Adi Hidayat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 22:
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Ustadz Adi Hidayat merupakan putra dari pasangan [[Warso Supena]] dan [[Hj. Rafiah Akhyar]] yang dilahirkan di [[Pandeglang]], [[Banten]] pada 11 September 1984.<ref>{{Cite web |url=https://bantentribun.id/hj-rafiah-akhyar-sosok-ibu-bersahaja-dibalik-kesuksesan-ustad-adi-hidayat-lc-ma/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-02 |archive-date=2019-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190306043806/https://bantentribun.id/hj-rafiah-akhyar-sosok-ibu-bersahaja-dibalik-kesuksesan-ustad-adi-hidayat-lc-ma/ |dead-url=yes }}</ref> Ustadz Adi Hidayat memiliki 4 orang saudara yaitu [[Ade Rahmat saudara ustad adi hidayat|Ade Rahmat]], [[Neng Inayatin]], [[Ima Rakhmawati
Sebenarnya Ustadz Adi Hidayat akan masuk ke sekolah unggulan [[SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Negeri 1 Pandeglang|SMP Negeri 1 Pandeglang]], tetapi mendapatkan mimpi bertemu nabi [[Muhammad]] kepada orang tuanya, sehingga orang tuanya memasukkan anaknya ke sekolah agama. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di [[madrasah]] ini, dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.<ref>{{Cite news|last=Elmira|date=2019-05-08|title=Profil Ustaz Adi Hidayat, Penceramah yang Cerdas Sejak Kecil|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3959646/profil-ustaz-adi-hidayat-penceramah-yang-cerdas-sejak-kecil|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-04-17|editor-last=Mutiah|editor-first=Dinny|first=Putu}}</ref>
Pada 1997, Ustadz Adi Hidayat melanjutkan pendidikan [[Madrasah Tsanawiyah]] hingga [[Aliyah]] (setingkat sekolah menengah) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Arqam [[Muhammadiyah]] [[Garut]].<ref>{{Cite web|url=https://darularqamgarut.sch.id/biografi-ustadz-adi-hidayat/|title=Biografi Ustadz Adi Hidayat|last=Administrator|date=2018-11-22|website=Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut|language=id-ID|access-date=2019-03-02}}</ref> Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Di Ponpes inilah ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, [[Buya K.H. Miskun as-Syatibi]] ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap [[Al-Qur'an|al-Qur’an]] dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, [[Kabupaten Garut]], bahkan [[Provinsi Jawa Barat]], khususnya dalam hal syarah al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program [[Daurah Tadribiyyah]] dari [[Universitas Islam Madinah]] di Ponpes [[Pondok pesantren taruna al-Qur’an|Taruna al-Qur’an]] [[Yogyakarta]]. Dia juga sering kali dilibatkan oleh pamannya KH. [[Rafiuddin Akhyar]], pendiri [[Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia]] di [[Banten]] untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ustadz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan [[M. Yunan Yusuf.]] Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas [[Dirasat Islamiyyah]] (FDI) [[UIN Syarif Hidayatullah]] [[Jakarta]] yang bekerjasama dengan [[Universitas al-Azhar]] [[Kairo]], hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program [[ospek]]. Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyyah Dakwah Islamiyyah [[Libya]] yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di [[Libya]], Usatdz Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan [[Al-Qur'an|al-Qur’an]], [[hadis]], [[fikih]], [[Ushul Fikih|usul fikih]], [[Sejarah Islam|tarikh]], ''[[bahasa Arab|Lughah]]'', dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus ''[[Lughah Arabiyyah wa Adabuha]]'' demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, dia juga ber-''talaqqi'' pada masyayikh bersanad baik di [[Libya]] maupun negara yang pernah dikunjunginya. Dia belajar al-Qur’an pada [[Syaikh]] Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Libiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar [[Nigeria]] (riwayat warsy), Syaikh Ali [[Tanzania]] (riwayat ad-Duri). Ustadz Adi Hidayat juga belajar [[ilmu tajwid]] pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir dia ialah Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya).<ref>{{Cite web|title=Profil, Biografi dan Prestasi Ustadz Adi Hidayat Lc yang luar biasa|url=https://kumparan.com/islami-store/profil-biografi-dan-prestasi-ustadz-adi-hidayat-lc-yang-luar-biasa|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-04-17}}</ref>
Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi ([[mufti]] Libya) dan Syaikh {{ill|Wahbah al-Zuhayli|lt=Wahbah az-Zuhaili|en}} (Ulama Syria). Dia mendalami [[Ilmu lughah|ilmu ''lughah'']] melalui Syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (pakar bahasa dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (pakar bahasa dan sastra), Dr. Abdullâh Ustha (pakar [[nahwu]] dan [[sharaf]]), Dr. Budairi al-Azhari (pakar ilmu arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ustaz Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di [[Libya]].
* [[S1]] Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, [[Tripoli|Tripoli, Libya]] (2005 - 2009)
|