fj7AhW35XMBHecDAiw4ChDoAXoECAcQAg|title=Poetical form of Syahrizal|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2013-12-19|title=Syahrizal Koto|url=http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|website=web.archive.org|access-date=2022-12-14|archive-date=2013-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20131219012021/http://jogjacontemporary.net/artists/44/syahrizal-koto/|dead-url=yes}}</ref>;
* [[Kaharuddin Nasution]], militer, diplomat, mantan [[Daftar Gubernur Riau|gubernur Riau]] dan [[Daftar Gubernur
* [[Willy Aditya]], ketua umum Liga Mahasiswa [[Partai NasDem]] (alumnus 1997)<ref>{{Cite web|last=Aditya|first=Willy|date=2020-07-02|title=Profil : Kumuliakan Hidupku dengan Ilmu dan Perjuangan|url=https://willyaditya.com/profil-kumuliakan-hidupku-dengan-ilmu-dan-perjuangan/|website=WillyAditya.com|language=id|access-date=2022-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|title=Members of Parliament - The House of Representatives of the Republic of Indonesia|url=https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|website=www.dpr.go.id|access-date=2022-12-14|archive-date=2021-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20210602213437/https://www.dpr.go.id/en/anggota/detail/id/1861|dead-url=yes}}</ref>;
* David Krisna Alka, Sekretaris Riset, Teknologi, & MDM PP Pemuda Muhammadiyah & Peneliti di Maarif Institute for Culture and Humanity<ref>{{Cite book|last=Bisri|first=A. Mustofa|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?hl=pt-PT&id=rLrXAAAAMAAJ&dq=alumni+ins+kayutanam&focus=searchwithinvolume&q=ins+kayutanam|title=Islam madzhab tengah: persembahan 70 tahun Tarmizi Taher|publisher=Grafindo Khazanah Ilmu|isbn=978-979-3858-07-4|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|date=2018-12-30|title=Struktur Pimpinan|url=https://pemudamuhammadiyah.org/struktur/|website=Pemuda Muhammadiyah|language=id-ID|access-date=2023-01-05}}</ref>;
Baris 725:
* [http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=15790 Lahirkan Lulusan Cerdas Otak, Hati dan Kreatif]
[[Kategori:Sekolah menengah pertama di
[[Kategori:Sekolah di
|