Mangaraja Sinta Mardame Sinaga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 52:
Pada tahun pertamanya menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara, Mangaradja menghadapi masalah yang sulit mengenai pembangunan infrastruktur di daerahnya. Menurut penilaiannya, mentalitas penduduk Tapanuli Utara pada saat itu dipengaruhi oleh ideologi semu dan membuat pemerintah lebih mementingkan pembangunan ideologi daripada pembangunan infrastruktur. Hal ini yang membuat daerah Tapanuli Utara mengalami kemiskinan ekstrem dan inflasi.<ref name="onlyref10">{{cite web|last=Simanjuntak|first=Leonardo TS|date=9 May 2016|title=MSM Sinaga Militer Pertama Menjadi Bupati Tapanuli Utara|url=https://batakindonews.blogspot.com/2016/05/msm-sinaga-militer-pertama-menjadi.html|website=batakindonews.blogspot.com|publisher=BatakIndoNews|access-date=30 May 2020|quote=}}</ref>
Mangaradja memulai proyek pembangunan infrastruktur dengan melakukan pembebasan lahan untuk pariwisata di [[Tuktuk Siadong, Simanindo, Samosir|Tutuk Siadong]], [[Ajibata, Toba|Ajibata]], dan [[Simanindo, Samosir|Simanindo]]. Dananya diperoleh dari Pemerintah
Proyek lainnya yang dibangun selama masa kepemimpinanya, yaitu pembangunan sebuah waduk berukuran besar yang dimulai pada tahun 1976 di lembah [[Sideak, Palipi, Samosir|Sideak]] - [[Tanjungan, Simanindo, Samosir|Tanjungan]]. Waduknya direncakan dibuat dengan panjang sebesar empat kilometer dengan lebar sebesar 50 meter dan dalam 20 meter. Meskipun proyek ini tidak selesai selama masa jabatannya, Mangaradja melanjutkan proyek ini bahkan setelah masa jabatanya habis.<ref name="onlyref12">{{cite web|last=Simanjuntak|first=Leonardo TS|date=9 May 2016|title=MSM Sinaga Militer Pertama Menjadi Bupati Tapanuli Utara|url=https://batakindonews.blogspot.com/2016/05/msm-sinaga-militer-pertama-menjadi.html|website=batakindonews.blogspot.com|publisher=BatakIndoNews|access-date=30 May 2020|quote=}}</ref>
|