Muhammad Jujur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 26:
Muhammad Jujur adalah putra ketiga [[Huriah Adam]], koreografer perempuan [[Minangkabau]] yang pertama kali mengubah orientasi Tari Minangkabau pada tahun 1968-1971, yang sebelumnya berdasarkan pada gerak Tari Melayu kepada gerak yang berasaskan pencak (silat) Minangkabau.
 
Huriah Adam, ibunya itu, meninggal dunia bersama puluhan penumpang lainnya di dalam pesawat Merpati PCMVS tipe 828 tahun 1971 di kawasan laut Painan, Pesisir Selatan, SumatraSumatera Barat. Seluruh penumpang pesawat itu tidak meninggalkan jejak, hanya menyisakan puing-puing kapal berserak di permukaan laut. Sejak itu Minangkabau kehilangan tokoh koreografer legendaris yang gerak dan tarinya menginspirasi dan mengharumkan nama Indonesia, khususnya SumatraSumatera Barat.
 
Mewarisi darah kedua orangtuanya yang seniman, Muhammad Jujur sejak kecil mahir bermain gitar. Saat ini ia telah menciptakan 300-an lagu anak-anak yang sebagiannya telah dibuatkan videoklip dengan amat sederhana dan dibagi-bagikan percuma di lingkungan masyarakat di Kota Padangpanjang.
Baris 37:
Atas perhatian beberapa orang tua dari anak-anak yang dilatihnya itu, dibuatlah videoklip dengan perangkat sederhana namun cukup profesional hasilnya. Ia bercita-cita, kelak, yang entah kapan masanya, orang-orang dewasa di dunia pertelevisian kita dapat mengembalikan dunia anak-anak yang mulai hilang seiring hilangnya lagu anak-anak yang nyaris tak lagi ditemukan di layar kaca.
 
Atas dedikasinya di dunia musik anak-anak, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional dalam acara Seminar Internasional Guru di Padang Panjang 2010 lalu pernah memberikan Piagam Penghargaan kepada Muhammad Jujur yang diserahkan oleh Gubernur SumatraSumatera Barat Prof. Dr. H. [[Irwan Prayitno]], P.Si, M.Si. Beberapa lagu ciptanya telah beredar di tengah masyarakat Indonesia, khususnya album bersama diantaranya berjudul: Kembalikan Dunia Kami, Lagu-lagu TK Tema Juara Porseni Nasional, Senam Irama Ceria 2, Musik Cilik Musiknya Anak-anak, dan Dendang 12 Anak Minang.
 
Di akhir tahun 2011 lalu, Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi SumatraSumatera Barat menggarap Drama Musikal Anak (Empat Episode) dalam bentuk DVD yang didalamnya dinyanyikan lima judul lagu ciptaannya, yaitu: ''Kawasan Dilarang Bohong'', ''Pemberani'', ''Maafkan Kakak'', ''Coba Lagi'', dan ''Dag-dig-dug''.
 
Di usianya yang telah memasuki kepala lima, cita-citanya sangat sederhana, yaitu ingin mengembalikan dunia anak-anak dengan lagu-lagu yang bermoral dan mendidik mental anak serta mengandung nilai-nilai pendidikan agama di dalamnya. Salah-satu lagu ciptaannya berjudul ''Kembalikan Dunia Kami'' mencerminkan semangatnya itu: