Kabupaten Pesisir Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 61:
 
=== Sebelum 1500 M ===
Sebelum Abad ke-16, wilayah Pesisir Selatan merupakan daerah sepanjang pesisir pantai SumatraSumatera Barat yang terdiri dari rawa-rawa dataran rendah dan bebukitan yang sudah berpenghuni. Penghuninya waktu itu masih sangat sedikit. Mereka berasal dari berbagai negeri asal. Mereka tinggal di sepanjang pesisir pantai sebagai nelayan. Sebagian mereka datang dari pedalaman Sumatra atau hulu sungai Batang Hari. Sebagian lagi penyebaran dari daerah Indojati atau Air Pura. Dan sebagian dari mereka adalah orang-orang yang dikenal sebagai [[Orang Rupit]] pelarian dari daerah Sungai Pagu [[Muara Labuh]] dan sekitarnya yang kemudian menyeberang ke Pulau Pagai.
 
Dipercaya sebelum abad 16 di mana pada era ini banyak terjadi ekspansi dan migrasi dari masyarakat Darek (''Luhak Nan Tigo'') ke berbagai daerah yang disebut rantau, diduga kuat wilayah Pesisir Selatan Tarusan Bayang dan Bandar Sepuluh sudah didiami oleh masyarakat dari Inderapura karena kerajaan Teluk Air Pura sudah eksis semenjak abad 9 Masehi, sementara [[kerajaan Sungai Pagu]] baru berdiri pada abad 17 Masehi, begitupula [[kerajaan Pagaruyung]] yang juga baru berdiri pada abad 17.{{butuh rujukan}}
Baris 99:
=== Masa Kemerdekaan Indonesia (1945-sekarang) ===
* 19 Agustus 1621 dengan peristiwa penolakan tegas pembesar Pesisir Selatan terhadap kekuatan asing yang berpraktik imperialisme dan mengarah kolonialisme dan pengakuan Pagaruyung terhadap Pesisir.
* 7 Juni 1663, Perang Bayang (1663-1711), perlawanan rakyat sarat dengan rasa nasionalis menolak Belanda membuat loji VOC pertama di kawasan SumatraSumatera Barat, yakni di Pulau Cingkuk tahun 1662.
* 6 Juli 1663, Perjanjian Painan lanjutan dari Sandiwara Batangkapas. Sandiwara menolak kebijakan politik Sultan Iskandar Muda (Aceh) menjaga ketat bahkan hendak menutup kota pantai pelabuhan Samudrapura, Indrapura dalam berdagang lada dan emas.
* 28 Januari 1667, pertemuan tingkat tinggi antara Raja Minangkabau dan Belanda yang salah satu solusinya adalah pengakuan terhadap eksistensi Pesisir Selatan sebagai bagian integral wilayah sub kultur Minangkabau.
Baris 141:
== Pariwisata ==
Pesisir Selatan memiliki panorama alam yang cukup cantik dan mempesona. Kawasan Mandeh misalnya, sekarang kawasaan wisata ini oleh pemerintah pusat masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) mewakili kawasan barat Indonesia. Kawasan wisata potensial lainnya adalah Jembatan Akar, Water Pall Bayang Sani, Cerocok Beach Painan, Bukit Langkisau, Nyiur Melambai serta sejumlah objek wisata sejarah, seperti Pulau Cingkuak (Cengco), Peninggalan Kerajaan Inderapura dan Rumah Gadang Mandeh Rubiah Lunang. Bila semua potensi pariwisata Pesisir Selatan tersebut dapat diekelola secara profesional tentu akan jadi sumber PAD andalan daerah pada masa mendatang. Untuk itu pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membuka diri selebar lebarnya kepada investor yang berminat menanamkan modatnya di daerah ini.
[[File:Pantai Pulau Cubadak, Pesisir Selatan, SumatraSumatera Barat.jpg|thumb|Pemandangan Pantai di Pesisir Selatan, SumatraSumatera Barat]]
[[File:Puncak Viola, Pesisir, SumatraSumatera Barat 2.jpg|thumb|Pemandangan pulau dan lautan dari Puncak Viola, Pesisir, SumatraSumatera Barat]]
[[File:Hutan Bakau di Pesisir, SumatraSumatera Barat 04.jpg|thumb|Hutan Bakau di Pesisir, SumatraSumatera Barat]]
[[File:Laut dan Kepulauan di Pesisir, SumatraSumatera Barat 06.jpg|thumb|Laut dan Kepulauan di Pesisir, SumatraSumatera Barat]]
[[File:Puncak Batu Kucing, SumatraSumatera Barat 3.jpg|thumb|Pemandangan hutan dan lautan dari Puncak Batu Kucing, Pesisir, SumatraSumatera Barat]]
[[File:Puncak Viola, Pesisir, SumatraSumatera Barat 6.jpg|thumb|Pemandangan pulau dan lautan dari Puncak Viola, Pesisir, SumatraSumatera Barat]]
 
=== Objek wisata ===
Baris 195:
Semenjak zaman Syekh Burhanuddin di Ulakan, Pariaman, dakwah Islam sudah menyebar di seantero Pesisir Selatan. Tak lama sesudah berdirinya sebuah surau di [[Painan]] oleh seorang Ulama bernama Burhanuddin, berdiri pula sebuah surau di Puluikpuluik, [[Bayang]] yang diprakarsai oleh Syekh Buyung Muda asal Puluikpuluik, rekan sesama murid [[Syekh Abdurrauf]] asal [[Aceh]].
 
Begitu pula dengan berubahnya Kerajaan Inderapura menjadi [[Kesultanan Inderapura]] berkat usaha para ulama di Inderapura, telah menjadikan kesultanan ini sebagai pusat pengembangan dakwah Islam di bumi Inderapura dan sekitarnya. Di [[Balai Selasa]] dan [[Salido]] sudah berdiri [[Sekolah Tinggi Agama Islam]] swasta dalam rangka memenuhi tuntutan pendidikan agama Islam di kabupaten ini. Ulama yang termasyhur diantaranya adalah [[Syekh Muhammad Dalil bin Muhammad Fatawi]] atau dikenal dengan gelar Syekh Bayang, kelahiran 1864 dan wafat 1923 dan Haji [[Ilyas Ya'kub]], seorang ulama dan [[pahlawan]] nasional dari Pesisir Selatan. Khusus untuk Agama Katolik, walaupun penduduk Katolik di SumatraSumatera Barat adalah minoritas, tetapi Kabupaten Pesisir Selatan ini masuk dalam Keuskupan Padang
 
== Pembangunan ==
Baris 222:
* {{id}} [http://www.pesisirselatan.go.id Situs web Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101223161630/http://www.pesisirselatan.go.id/ |date=2010-12-23 }}
{{Kabupaten Pesisir Selatan}}
{{SumatraSumatera Barat}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Pesisir Selatan| ]]
[[Kategori:Kabupaten di SumatraSumatera Barat|Pesisir Selatan]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Pesisir Selatan]]